Friday 23 June 2017

Akhirnya Ketemu

Alhamdulillah tepat hari Sabtu, 17 Juni 2017 aku masih bisa menghirup udara di pagi hari. Masih ada umur maksudnya, yaa posisi ku saat itu masih dirumah saudaraku di Meruya.... Aku belum bisa puasa juga pada hari itu.. hmm jadi makan dan minum juga tetap harus diam-diam karena gak enak kan sama saudara atau budeku.

Next, aku menghabiskan waktu dari pagi sampai siang hanya dengan bercerita dengan mbak sepupuku yang sekamar denganku, dengerin musik, dan siangnya tidur lalu siap-siap packing buat kerumah saudaraku yang di Ciledug. Wow akhirnyaa aku bisa main kesana juga. Sebenarnya niatku setelah nonton sidang proposal skripsi mau langsung menginap di Ciledug aja tidak di Meruya tetapi aku pikir lagi, ada sesuatu yang ingin aku ambil di Meruya yaitu Rok ! yaaa pakaian rok, akhir-akhir ini aku senang pake rok untuk keluar rumah, karena mulai merasa nyaman memakainya... Berhubung dirumahku rok cuma sedikit jadi aku ambil saja di sana. 

Setelah beres-beres, aku siap-siap mandi daaan kau tahu? saudaraku sudah menanyakan kapan aku ke ciledug? hmmm sepertinya aku ditunggu banget disana. *pede banget. Tapi coba tanya mereka pasti jawabannya iya. Haha. Tadinya aku mau naik ojek online lagi, tapi gak jadi, ternyata sepupuku juga mau pergi jadi sekalian numpang, kebetulan dia juga lewat ciledug, jadi sepupuku mampir deh ke sepupuku yang di Ciledug. Rejeki banget deh demi.

Tidak lama sepupuku pamit dengan bude ku yang di Ciledug, dan kemudian aku ikut membantu bude dan mbak sepupuku yang usianya beda 1 tahun dengan ku dia perempuan kelahiran 1995 membuat kue nastar. Whew keren banget bikin kue gitu yaa,, mamaku malah malas sekali bahkan tidak bisa bikin kue, mamaku jagonya bikin sambel, kata sepupuku enak pedes banget. 

Yaa ku coba membentuk adonannya kemudian diisi selai nanas yang budeku buat sendiri. Selainya dibuat dari buah nanas sebanyak 6 buah dan gula 1 kg, nanasnya diparut lalu dimasak. Budeku jagoan banget asli hihi, keren bude. Pembuatan nastar juga dibantu sama mbak ipar aku yaitu istri dari kakak sepupuku yang laki-laki. 

Yaa maka jadilah aku berbincang-bincang dengan mereka, cerita apa saja, mulai dari teman sampai ke tentang gizi. Mbak iparku sharing aja selama dia konsultasi ke dokter, tidak boleh makan makanan yang berisiko membuat gemuk dan dianjurkan untuk makan banyak serat dan tidak boleh ngemil sembarangan karena dia sedang program hamil. Maka aku mendengarkan dengan senang hati serta mengkaitkan ilmuku juga dengan apa yang doketr bilang kepadanya.
Itu menarik sekali, aku jadi belajar lagi, yang tadinya otakku penuh sawang (sarang kaba-laba) jadi sudah sedikit tersapu hahaha. *vakum aja kali ya biar bersih. *jiah.

Tidak kerasa nastar udah jadi dan dikeluarkan dari oven, rasanya enak tapi teksturnya keras karena kata budeku kebanyakan gula. Gapapa lah, yang penting enak hehehe.

Ahha ini yang paling aku suka, aku dan saudaraku lagi jeda bikin nastar soalnya gak bisa langsung semua harus dikit-dikit. Kita buka puasa bareng (saat itu aku belum puasa juga), ehh tapi nimbrung aja makan haha, kita makan lontong, tahu isi goreng sama minum teh. Hmmm seru juga buka puasa sama saudara rame - rame. Setelah itu aku dan mbak iparku makan bakso ceker, weeh itu enak banget, lagi-lagi buatan budeku...  Menurutku kurang asin tapi aku putuskan untuk tidak menambahkan garam *ciee diet rendah garam uhuy. Gak deng, males aja,, pengen yang seger aja gak mau asin. 

Setelah makan, sepupuku yang laki-laki dan mbak iparku pulang karena sudah malam yaitu jam 21.30, dan aku lanjut istirahat di kamar mbak sepupuku yang kebetulan setelah bikin nastar dia pergi main dengan temannya, sembari nonton tv daan malamnya aku ngemil lagi *gentong. Karena aku tergoda, yasudah gapapalah yang penting gak berlebihan hehehee, 

Aku ngemil sedangkan mbak ku cuma ngeliatin aja *mungkin udah kenyang, atau ditahan? heheehee,, (mbak ku sudah pulang main dari jam 23.00). Akhirnyaaaa kami keasyikan ngobrol sampai larut malam, dan baru tidur jam 01.00 dini hari.
Luar biasaaa...

Itulah cerita Sabtuku... yang penuh kebahagiaan *asik. 
Akhirnyaaa ketemu juga yaa sama saudara-saudara ku disana, udah lama gak ketemu karena waktu itu arisan keluarga aku tidak ikut lantaran PKL di Cirebon selama 45 hari.

Wednesday 21 June 2017

Cool Friday

Rasanya... sudah lama aku menetap di kota Karawang sejak semester 7 akhir, yaa kota tinggalku, karena sudah tidak ada mata kuliah yang harus ku ikuti lagi *begitulah mahasiswa semester tua hahaha. Jadi sudah lama pula aku tidak menginjakkan kaki ke kampus yang terletak di Jakarta Selatan..


 Pada tanggal 16 Juni 2017, jam 05.20 aku bergegas berangkat ke kampus untuk menonton temanku yang sidang proposal skripsi jam 15.00. Memang terlalu pagi berangkatnya padahal sidangnya sore, yaa demi berangkat naik kereta karena gak macet dan adanya memang terakhir jam 06.30. Aku berangkat ke stasiun dengan mamaku naik motor jam 05.20, niatnya sih mau beli tiket yang jam 05.42 tetapi ketika sudah sampai di stasiun dan mengantri tiket, ternyata tiket jam 05.42 sudah habis, sehingga akhirnya kebagian tiket terakhir yaitu jam 06.30.

Setelah sekian lama menunggu *haha lebay. Aku siap-siap ke jalur 3 yang sangat ramai dipenuhi orang yang mau berangkat kerja, pulang kampung atau jalan-jalan. Hmm selalu berebutan ketika mau naik kereta, karena pasti semua gerbong sudah padat. Alhamdulillah aku dapat tempat duduk di gerbong belakang walaupun gak dapat di pojok dekat kaca *maksudnya biar bisa tidur haha. Tapi tak apalah dapat duduk aja udah syukur banget karena didalam kereta padat sekali.

Ya seperti biasa sambil menunggu sampai tujuan yaitu Stasiun Senen, aku tidur dikereta walau tidak bisa nyender dikaca tapi setidaknya aku bisa nyender di kursi untung sebelahku juga wanita jika tidak maka aku akan merasa risih.

Sebenarnya aku ingin sekali menghabiskan waktu di kereta sembari membaca novel thriller karya Edgar Allan Poe, daripada bingung harus ngapain tapi ternyata situasinya sedang tidak nyaman untuk membaca karena aku dudukpun kesempitan cuma setengah paha kira-kira *pegal sekali. Jadi ku urungkan niatku untuk membaca lalu lanjut tidur.

Aku tidak ingat jam berapa sampai ke Stasiun Senen, yang jelas banyak sekali penumpang yang turun di stasiun tersebut, sehingga aku lebih memilih untuk mengalah turun belakangan karena malas berdesak-desakan.

Turun dari kereta, aku langsung jalan kearah kanan turun tangga lalu naik tangga lagi, dan akhirnya keluar dari basemant yang merupakan jalan penghubung untuk menaiki kereta, lalu aku jalan dengan hati-hati pastinya *tentunya dengan gaya jalanku yang bisa dibilang cepat, daaan akhirnyaa keluar dari area stasiun belok ke kanan, jalan lurus hingga bertemu halte busway Senen yang jaraknya lumayan jauh dari stasiun, kira-kira yaa sekitar 200 meter, gak jauh-jauh banget kalo dinikmati haha.

Lanjut, aku naik busway jurusan Harmoni daaan alhamdulillah aku gak kebagian duduk alhasil harus berdiri *yaaa tak apalah masih kuat ini. Kemudian aku transit lagi ke jurusan Blok M alhamdulillah dapet duduk, aku hanya menikmati perjalanan saat itu hingga sampai tujuan tanpa tidur, itu tumben banget bisa gak tidur biasanya dapet duduk nyender langsung zzzZzz *aduh turun pamor deh cewek kok pelor hehehe.

Sampai di terminal Blok M, aku lanjut naik metromini 72 yaitu jurusan Blok M - Lebak Bulus yang pastinya melewati gang kampus aku yaaa kampus Uhamka.
Aku berjalan menuju kampusku, lalu fotokopi bukti pembayaran SKS setelah itu aku naik lift menuju lantai 3.... (sampai kampus jam 11.00)

Kala itu masih lama sekali menunggu temanku yang akan sidang tetapi dia bilang kepadaku akan datang jam 12.00, maka aku memutuskan menunggu di koridor kelas sampai dia datang. Aku bertemu dengan kedua temanku yang akan sidang dengan bidang "Teknologi Pangan", lalu ngobrol hanya sebentar, dan aku langsung duduk di kursi membaca novel dengan judul "The Black Cat and Other Stories".

Tidak lama temanku datang menghampiri disaat aku tengah asyik membaca, dia sudah selesai sidang. Dia sidang sama bidangnya denganku yaitu "Klinik" yang berbau penyakit bahkan tempat penelitiannya tidak jauh-jauh dari RS dan puskesmas. Aku berbincang-bincang dengannya, cukup seruuu karena sudah lama sekali kita tidak bertemu karena sudah mempunyai kesibukkan masing-masing *maklum semester akhir emang gitu, karena udah gak ada kelas jadi tinggal ngurus-ngurus proposal skripsi, penelitian dan skripsi.

Ehhh datang lagi temenku satu lagi dia juga sama mau sidang tapi jam 14.00, dia mengambil bidang "Masyarakat" yaaa tempatnya gak jauh dari sekolah, posyandu, teruuuss pesantren juga bisa dan lain-lain. Awalnya aku ingin sekali mengambil bidang "Masyarakat" tapi Allah berkehendak lain, aku sudah mengajukan judul banyak tentang bidang masyarakat, sedikit klinik tetapi yang dipilih malah Klinik. Hmm jujur hatiku saat itu galau maksimal, karena sungguh aku sangat menghindari klinik. Karena aku malas urus izin ke RS nya dan malas karena ribet. Yaa dosen yang memilihkan bidang itu untukku. yasudahlah akhirnya aku terima dengan terpaksa *awalnya. Tapi makin lama aku enjoy dengan Klinik karena kalau dibawa pikiran terus maka tidak akan enak menjalaninya. Alhamdulillah aku sudah sidang proposal tanggal 8 Maret 2017, dan sekarang tinggal penelitian saja. *ehh curhat gapapa lah ya heheh.

Kembali lagi ke temanku tadi, yang mau sidang, aku diajak untuk menonton dia sidang, pikirku yaaa boleh lah sembari menunggu temanku yang akan sidang jam 15.00 lumayan kan. Akhirnya aku masuk ke ruang lab kesehatan masyarakat untuk menonton.
Sekian lama menunggu akhirnya temanku datang, dia terlihat capek untung nya dia sedang tidak puasa sama seperti aku heheee tapi tetap kita menghormati tidak makan/minum di depan orang yang puasa. Jadi ngumper-ngumpet haha. Dia sangat cemas dan takut dengan dosen penguji, khawatir akan nanya macam-macam, dia selalu bertanya kepadaku "Dell aku takut, sama Bu K dia baik gak sih? Mau bantu kita gak kalo kita aahh euh ahh euhh jawabnya?". Hmm pertanyaan itu selalu dia lontarkan berkali kali sepertinya jawabanku belum membuat dia tenang juga. Aku bilang ibu K sangat baik, yang penting apa yang dosen penguji mau segera kita penuhi saja buat revisi, Ibu K pasti akan bantu kalau kita sudah sungguh-sungguh menyusun proposal itu dengan baik. Yang penting kita paham.

Oke lanjut, akhirnyaa aku bisa menonton temanku sidang namanya Riza yaa aku biasa manggil Oci, karena aku akrab sekali dengan dia. Alhamdulillah sidangnya lancar dan dia lulus. Tinggal urus revisi. Btw, dia akan melakukan penelitian bareng aku loh di RSUD Karawang InsyaAllah hehe. Jadi harus saling membantu.

Setelah itu aku pulang ke rumah budeku di daerah Meruya Selatan, Jakarta Barat karena kalau pulang ke Karawang takut kemaleman dan lagi banyak jambret juga jadi mamaku lebih setuju aku pulang ke bude.Karena sudah sangat sore dan aku malas bermacet-macetan, aku lebih memilih pesan ojek online walaupun harganya membengkak dari yang biasanya 18.000 menjadi 36.000 WOW sekali. Tapi aku tidak sayang ongkos karena lebih baik bayar mahal daripada pulang gak nyampe-nyampe haha *bagi-bagi rejeki buat ojek. Sesampai dirumah aku langsung salim sama bude dan padeku serta saudara sepupuku yang berbeda umur 2 tahun diatasku aku 1996 dia 1994.

Kami menunggu adzan maghrib berkumandang *padahal gue gak puasa. Tapi mereka tau sih hehee,, setelah adzan, yaa kita makan bareng-bareng, ngobrol juga, hingga selesai makan aku mandi lalu istirahat dikamar, dan kemudian terlelap pukul 21.00.

Begitulah ceritaku hari Jum'at.... menyenangkan rasanya bisa ketemu teman-teman dan sahabat lagi dan sharing mengenai pengalaman PKL di RS masing-masing :D


Tuesday 13 June 2017

Merantau menjadikan Mandiri

Rasulullah SAW pernah bilang tuntutlah ilmu sampai ke negeri China, artinya dianjurkan menuntut ilmu di luar kota atau daerah asal dimana kita tinggal yang biasa disebut merantau. Meskipun banyak orang yang merasa keberatan berpisah dengan keluarga, apalagi kalo dari kecilnya tinggal bareng orang tua. Memang betul seseorang yang dari kecil tinggal sama orang tua pasti lebih banyak dapat perhatian dibandingkan dengan orang yang dari kecil tinggal sama nenek, atau bahkan hidup sendiri tanpa orang tua. Kita tentunya harus bersyukur ya baik yang dari kecil tinggal sama orang tua, kita dapat merasakan full kasih sayang tiada tara *apasih lebay banget haha, dikasih uang jajan, kebutuhan apa-apa tinggal mah pah aku butuh beli ini, itu dsb, yang dari kecil gak tinggal sama orang tua juga alhamdulillah sudah mandiri sejak dini, bisa ngurus diri sendiri, gak menyusahkan orang lain, jadi gak ketergantungan sama orang. Pokoknya semua ada hikmahnya sendiri.

Bagi seorang laki-laki merantau itu sepertinya sudah menjadi hal yang lumrah, karena laki-laki dianggap bisa lebih menjaga diri walaupun jauh dari keluarga. Tapi perempuan? Kata siapa perempuan gak bisa merantau, justru perempuan juga bisa banget merantau. Yaa mereka perempuan berani dan bermental baja. Rela jauh dari keluarga demi menuntut ilmu atau bekerja.

Ada 2 hal yang membuat orang merantau yang pertama, karena menuntut ilmu/sekolah/kuliah, yang kedua karena pekerjaan.
Hal yang pertama ini biasanya yang keluarganya punya rezeki lebih untuk menyekolahkan anaknya diluar kota, Alhamdulillah tapi belum tentu juga...  ada juga yang dapat beasiswa full di salah satu sekolah favorite atau bahkan keluar negri waah ini sih bener - bener anak emas yang pintar banget ya. Hebat hihihi. Hal yang kedua, karena pekerjaan. Biasanya orang yang merantau ini berasal dari daerah, mereka bekerja diluar kota untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarganya. Tapi ada juga yang memang orang itu hanya ingin mencari pengalaman kerja saja padahal keluarganya berasal dari keluarga berada. Waah macam - macam yaa.

Jadi, merantau itu tidak ada ruginya teman... kita jadi bisa lebih belajar banyak banget hal, pelajaran hidup, kita bisa ngerasain saat-saat ada masalah tapi tidak ada orang tua disamping kita, sakit urus sendiri, ada masalah sama barang-barang kita ya benerin sendiri, contoh : motor rusak, dorong dan bawa kebengkel sendiri, Subhanallah deh. *pengalaman ya mba? kasihan banget sih haha mana orang cuma ngeliatin doang bukannya bantuin (ehh malah jadi curcol dah :p)

Tapi tidak semua orang bisa merantau, ada juga yang memang tidak diizinkan keluarganya sekolah/kerja jauh jadi mereka dirumah saja, itu gak masalah. Setiap orang punya pertimbangan masing-masing,. Memang kalo dirumah saja jadi menghemat biaya, makan udah sama orang tua gak beli, gaji utuh (bagi yang kerja), uang transport buat bensin doang (yang sekolah/kerjanya pake motor) gak dipake pulang kampung juga uangnya kan.
Tapi saranku yaa, yang masih sekolah mau lulus SMA nih, mending kalo mau lanjut kuliah, coba keluar kota (jangan lupa minta izin sama orang tua ya), hehehe. Ada sensasi tersendiri loh, pasti ngerasain nikmatnya pulang ke kota tinggal/kampung halaman, nikmatnya kangen orang tua, pelajaran hidup yang didapat banyaaaak banget.

Nah yang gak merantaupun juga bisa saja mandiri, tergantung didikan orang tuanya, kalo dari kecil biasa disiplin yaa tentu kebawa sampai dewasa. 
Jadi ada orang yang memang sudah terdidik dari kecil untuk disiplin dan mandiri dan ada yang udah gede baru belajar mandiri karena baru dilepas sama orang tua, hehehe. 

Self reminder juga sih, kalo merasa belum mandiri, ayoo mandiri .. walaupun gak mudah karena udah terbiasa manja tapi bisa kok !! Kuatin tekadnya yuk, mumpung masih muda masih bisa diperbaiki .... semakin dewasa semakin banyak tempaannya apalagi ditempat kerja dan sudah berumah tangga :D 

"Lebih baik terlambat daripada tidak samasekali" sepakat ya? :D

Sunday 11 June 2017

Focus on 10 Steps

Seringkali kita belajar deket-deket waktu mau ujian itu grusak grusuk ya gak? wajar sih cari-cari materi, belajar SKS atau sistem kebut semalem itu udah lumrah.Nah menurut aku sih belajar SKS itu bikin otak capek, dan yang ada malah gak masuk materinya. Ada gak orang yang lebih masuk belajar SKS ? Ada ! Temen ku banyak termasuk aku sendiri kalo lagi kebetulan saja hehehe. Kebanyakan dari siswa/mahasiswa itu malas belajar jauh-jauh hari sebelum ujian. Yaa memang malas baca, buka-buka buku atau malah selesai nyatet yasudah ditutup lagi bukunya. Ampe banyak sawang gara-gara dibukanya pas H-1 mau ujian Haha.

Ternyata benar beda banget ya orang zaman dulu sama sekarang, dulu itu orang kalo belajar disalin ulang atau dirangkum kedalam catatan kecil sambil di baca terus, pantes yaa orang dulu pinter-pinter ajibb. Sekarang juga banyak orang pinter menang nyontek, tapi gak semua sih. Banyak juga lulusan sarjana ketika di tes gak bisa apa-apa karena dia gak bisa mempertanggungjawabkan nilainya yang besar itu misal IPK tinggi. Gak menjamin seseorang itu benar-benar pintar. Tetapi kalau orang itu dapet IPK tinggi karena emang belajar keras nah itu baru keren !! Betul ! IPK tinggi tidak menjamin seseorang dapat pekerjaan, tetapi bukan berarti kita kuliah atau sekolah malas yaa, terus berpikir gini"biarin dah IPK gue kecil rezeki udh ada yang ngatur" naah itu pesimis namanya. Kalau IPK kecil masih bisa ditingkatkan kok, apalagi masih semester bawah masih banyak kesempatan, selagi kita "mau" belajar giat, berusaha keras dan jangan lupa ! Do'a. Jangan meremehkan doa yaa.. kekuatannya luar biasa itu tak perlu diragukan lagi. Minta ridho orang tua juga, minta maaf. Do'a ortu juga berperan penting dalam studi dan kesuksesan kita.

Nah sekarang aku mau kasih tips gimana caranya supaya bisa fokus sama kuliah atau pas mau ujian.

1. minta doa ama ortu, minta maaf, apalagi yang merantau nih jangan lupa telpon emak bapak hahaa pastikan mereka bilang "Mama dan papa selalu doain kamu nak, berdoa terus ya nak sukses". (Lega itu hati denger ortu ngomong gitu wkwk)

2.Ketika mau belajar, jangan lupa baca Bismillah, terus baca pelan-pelan materinya, kalo ada kata-kata asing langsung search di google, tulis keterangannya.

3. Jangan di forsir kalo otak sudah cape, stop istirahat dulu kalo perlu tidur barang 1-2 jam. (kalo mau begadang juga sama istirahatin dulu jangan di paksa melek sampe pagi).

4. Jangan deg-degan mikirin soal ujiannya apa, pelajari apa yang sudah dosen ajarkan, kalo ada kisi-kisinya tinggal pelajari aja secara urut.

5. Stop mikirin hal diluar pelajaran, entah itu masalah apapun, cut dulu aja. Bagi yang punya pacar, saranku break dulu mendingan tapi kalo pacarnya bisa ngertiin sih gapapa haha.

6. Bikin rangkuman  di kertas kecil atau print out materinya.

7. Baca ulang materinya sambil bayangkan materi itu masuk kedunia kamu, kamu bayangin maksudnya apa biar paham. Misal, "Antioksidan berfungsi sebagai penangkal radikal bebas sumber antidioksidan terdapat dalam buah-buahan dan sayur-sayuran, radikal bebas juga dapat menyebabkan kanker". Nah dari situ kita harus tahu dulu radikal bebas itu apa? ada radiasi UV. karsinogenik (racun : terdapat di dalam makanan yang dibakar menggunakan bahan bakar seperti arang dll seperti sate), obat-obatan dn masih banyak lagi. Nah sinar UV itu bisa merusak kulit apalagi udh diatas jam 9 lama-lama bisa menyebabkan kanker kulit, sama dengan zat karsinogenik, lama-lama mengendap ditubuh jadi racun dan bisa jadi kanker. Itu perumpamaannya. Jadi kita harus cari semua tentang materi itu.

8. Kalo udah dibaca semua materinya, tutup. Siapkan mental buat ujian.

9. Udah masuk kelas, baca lagi rangkuman/materinya biar lebih mantep. Oh iya jangan sambil ngobrol ya kalo belajar itu ganggu fokus, kecuali kalo obrolannya tentang materi itu juga. Ngbrol dikit boleh sih buat selingan aja biar gak tegang itu juga sebelum masuk kelas.

10. Ketika kertas udah dibagiin, baca Bismillahirrahmaanirrahiim....
“Rabbisyrahli shadri wa yassirlii amri wahlul uqdatam millisani yafqahu qauli"
Terakhir.. Kerjakan deh lillahita'ala, jangan nyontek ya, karena sayang loh kita udah belajar susah ehh pas ujian kita nodain sama nyontek jadi sayang kan... kerjakan dengan usaha sendiri, pasrahkan semuanya sama Allah. tawakal. Mau hasil nya sesuai harapan atau tidak Allah yang menentukan, yang penting kita udah berusaha. (gayee udah kaya dosen aja gue ngomong jangan nyontek ahaha). Tapi emang bener sih. Lah btw aku gatau kenapa ini tulisan jadi berubah gini, hahaa lanjut deh yaa..

Terus kerjakan soal yang mudah dulu karena efisiensi waktu yaa, kalo ngerjain yang susah dulu, nanti kebuang waktunya buat mikirin soal itu doang, yang gampang malah gak keburu dikerjain -_-

Tapi... ingat... usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil... kalaupun belum sesuai harapan jangan nyerah.. Minta tugas tambahan sama dosen, kejar terus, jangan nyerah. InsyaAllah Allah selalu memberikan jalan bagi orang-orang yang mau berusaha.
Jangan lupa selesai ujian baca Hamdalah yaa Hahaha ;)

Saturday 10 June 2017

Hijab

Berhijab ... memang bukan soal siap tidak siap tapi merupakan kewajiban bagi setiap muslimah. Selain berfungsi sebagai identitas, juga berfungsi untuk melindungi dari orang yang ingin berniat buruk contoh pelecehan seksual. Tetapi didunia ini masih banyak muslimah yang belum mengenakan hijab, ada yang pakaiannya serba pendek atau seksi, ada yang masih sopan, adapula yang pakai hijabnya setengah-setengah kepalanya saja tetapi bentuk tubuh masih kelihatan hehehe. Sebetulnya kita sebagai sesama muslimah wajib mengingatkan, layaknya seperti mengingatkan untuk shalat, dan kewajiban - kewajiban lain.

Hijab dan akhlak adalah sesuatu yang berbeda. Seringkali orang mengatakan "lebih baik dihijabin dulu hatinya daripada sudah berhijab masih belum baik". Menurutku sebetulnya hijab itu bukan masalah sudah baik atau belum muslimah tersebut, melainkan suatu kewajiban sama halnya seperti shalat, puasa, dan lain-lain. Mungkin bagi mereka malu sudah berhijab tapi kelakuan masih minus gitu ya. Nah disini ada yang perlu diluruskan, sebenarnya kita niat lillahita'ala pakai hijab untuk menutup aurat nih kan kewajiban dulu ya kita patuhin, nah terus baru deh kita sambil memperbaiki juga akhlak kita, masalah kalo ada orang yang mencibir kita itu biarkan saja, karena mereka juga belum tentu lebih baik dari kita.

Berubah menjadi seorang muslimah yang lebih baik memang butuh proses, tidak langsung bisa berubah 100 % tetapi bertahap, setidaknya kita ada usaha untuk menjadi lebih baik lagi. InsyaAllah bisa, didunia ini gak ada yang gak bisa, soo kuatkan tekad kita ya untuk memperbaiki diri.

Aku sendiri berhijab saja tidak langsung berhijab ketemu gede, ya mencoba-coba dari kelas 4 SD. Ketika aku masih ikut pengajian di dekat rumahku dengan teman sebaya, guru ngajiku bilang bahwa wanita itu wajib berhijab ketika sudah Aqil Baliq atau kalo bahasa umumnya "Haid". Saat itu aku yang masih duduk dibangku kelas 4 SD belum Baliq, tetapi aku langsung memutuskan untuk memakai hijab ke sekolah walau masih pake seragam serba pendek hehehe *lucu ya. Setelah aku memakai hijab, mamahku yang tadinya tidak berhijab jadi ikutan berhijab Alhamdulillah. Teman-temanku pun juga memakai hijab diwaktu yang bersamaan. Esok harinya aku tetap pakai, tetapi teman-temanku pada lepas hijab karena gerah katanya, terus gak betah, wajar sih kan belum terbiasa. Aku memutuskan untuk tidak melepasnya sampai diluar sekolahpun kalau keluar rumah aku pakai hijab walaupun terkadang masih suka kelihatan tidak berhijab orang luar kalau lagi nongkrong di teras rumah haha.

Lama-kelamaan aku betah pakai hijab sampai pernah waktu kelas 6 SD ada pemotretan (jailah kayak model aja) foto untuk ijazah SD, dan fotonya tidak dibolehkan memakai hijab. Jujur aku merasa berat sekali karena sudah mantap memakai hijab tapi tiba-tiba hanya karena foto saja harus dilepas. Akhirnya aku melepas hijabku satu hari itu. Rasanya malu sekali, terlihat lagi tanpa hijab, untungnya aku juga belum baliq waktu itu.

Lulus SD hingga sekarang alhamdulillah aku masih mamakai hijab, walaupun aku tahu aku masih banyak kekurangan dalam akhlak, belum baik. Tapi semua itu bisa diperbaiki, bahkan harus.

Mudah-mudahan wanita yang belum berhijab segera berhijab, yang berhijabnya belum benar segera diperbaiki, dan yang berhijabnya sudah syar'i tetap istiqomah.
Kita jangan sampai menghakimi sesama muslimah yang belum berhijab ataupun yang berhijabnya belum benar, karena mereka sebenernya harus dibimbing. Kalo kita menghakimi, mereka bukannya sadar malah tambah berpikiran buruk ke kita "udah berhijab tapi kok ngomongnya nyakitin, so bener, sok suci dll" nah ? gakmau kan dibilang begitu. Masih ada cara lain  yang lebih baik kok misal "ehh kamu cantik deh kalo berhijab, lebih anggun terus lebih kelihatan adem" gitu kan bisa, membuat dia tertarik untuk memakai hijab walaupun gak langsung. Siapa tahu hatinya tergerak kan. Udah gitu gak bikin tersinggung lagi,

Nah itu pengalaman aku sih,, bisa jadi bahan instrospeksi diri juga. Bahwa aku juga jangan seperti itu.
Sesama muslimah harus saling support dan memotivasi. :D

Mudah-mudahan bermanfaat yaaa postinganku ini. Aamiin Yaa Rabbal Alaamiin.

Friday 9 June 2017

The Power of Smile and Forgive

Mempunyai banyak teman adalah suatu hal yang membahagiakan.. karena aku dapat mengetahui berbagai macam karakter mereka. Setiap orang mempunyai karakter dan kepribadian yang berbeda-beda, so  aku gak bisa samakan dengan karakter aku ini. Aku sendiri merupakan orang yang moodyan, sensitif, gak pendiem, gak bawel juga, biasa aja, kadang orang bilang kalo udah kenal dekat denganku ya asyik juga heheh, aku termasuk orang yang murah senyum sama siapapun, mau kenal banget, kenal biasa aja atau kenal biasa banget, kalo aku kenal pasti aku senyum, bahkan sama orang gak kenalpun senyum *misal lagi shalat di mushola ada ibu-ibu mau shalat pas kebetulan mukanya noleh ke aku ya disenyumin. Sifatku memang seperti ini, teman-teman dekat dan sahabatku pasti sudah tahu aku orang yang seperti apa. 

Ehh tunggu deh, tahu gak keajaiban dari senyum itu sendiri apa? Senyum itu bisa meredakan amarah loh, Berkali - kali aku praktikkan itu berhasil. Dikala kita lagi sentimen sama seseorang lalu senyum itu luar biasa dampaknya, hati kita jadi lebih tenang,, gak ada yang namanya rasa benci. Coba deh :) Aku sendiri tipe orang yang mudah tersinggung, mudah juga baik lagi, kalau sudah sakit hati yaa itu beda lagi hehe, disaat aku tersinggung/sakit hati sama seseorang aku tetap berusaha senyum ke orang itu, masih bertegur sapa *ya hanya sekedar itu. Bukan munafik, tapi aku bukan tipe orang yang suka memperlihatkan ketidaksukaanku terhadap orang lain, jadi walaupun orang itu sudah pernah menyakiti aku, tetap sikapku akan biasa saja ke dia, tidak benci dan tidak dekat juga. Lain halnya dengan munafik, kalo munafik itu terlihat baik di depan, tapi di belakang masih ngomongin atau mengumbar aib kita ke orang lain. 

Setiap orang mempunyai kesalahan, termasuk aku sendiri. Mungkin akupun pernah menyakiti orang lain, bahkan bukan mungkin lagi tapi pasti pernah. Nah kalo ingat seperti itu, aku segera meminta maaf ke orang tersebut dan berusaha untuk gak mengulangi lagi, kalo aku sensitif? ya memang aku seperti itu, mudah sekali tergores terkadang candaan saja bisa membuat aku tersinggung, tapi itu tidak akan lama, aku berpikir lagi kalo orang itu gaya bicaranya tidak berubah (ngomong agak kasar, bercandanya berlebihan) berarti itu memang sudah sifat dia seperti itu bisa dibilang permanen, tapi kalo orang itu gak biasanya seperti itu (biasanya baik, ngomong sopan tapi tiba-tiba agak kasar) mungkin dia sedang hilaf, kalo besok-besok dia gak ngulangin lagi berarti emang dia beneran hilaf, nah kalo orang itu biasanya baik tapi tiba-tiba jadi kasar atau suka mengolok-olok nah berarti dia berubah total, dari sifatnya yang baik menjadi tidak baik.

Well, setiap orang mempunyai sisi baik dan buruk, mereka bisa secara tidak sadar menyakiti hati orang lain. Nah sebaiknya sih kalo kita merasa tersinggung dengan ucapan orang itu kita kasih tau aja baik-baik, kalo dia ngerti atau gaya bicaranya dia memang seperti itu kan akhirnya kita jadi lebih paham. Karakternya memang seperti itu, selama itu gak keterlaluan aja, seperti menjelekkan orang tua, atau hal-hal sensitif lainnya.

Aku sendiri punya teman yang sifatnya nyablak, pendiem, biasa aja, ya macam - macam deh. Aku bisa berteman sama mereka alhamdulillah, sama yang nyablakpun udah biasa, karena aku udah lumayan lama tahu dia seperti apa jadi kalo bercanda emang begitu dan akupun ikut nyablak juga jadinya haha. Kalo sama yang pendiem juga yaa bisa, dia pendiem bukan berarti diem banget kalo sama teman yang udah nyaman pasti dia gak diem, malah bisa jadi lebih banyak ngomong dari aku atau malah sama seperti aku. 

Setiap manusia pasti punya kesalahan, tapi hanya yang pemberani yang mau mengakuinya, dan setiap orang pasti pernah sakit hati, hanya orang yang berjiwa ksatria yang memaafkan :) ~Sherina
Meminta maaf itu memang mudah, yang sulit itu memaafkan. Tapi memaafkan itu dapat meluruhkan semua rasa benci apalagi jika orang tersebut mau berubah dan memperbaiki kesalahannya serta tidak mengulanginya lagi.

Teman tetaplah teman, seburuk apapun dia, dia tetap teman kita, karena gak ada yang namanya "Mantan Teman"


Pelajaran ~

Assalamualaikum.. Hallo .. Namaku adel.. aku hanya gadis berusia 21 tahun yang lagi asyik-asyiknya sama dunia sendiri.. jadi gak afdhol kayaknya kalo masa-masa pencarian jati diri ini dicampuri oleh orang lain, lebih kena sih biar aku sendiri yang cari tahu ... termasuk pelajaran hidup, ataupun risiko atas perbuatan yang sudah aku lakukan. Setiap perbuatan pasti mengandung konsekuensi masing-masing. Gak semua niat kita untuk berbuat baik dianggap baik pula sama orang, apalagi niat yang buruk waaah jangan sampai,kalo udah kepalang sih buru-buru istighfar deh hehe.


 Aku sih termasuk orang yang kalo belum kena batunya atau akibat itu akan terus lanjut lakuin apa yang aku mau. Walaupun orang tua sudah menasihati, teman juga tetapi kalo aku belum merasakan akibatnya sendiri itu aku bisa dibilang yaa agak ngeyel sih haha. tapi gak sampai ke hal-hal yang parah kok .. contohnya aja ya "Aku dihimbau untuk gak terlalu dekat dengan teman lawan jenis" kenapa ? orang tua bilang untuk mencegah rasa kecewa yang mendalam disuatu hari nanti. Aku tidak pernah mengindahkan nasehat itu, hingga akhirnya aku merasakan sendiri tapi itu dalam jangka panjang. Tapi alhamdulillah,, Allah itu memberikan jalan yang berbeda - beda pada setiap manusia, baik itu berliku - liku maupun datar-datar saja. Aku bisa ambil pelajaran dari setiap peristiwa baik itu buruk maupun baik yang pernah aku alami. Contohnya peristiwa yang amat menyakitkan atau menyedihkan. Menyedihkan menurut aku, tapi menurut Allah ini yang paling terbaik.


 Well apa yang menurut manusia baik itu belum tentu menurut Allah baik, dan juga sebaliknya. Namun terkadang, hati kita masih menggerutu ya, ya wajar sih manusiawi, kalo gak ada gerutunya gak punya hati dong :D. boleh sih sakit, sedih tapi jangan berlarut larut, masih banyak hal yang lebih bermanfaat yang bisa kita lakukan, contohnya, aku sendiri sih hobby baca buku apalagi buku tentang detektif udah jatuh cintrong banget Hehe. karya Sir Arthur Conan Doyle udah banyak yang aku baca, dan buku dengan penulis yang lain selain tentang detektif pun juga ada.


Sekarang tinggal tergantung bagaimana kita menyikapinya, kita mau terus melihat ke belakang? atau maju kedepan? kalo liat ke belakang sih nanti kita gak maju-maju kita mikirin itu terus, gak jalan-jalan gimana ya? yaa gak ada gunanya sih kita sudah tidak bisa balik ke masa itu, nah kalo kita liat kedepan masih banyak sekali hal - hal yang bisa kita lakukan : memperbaiki diri, belajar rajin supaya cepat lulus Aamiin menjadi sarjana Gizi hehehe, kerja di Rumah Sakit, atau dimanapun, nah baru deh suatu hari nanti akan datang seseorang yang benar-benar serius menginginkan kita dan bisa menjadi jodoh yang baik InsyaAllah.


Pokoknya hidup itu dijalani aja, kalau merasa galau, sedih, coba deh sibukkin dengan aktivitas yang bermanfaat, InsyaAllah Lupa. Mau olahraga, main bersama teman, bersepeda, baca buku, menulis. Ada hasilnya kan? Otak jadi fresh, badan sehat coba? Masih mau cuma meratapi masa lalu aja? Jangan dong. Sayangi masa - masa indahmu. Mereka masa lalu mu ataupun sebuah peristiwa buruk yang terjadi padamu itu hanya "Masa Lalu" sudah terjadi, gak bisa diperbaiki, gak bisa dihindari juga. Terimakasih saja dengan semua itu, jangan Lupa bersyukur juga yaa hehe karena kalo gak ada peristiwa itu, kita gak akan pernah tahu, dan belajar ikhlas serta kita gak akan pernah tahu orang - orang dibalik sebelum peristiwa itu terjadi beneran orang yang baik atau tidak :D



Semangat selalu, jangan putus asa, dan jangan pernah tengok kebelakang lagi ya !! Hehehe

By :
Free Blog Templates