Tuesday 11 July 2017

Jalan Berkerikil Tajam

Kali ini aku akan bercerita tentang pengalamanku berlatih menjadi ahli gizi alias PKL (Praktik kerja Lapangan) di salah satu rumah sakit Kota Cirebon.

Tepat pada tanggal 2 April 2017 aku bersama teman-temanku berenam (1 laki-laki) pergi ke Cirebon untuk survey kontrakan, kami bertemu di stasiun gambir dan naik kereta eksekutif. Sebenarnya dalam satu kelompok kami berdelapan, tetapi dua orang teman kami tidak ikut karena berhalangan.
Sesampai di cirebon dan survey kontrakan, kami makan steak di salah satu warung steak yang harganya standar sama seperti di Jakarta.

Pulang dari Cirebon kami naik kereta ekonomi, yaa jelas lebih murah tetapi kursinya agak berdempetan dibandingkan eksekutif yang legaaa berasa ngaso dipantai hehe. Yaa kami hanya mencoba saja ingin naik ekonomi. Oke, alhamdulillah aku dan satu orang temanku berhenti di Stasiun Bekasi dan akhirnya aku dijemput papaku dan adikku, hmmm lumayan kejebak macet sih karena mereka datang dari Karawang untuk menjemputku. Aku tidak turun di Karawang karena memang kereta dari Cirebon tidak berhenti di Karawang jadi mau tidak mau deh.
Alhamdulillah akhirnya kami semua sampai dengan selamat dirumah masing-masing.

Seminggu kemudian tanggal 8 April 2017 kami sepakat untuk beres-beres kontrakan terlebih dahulu. Kontrakannya cukup nyaman, kami perempuan bertujuh tidur dalam satu kamar yang kasurnya ada tiga yang diatas kasur kapuk, dan yang dibawah dua kasur itu satu spring bed satunya kapuk, dan aku kebagian tidur di yang kasur bawah kapuk *sengaja biar adem. Temanku yang laki-laki beda kontrakan, dia di kosan sebelah khusus laki-laki. Itu lebih baik daripada satu kontrakan kami risih harus memakai hijab setiap saat.

Nah hari minggu kami beristirahat saja dikosan. Hingga esok pagi hari senin kami berangkat ke RS pertama kali, PKL pun belum dimulai hanya briefing saja.
PKL dimulai Selasa di bagian Instalasi Gizi. Tema yang kita pelajari pada saat itu adalah MSPM (Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan) yaaa ini adalah mata kuliah saat semester 4 dan 5 yang tentunya masih tetap ku buka-buka lagi bukunya. Pada masa itu, kita lebih banyak observasi ke dapur gizi untuk mengamati apakah semua aspek disana sudah sesuai teori yang kita pelajari atau belum dan dianalisis, mulai dari kebersihan dapur, penyimpanan bahan makanan kering dan segar, proses pemasakan, pengawasan mutu makanannya dan juga ada penelitiannya. Waah banyak sekali sampai kita pusing sendiri, kalau udah stress ya nyanyi-nyayi gak jelas diruangan dan saling mengejek menyuruh masuk ke ruang dahlia (ruang untuk orang sakit jiwa letaknya di sebelah Instalasi Forensik).

Oh iya kita PKL tidak dipatok harus istirahat jam berapa. Bebas. Enak ya? Jadi kita dikasih pinjam sebuah ruangan berAC untuk mengerjakan laporan, disana hanya ada kita berdelapan, kita bisa ngerjain tugas sambil dengerin musik, ngemil, bercanda pokoknya santai banget. Coba bayangin kalo kita ngerjain tugas melotot terus gak ada selingannya? Gile itu otak udah nyeeesss banget membara.
Tapi yaa kita harus tetap disiplin, waktunya harus konsul ke AG (Ahli Gizi) yaa segera konsul.
Kegiatan MSPM ini berlangsung selama 2 minggu dan alhamdulillah lancar.

Berikutnya kita masih punya agenda nih setelah MSPM yaitu Gizi Klinik. Ini yang paling mengerikan sebenarnya karena berhubungan langsung dengan pasien.
Aku kebagian ruang bedah Prabu Siliwangi lantai 1-2 yaitu bedah perempuan. Yaa diruangan itu aku akan ambil kasus besar ku yaitu kasus yang harus ku kontrol selama 3 hari berturut - turut.
Jadi setiap mahasiswa dapat 12 kasus, 11 kasus harian dan 1 kasus besar.

Aturan mainnya : untuk kasus besar aku harus mencari pasien yang punya masalah gizi atau masalah asupan makan, pasiennya sih dicariin sama AG tapi aku yang melihat rekam medik dan bertanya seputar asupan makan ke pasiennya langsung serta mengukur BB (berat badan) dan TB (tinggi badan) pasien, jika pasien tidak bisa diukur karena tidak bisa berdiri atau sedang tidur maka  pengukuran tetap bisa dilakukan dengan teknik yang kupelajari dikampus. Jika sudah dapat pasien aku harus menentukan diet pasien itu misalnya dia punya diabetes ya aku harus kasih diet diabetes sekian karena dietnya ada banyak tergantung kebutuhan energinya berapa. Kemudian aku juga harus membuat takaran makanannya harus sesuai dengan kebutuhan pasien dan masuk toleransi, jika tidak maka akan salah semua. Pekerjaan yang aku lakukan harus dikonsulkan ke AG agar bisa memberikan masukan dan saran. Lalu aku memantau perkembangan asupan makan pasien selama 3 hari berturut-turut, jika pasien itu dipulangkan dokter atau meninggal, maka aku harus mencari pasien lagi. 

Kau tahu ? berapa kali aku gagal ? 3 kali ! Pertama, pasien usus buntu gagal karena pindah, kedua pasien anemia gagal karena pulang, ketiga pasien tumor usus besar gagal karena penyakitnya terlalu berat dan disuruh AG untuk mencari pasien lain. Itu aku rasanya mau pulang ke habitatku saja di Karawang !! karena capek banget udah 2 hari mau selesai pasien pulang Yaaa Allah pengen disudahi aja saat itu.

Aku berharap pasien keempatku ini bisa sampai tuntas. Yaa pasien terakhirku sakit Stroke sudah pendarahan diotak dengan diabetes dan hipertensi berarti aku kasih dia diet rendah garam dan diet diabetes disesuaikan dengan tensi darahnya termasuk kedalam kategori derajat sekian.
Alhamdulillah kelar sampai tuntas.

Aku pikir ini sudah berakhir, eh nyatanya fuuuhh sudah kau duga kan? pasti tidak. Setelah selesai dengan pemantauan aku masih harus konsul ke  pembimbing ku dan ini yang paling berkerikil sebenarnya. Aku bolak balik karena disuruh ubah dietnya, disuruh ganti angkanya ada yang salah yang membuat laopranku berubah semua sampai ke belakang-belakangnya. Namun aku tidak menyerah, ku turuti semua perintah AG. Sampai aku dimarahi pun aku rela tidak apa-apa aku malah alhamdulillah dikasih tau kalo itu salah daripada aku PKL aman-aman aja? aku jadi tidak belajar. Akhirnya setelah sekian lama aku ditegur sampai AG katanya bosan karena aku lagi aku lagi, tapi aku tidak menyerah sampai akhirnya pas presentasi kasus besar, 10 besar AG menyaksikanku tapi hanya ada 1 AG yang bertanya yang lain sudah cukup katanya. Yaa Allah aku sangat bersyukur. Pertanyaannyapun tidak susah dan banyak mengandung saran jadi aku dengan percaya diri menjawabnya. 

Jadi semua itu ada hikmahnya, kita jangan melihat kesulitan kita terus, yakini saja bahwa dibalik kesulitan pasti ada kemudahan.
Jika kita berjalan melewati jalan yang lurus-lurus saja sehingga kita lupa berhati-hati tidak akan ada kesannya atau bahkan bisa celaka ketika hendak menuju tempat tujuan. Tetapi jika kita berjalan melewati jalan yang berkerikil tajam maka kita akan selalu berhati-hati hingga sampai ke tempat tujuan yang kita inginkan dan itu berkesan ! Artinya wah kita bisa juga ya melewati jalan berkerikil tajam tadi, kita bisa sampai sini lohhh !! Seperti itu perumpamaannya.

Sama halnya dengan aku, jika aku selama belajar tidak ditegur sama AG, tidak dimarahi maka laporanku akan mulus tetapi ketika presentasi belum tentu... bisa saja banyak AG yang bertanya macam-macam dan menjadikan kesalahanku yang sepele menjadi besar.



Sunday 9 July 2017

It's Time to Go Home

Alhamdulillah yaaa, akhirnya hari Minggu tanggal 18 Juni 2017 aku bisa melaksanakan ibadah puasa lagi yeay !! Hehe karena udah bersih dari hadas besar. Oke kali ini aku ikutan sahur bareng saudara-saudaraku di Ciledug, hmmm baru ngerasain sahur bareng mereka lagi, dulu pernah pas aku masih SD wow lama sekali ya. 

Aku sahur jam 04.00 tapi bangun jam 03.30, setelah itu bantuin bude bikin teh manis anget, hmm saudaraku minta gulanya jangan banyak-banyak cukup satu sendok makan aja katanya gak suka yang manis-manis, padahal udah ku coba rasanya memang kurang manis, daaan akhirnya aku minta mbak sepupuku buat mencicipi tehnya, tapi diaa bilang gak manis juga gak apa-apa. *wow gaya hidup yang bagus tuh patut dicontoh haha. Gak suka manis-manis. Jadi aku bikin teh manis 4 gelas dan 1 gelas lagi teh manis tapi gulanya pakai gula jagung kemasan (yang buat orang diabetes) itu untuk padeku karena memang mempunyai penyakit gula jadi gak boleh pakai gula biasa, dan khusus untuk pade yang bikinin yaa mbak sepupuku. *Teman-teman tolong dijaga yaa pola makannya mumpung masih muda, jangan sering makan makanan yang manis-manis dan banyak olahraga juga, kuy kita terapkan pola hidup sehat *udah kayak penyuluhan aja, *sekedar mengingatkan kok.

Udah selesai bikin teh anget, aku sahur pakai bakso ceker dan nasi *tadinya gak mau pake nasi karena malas, ehh tapi dipikir-pikir mau perjalanan jauh (pulang ke Karawang) nanti takut lemes, alhasil jadi pake nasi sepiring berdua sama mbak sepupuku *so sweet. Alhamdulillah kenyang.

Nah waktu udah menunjukkan angka 04.35, adzan subuh akhirnya berkumandang, aku lanjut mandi dan shalat subuh, gak tidur lagi, karena niat mau langsung berangkat pagi jam 06.00. Tapi akhirnya molor jadi jam 06.30 hehe karena masih asyik ngobrol dengan mbak sepupu. 

Aku diantar mbakku pakai motor scoopy putih miliknya, eettss tujuanku memang ingin pulang ke Karawang naik kereta dari Stasiun Kemayoran, tapi aku dianterin sama mbakku hanya sampai tempat pemberhentian metro mini 70 tujuan Joglo-Blok M, kenapa Joglo ? Bukan langsung aja naik 69 (Ciledug-Blok-M) ? Yaa karena ciput (daleman kerudung) ketinggalan di Meruya -_____- Yaampuun masih muda udah lupa aja, jadi terpaksa harus kuambil di Meruya. Udah diambil langsung cuuuss ke tempat Metro 70.

Mbakku ingin menunggu aku sampai naik metro 70 katanya sih khawatir hehe takut kenapa-kenapa soalnya cewe, *padahal sumpah aku udah biasa sendiri, gak perlu ditunggu juga gak apa-apa, udah biasa di Jakarta naik umum sendiri, tapi okelah alhamdulillah ada yang nemenin. Terimakasih mbak ;)

Metro 70 dateng, aku langsung naik, sesampai di blok M aku jalan lurus terus di jalur 2 sampai turun ke basemant yang isinya tukang jualan semua tuh,, menuju halte busway. Aku naik busway jurusan Blok M - Kota, tapi turun di halte Monas karena mau ke stasiun kemayoran dan lokasinya dekat dengan Monas. Sip, turun di Monas aku langsung pesan ojek online dan ternyata tarifnya sangat murah dari monas ke stasiun kemayoran hanya 6000, langsung saja aku pesan.

Menunggu beberapa saat, muncul foto dan nama drivernya. Kau tahu? aku sangat senang saat itu. Drivernya mirip sekali Joe Taslim !!! :D, inisial namanya NW. Hmm pasti tahu kan? aktor terkenal yang main film The Fast Furious itu terus main beberapa film Indonesia juga. Aarrgg rasanya ingin berjingkrak-jingkrak tapi malu lagi di halte yasudah. 

Aku jalan keluar dari halte monas lalu ke arah kanan dan menyebrangi zebra cross dan menunggu di trotoar. Ku pandangi kanan kiri sepi sekali jarang ada motor lewat adanya sepeda dan mobil saja, aku khawatir motor tidak boleh lewat situ. Dan ponselku berdering dari nomor simpati yang ternyata nomor driver. "Hallo mas || Hallo mbaa, lagi dimana? saya di depan museum. Mba di depan museum atau balaikota?|| Aku lagi di trotoar mas nnggg,, depan halter busway, belakangku ada taman tapi gak ada museum, balaikota kali mas || Oohh yaudah mba saya kesana yaa, pakai baju apa ? || oke mas, saya pakai baju cokleat jilbab langsungan cokelat. Aku sudah tenang karena dia sudah menelpon artinya dia akan segera kemari. Tapii tik tok lamaaa sekali kok gak datang-datang. Dan akhirnya dia nanya lagi, "Mba di dekat mba ada gedung apa coba lihat || mmmm gak ada mas, adanya plank polisi||Oohh kayanya mba ada di depan museum deh yaudah saya kesana lagi ya. Uuhhh rasanya malu sekali akhirnya saya bilang ke dia, bentar mas saya tanya petugas busway dulu. *kenapa gak daritadi coba nanyanya haha telat.

Akhirnya saya nanya ke petugas busway, dan belum selesai saya nanya drivernya manggil-manggil sayaaa dan melambaikan tangan ternyata dia ada di seberang !!! Mbaaa, Mbaaa *sambil melambaikan tangannya || Maaasss !!! seketika aku langsung menghampirinya, dan meminta maaf karena sudah membuat dia muter-muter, dan dia tetap tersenyum "gak apa-apa santai aja mba hehehe *Yaaa Allah ramah sekali kembaran Joe Taslim ini. Walaupun pakai masker tapi Joe Taslimnya aja udah kelihatan apalagi dibuka aduh bisa mati gaya di tempat aku ngeliatnya *lebay. Dia langsung membantuku membawa tas jinjing ku ke depan motornya. daaan kita jalan deh...

Sepanjang perjalanan dia ngajak ngobrol sekedar nanya aja mau kemana, dan aku jawab tujuanku. Pokoknya gitu deh hehehee... Sesampai di stasiun kemayoran aku membayarnya 10000 karena dia udah baik banget ramah dan bilang hati-hati dijalan hahahaha girang banget. Smeoga lancar rezekinya yaaa mas. Aamiin.

Sesampai di Stasiun aku mengantri tiket kereta tujuan akhir Purwakarta/Cikampek yang pastinya melewati stasiun Karawang *yaiyalah kalo gak lewat ngapain dibeli tiketnya ngaco >.<. Udah pegel-pegel antri akhirnya bisa duduk juga, lamaa duduk ehh kereta datang, aku langsung naik. Subhanallah penuh sekali aku hampir saja tidak dapat duduk padahal aku capek sekali. Aku dapat tempat duduk di gerbong depan dan itu juga agak sempit. Yaaa tak apalah daripada gak bisa duduk.

Kemudian aku ngantuk banget dan bleeessss.... Bobo deh di kereta sampai kepalaku mau jatuh ke kanan ke kiri goyang - goyang udah kayak pemanasan di senam SKJ. Mana dilihatin mas-mas lagi haduh untung pakai masker bobonya, jadi gak kelihatan jelek pas bobo. 

Gak berasa sampai deh di Karawang, aku dijemput temanku di stasiun dan kami terjebak macet di dekat perumahanku, hmm akhirnya muter cari jalan lain. Temanku menjemputku karena malamnya aku berencana main dengan dia niatnya ingin cerita-cerita saja sambil makan. Karena dia juga baru pertama kali main denganku. Kami sekelas waktu kelas 11 dan 12 dan baru bertemu lagi saat buka bersama.

Sesampai dirumah aku langsung mematikan ponselku dan tidur siang, karena badanku sangat lelah. Malam nya aku main dengan temanku ke salah satu mall baru di Karawang, aku makan banana split dan dia minum minuman oreo gitu *lupa namanya. Kami berbincang-bincang cukup lama dan seru sekali, alhamdulillah aku sampai rumah tidak terlalu malam.

Begitulah penutup ceritaku di Jakarta, alhamdulillah senang sekali rasanya ke Jakarta lagi dan pulang dengan selamat tanpa kurang suatu apapun ~

By :
Free Blog Templates