Friday 29 December 2017

4 Tips Skripsi Done On Time

Suka gondok gak sih rasanya skripsi itu pengen di udahin aja ehh tapi masa berhenti di tengah jalan sama aja nunda dong kalo gitu.. tapi kalau dijalani emang sering bikin makan ati xD jangankan orang biasa, orang yang pintar juga pasti mengalami sulitnya mengerjakan skripsi … so, skripsi selesai tepat waktu itu tidak bisa diukur dari kepintaran seseorang melainkan keuletan dan kekuatan mental orang tersebut.

Disini, aku mau sharing tips nih gimana caranya supaya skripsi selesai tepat waktu. Mari simak:

Pertama, jangan bikin judul yang susah.

    Judul yang jarang ada referensinya, atau belum pernah ada orang yang meneliti tentang judul tersebut. Terkadang kita suka bingung ya menentukan judul, pikiran kita saat itu: “yang penting cepet di acc sama dosen”. Padahal, pertimbangan judul itu penting loh. Nah, maka dari itu, dari semester awal rajinlah membaca literatur terkait jurusan kamu aja, seperti jurnal ilmiah, atau buku keluaran terbaru, jadi ketika skripsi, ada bayangan untuk ngambil judul yang pas, gak usah neko – neko, sederhana aja, yang penting bisa menjelaskan ke dosen sambil sharing apa aja yang udah dibaca, insyaallah kalau bisa meyakinkan dosen dengan ilmu kamu, bakalan di acc judulnya 😉

     Bagi yang dulu semester awalnya belum rajin baca, dan udah mau skripsi sekarang jangan nyerah, tetap kerja keras yaa cari literaturnya, fokus gak usah mikirin yang lain dulu. Karena kalau skripsi ketunda gara – gara pikiran yang lain itu bikin kita menyesal nanti.

Kedua, jangan menunda – nunda revisi.

      Dear, ini harus banget .. jangan nunda revisi karena nunda sehari aja bikin nyesel. Aku ngomong gini, karena aku pernah nunda dan setelah itu kapok karena waktu terbuang untuk hal yang sia – sia. Boleh nyantai, tapi sebentar aja jangan seharian hehehe, karena jadwal pertemuan dengan dosen itu gak hanya sama 1 dosen aja tapi 2 dosen (proposal skripsi) dan 4 dosen (skripsi). Bayangin kita nunda sehari, ehh taunya dosen bisa bimbingan besok, nah lohh belum dikerjain… gedebak – gedebuk …. Belom dosen yang lain bisa bimbingan lusaaa,, nahh tambah kena forsir lagi. 

     Maka dari itu, kerjakan segera, jadi pas dosen inform hari apa bisa bimbingan, kita udah siap… walaupun masih harus kerja keras juga untuk bimbingan sama dosen lain, setidaknya udah berusaha dan gak nunda – nunda.

Ketiga, Jangan pernah bantah dosen atau merasa benar sendiri.

      Kita sebagai mahasiswa harus merendah, kalau dosen bilang salah ya nurut aja. Bilang “maaf bu/pak segera saya perbaiki”. Kuncinya itu…
Dosen itu gak suka sama mahasiswa yang sok tau, karena kalau dosen udah gak suka, khawatir malah dipersulit skripsinya jadi lama selesainya. Aku sebagai mahasiswa jujur aja takut sama dosen.. kalau udah dimarahin yaudah pasrah gak ngelawan… tapi hikmahnya, dosen jadi tambah respek karena gak pernah ngelawan, apalagi kalau tetap ramah meskipun di marahin. Gak usah baper gara – gara udah dimarahin terus jadi males sama dosennya,, mentalnya harus kuat demi selesai tepat waktu.

     Kita punya argument wajar, tapi cara menyampaikannya itu harus hati – hati misal: “saya baca di buku ini, begini – begini, bagaimana menurut ibu?” Jadi buatlah kesan kita masih butuh pendapat dosen, jangan kayak gini :”tapi saya baca di jurnal ini, itu begini bu” Nah kesannya kita kayak cari pembelaan gitu, gak mau disalahin,, walaupun kita udah merasa itu bener, tapi dosen kan lebih berpengalaman dan ilmunya pasti lebih tinggi, jangan sampai ada perberdebatan yaa. Jadi aku tekankan lagi bahwa kita wajib merendah dan jangan sok tau.


Keempat, Jaga Kesehatan.

    Begadang, capek, stress itu pasti dialami mahasiswa tingkat purba hahaaa, selamat menanti fase – fase itu yaaa..
Revisi skripsi yang sangat banyak memang harus kita selesaikan semua, tapi bukan berarti kita boleh lupa makan…. Ini gak bener.. mentang – mentang sibuk, kesehatan gak diperhatiin…
    
    Tetap, makan teratur, kalau gak napsu ya perut jangan kosong, makan sedikit nanti diterusin sama ngemil, sebaiknya minum vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh. Karena tenaga kita pasti terkuras banyak untuk berpikir, begadang dan bimbingan.

Nah, kalau udah jaga kesehatan masih aja kena flu atau sakit, saking capeknya, karena daya tahan tubuh orang beda – beda, jangan nyerah yaaa… itu salah satu ujian supaya kita tetap sabar … Kalo kita getol dan kuat mental insyaallah cepet kelar.

Seperti itulah, 4 Tips selesai skripsi tepat waktu Ala Adel.. Semoga Bermanfaat ya :D

Satu Rasa

    Jika pada waktu SMP, selesai ujian semester ada “pentas seni dan classmeeting”, maka kalau di SMA hanya ada clasmeeting sajaAcaranya terdiri dari beberapa lomba seperti tanding basket, futsal, dan volly. Aku tidak pernah mengikuti acara lomba trsebut, hanya menjadi tim hore saja yang berteriak tidak jelas bersama teman – temanku hehehe…..

  Aku belum mengenalnya, dia terus menerus memperhatikan dan sering melemparkan senyumnya kepadaku, akupun sempat penasaran dia itu siapa? Ternyata setelah sekian lama, aku tahu bahwa dia adalah anak kelas X – 1 dan namanya Firman. Aku lupa tahu namanya darimana karena sudah lama sekali… kami suka curi – curi pandang semenjak selesai ujian semester 2, dia kebetulan ikut classmeeting futsal, selalu saja pandangannya tidak pernah lama lepas untuk melirikku, dan akupun membalasnyaa.. yaa sejak saat itu aku menaruh hati padanya…

    Kami tidak ngobrol sedikitpun karena malu, takut diledekin, yaa jadi kami hanya bisa balas – balasan senyum saja… hingga kenaikan kelas XI, aku masuk kelas Ipa dan Firman di Ips. Kelas kami berjarak lumayan jauh, tetapi setiap aku hendak menuju kelas dari gerbang utama sekolah, aku pasti selalu melewati kelasnya. Dia menunggu di depan kelas dan menyambutku dengan senyuman, aku malu harus bagaimana, karena dia didepan kelas sering Bersama teman – temannya… Kalau dia sendiri baru aku berani senyum yaaangg lebbuuaarr haha tanpa merasakan beban hidup....
***
     Teman sekelas Firman yang bernama Asep menghubungiku melalui sms, aku lupa dia dapat nomorku darimana, Asep mendekatiku namun aku tidak suka padanya… salah satu alasan aku terus meladeni Asep karena aku ingin segera berkomunikasi dengan Firman, hanya saja aku tidak berani to the point  untuk menanyakan nomor Firman. Aku berdoa agar bisa smsan dengan Firman bagaimanapun caranya tanpa harus aku yang memulai, karena aku gengsi heheee,, perempuan yang jual mahal. Sampai beberapa bulan kemudian, akhirnya Firman menghubungiku juga via sms, dan dia mengambil nomorku dari Asep, saat itu aku senang seperti hendak diterbangkan ke angkasa.

    Aku dekat dengan Firman, tapi terkadang aku sebal karena dia pernah iseng mencubit pipiku, dan meremas tanganku ketika bercanda. Akupun menegurnya karena aku tidak suka saja dia seperti itu diliatin orang – orang juga, malu rasanya.
Teman – temanku kurang suka dengan perilaku Firman, kata mereka dia suka mengikutiku, mendekatiku secara berlebihan, namun tidak bisa dipungkiri aku masih suka padanya jadi aku bingung.
***
   Di kelas juga pernah ada seseorang yang menyatakan cintanya kepadaku dia adalah ketua osis namanya Fabian. Sungguh aku samasekali tidak pernah menyukai dia, ku tolak baik – baik, kemudian dia mengerti dan tidak pernah menghubungiku lagi. Kami tetap saling menegur dikelas layaknya tidak ada masalah apa – apa.

    Kemudian, ada seorang kaka kelas, tubuhnya kecil dan berkulit putih, dia suka senyum padaku, dia adalah senior juga di eskul paskibra, namun aku saat itu sudah keluar dari paskibra dan tidak pernah memperhatikan dia. Namanya ka Ali. Teman – temanku minta no hp ka Ali untukku, mereka jahil sekali, saat itu aku sedang sakit jadi tidak masuk sekolah. Benar saja, dia langsung menghubungiku dan kami jadi dekat. Ka Ali rutin sekali, setiap subuh menelponku untuk shalat subuh, yaa wajar sih dia juga kelihatan anak masjidnya hehee seperti marbot, namun lama - lama aku suka ngedumel sendiri, lagi ngantuk - ngantuknya kok nelpon terus sih ganggu saja. Akhirnya, handphone ku taruh di dalam lemari, biar kalau dia telpon gak kerasa getarnya.

     Disisi lain aku merasa tidak enak dengan Firman, walaupun dia bukan pacarku, tetapi bagaimana kalau dia tahu aku dekat dengan orang lain? Sedangkan aku belum siap Firman menjauhiku. Yasudahlah, toh niatku cuma ingin berteman saja, bukan mau belaga seperti playgirl karena memang aku tidak berpacaran dengan siapapun.

     Selain ka Ali, ternyata masih ada… huuhh banyak sekali, hahahaa… tapi dia adalah kaka kelas yang eskul pramuka namanya ka Heri. Pada saat siang hari setelah shalat dzuhur, kebetulan aku dan temanku Tiwi, bertemu dengannya, hanya sekedar menegur, Tiwi kenal dengan dia karena mereka satu eskul. Eeehhh malah ujung – ujungnya ka Heri minta nomorku…. Yaudah aku kasih untuk nambah teman…. Seperti biasa ka Heri suka memujiku, ya intinya suka…. Tapi aku tidak, ka Heri pernah jalan bareng menuju kelas denganku tapi aku biasa saja menanggapinya,, tapi entah aku tetap saja masih menyukai Firman…. 

     Saat itu, aku merasa cuma dia yang begitu mati – matian atau nekat untuk mengejarku dari kelas X dan aku rasa dia bukan laki – laki yang genit, karena setiap aku melihatnya dari jauh, tanpa dia sadari, dia begitu pendiam terhadap teman perempuannya, beda perlakuannya jika bersamaku. Hal ini juga aku tahu dari Tiwi, teman sekelasnya waktu kelas X.


Wednesday 27 December 2017

Aku si Gula

     Aku sangat menikmati sekolah di SMA Negeri yang kata orang - orang lokasinya di “pinggiran”, tidak unggul seperti SMA Negeri di kota, tapi aku bersyukur, akhirnya bisa berbaur dengan teman – teman sekelas. Terbesit dalam pikiranku bahwa aku harus berubah, jangan terus – menerus menjadi gadis pemalu yang alhasil menjadikanku kurang pergaulan atau tidak mempunyai banyak teman.
     Semua teman dikelas bersikap baik kepadaku. Ternyata, mereka yang sebelumnya aku anggap nakal, aslinya sangat baik. Kemudian aku ingat, bahwa jangan melihat seseorang dari luarnya saja, tetapi kita harus benar – benar mengenal mereka, karena setiap orang mempunyai karakter yang berbeda – beda. Ini adalah salah satu pembelajaran yang tidak pernah kudapatkan dari semua pelajaran sekolah.
***
      Hingga suatu hari ada orang yang diam – diam menyukaiku, bukan hanya 1 orang saja, tetapi ada 3 orang. Mereka sekelas denganku. Pertama sebut saja Ray, dia nonmuslim. Awalnya, ya seperti biasa, dia meminta nomor handphoneku, ya kupikir hanya sekedar “save” untuk berteman atau bertanya seputar informasi pelajaran. Tetapi dugaanku meleset, dia menyatakan cinta padaku melalui pesan sms. Jelas, aku menolaknya dengan cara halus, tak kusangka dia sangat marah dengan keputusanku dan nama - nama binatang pun memenuhi setengah layar handphoneku. Mulai saat itu aku langsung risih dan rasanya ingin cepat untuk mengakhiri pembicaraan dengannya. Sudah cukup tahu, bahwa orang seperti dia tidak bisa menghargai keputusan orang lain.

      Kedua, Satria. Dia terlihat mencuri – curi pandang dikelas, namun aku membalas dengan melemparkan senyuman kepadanya, dia sangat pintar memikat hati perempuan, akupun pernah menaruh hati kepadanya, hingga dia menyatakan cintanya padaku, lagi – lagi melalui pesan sms, namun aku masih tetap konsisten dengan pendirianku yaitu menolak karena belum mau berpacaran. Satria akhirnya kecewa, namun lama – lama dia mengerti. Tidak lama setelah ku menolaknya, dia sudah menggoda teman sekelasku yang lain, bahkan bukan cuma 1 perempuan. Mulai saat itu, aku berpikir Satria adalah seorang “Playboy”. Huh ada – ada saja kau ya.

      Ketiga, Tama. Dia adalah teman dekat Satria, namun mereka sepertinya bersaing, bukannya aku kegeeran, tetapi terlihat jelas saat aku tidak masuk sekolah karena izin, Satria dan Tama mengirim pesan sms secara bersamaan. Lalu, mereka bertaruh, siapa yang smsnya aku balas duluan, maka dia yang menang. Aku tahu hal ini dari Satria, dia berbicara langsung. Konyol memang.

      Tama baik serta tidak kasar seperti Ray dan tidak playboy seperti Satria. Tetapi, aku samasekali tidak mempunyai perasaan kepadanya. Murni ingin sebatas berteman biasa saja. Tetapi dia terus berusaha mendekatiku dikelas. Saat aku lagi duduk sendirian, dia menghampiriku, mengajak ngobrol. Sampai teman – teman meneriaki kami “Cieee cieee” ramai sekali, dan tentunya cukup membuatku merasa malu dan salah tingkah.
***
      Semester 1 segera berakhir, semua siswa akan segera melaksanakan ujian semester, tempat duduk kami dicampur dengan kelas X- 9 dibagi menjadi dua ruangan. Aku penasaran akan duduk sebangku dengan siapa, namun akhirnya aku sebangku dengan seorang laki – laki bernama Andra. Dia terlihat nakal, selama ujian dia terus memperhatikanku bahkan iseng tanya jawaban ujian kepadaku. Tetapi ternyata dia orangnya baik, walaupun kadang genit tapi dia tidak pernah macam – macam kepadaku dan bicaranya masih sopan.

      Detik – detik mau selesai ujian, ada anak X – 9 (ruangan sebelah) datang ke ruangan tempatku ujian, dia menanyakan keberadaan diriku. Aku sendiri belum kenal dia siapa. Ternyata dia adalah temannya Sony (orang yang juga menyukaiku kelas X – 9 sejak semester 1) Sony tubuhnya tinggi besar, dan kulitnya sawo matang. Aku tahu itu, karena sering melihat dia bermain dengan Sony dan rombongannya. Orang tersebut bernama Zaki. Aku sampai dikirimin pesan sms olehnya “adel pasti belum tahu Zaki, besok senin kita kenalan ya”. Padahal aku sudah tahu wajahnya, dia berperawakan tinggi, kurus, berambut keriting dan berkulit putih.

      Akhirnya, setelah bertemu dengannya, kami hanya saling tegur saja tidak banyak basa – basi karena malu banyak orang yang melihat. Selain Zaki, ada Aldi (kulitnya putih, badan pendek, rambut keriting), Aan (tinggi besar, wajahnya agak seram hehe piss, kulit gelap), dan Ridho (gemuk, berkulit gelap) mereka juga anak X – 9 yang satu genk dengan Sony. Mereka juga menyukaiku, Aldi bahkan mengajakku jalan namun aku menolaknya, Aldi masih satu komplek denganku, kalau Aan pernah jalan – jalan bersamaku dan teman – teman X - 3 ke Kota Tua. Sedangkan Ridho, dia terlihat santai ketika ngobrol denganku layaknya menganggap teman biasa, tetapi terkadang suka memuji dan Sony’s Genk selalu meledeknya.

      Belum berakhir laki – laki di X – 9, ada Fandi juga yang menyukaiku tetapi dia tidak main bareng dengan Sony’s Genk. Hanya sebatas kirim pesan sms saja, naik kelas XI dia dan Andra pindah sekolah.
***
      Setelah itu ada yang menanyakan nomor handphoneku lagi, kali ini bukan anak kelas X tetapi kaka kelas XI Ips, dia diam – diam melihatku dari jauh tetapi waktu berpapasan dia pura – pura tidak mengenal. Kami tidak pernah ngobrol.

      Seperti itulah kisah masa – masa kelas X. Aku pusing karena harus membalas sms mereka satu – satu. Hingga dalam sehari, paket smsku habis sebanyak 500 sms hehehe. Tetapi menyenangkan bisa mengenal mereka walaupun salah satu dari mereka tidak ada yang menjadi pacarku. Semua berteman baik.

Layaknya gula yang dikerubuti semut.

*My real Story

Thursday 14 December 2017

Pengagum Pertama

    Tiga tahun berlalu, tidak terasa ternyata aku sudah mau memasuki fase yang lebih sulit dari sebelumnya yaitu masa SMA … semakin naik tingkat maka semakin sulit pelajarannya, tetapi semangat belajarku masih begitu – begitu saja belum ada perubahan … jujur aku bukanlah orang yang rajin waktu itu … bahkan sudah SMA pun aku masih suka malas mengerjakan PR, atau mepet H-1 baru ngerjain .. *siswa teladan… ya tapi alhamdulillah aku masih bisa mengikuti pelajaran dengan baik, gak ada masalah …

    Nah, kalau yg sebelumnya baca, semasa SMP aku gak ada yang naksir, pada waktu SMA.. keadaan itu berbalik melebihi dugaanku sendiri… aku bukan tipe orang yang pandai bergaul,, bahkan waktu SMA, dihari pertama MOS aku tidak mempunyai banyak teman. Aku sekolah di SMA Negeri di salah satu kecamatan di Karawang,, kali ini aku tidak sekolah di kota karena NEMku tidak mencukupi standard dan akhirnya aku dengan lapang dada tidak masalah sekolah disini. Samasekali tidak berkecil hati,, tapi yang aku takut, aku berpikir sekolah disini anak-anaknya pada bandel, dan pada sombong. Ternyataaa aku salah persepsi, tidak demikian…

    Pada waktu hari pertama MOS, aku masuk kelas dengan seragam SMP rapih, aku telat masuk kelas… nah temen – temen sekelas, pada ngeliatin, gak paham deh kenapa? apa aku culun? Atau terlalu rapih? Soalnya mereka seragamnya pada pendek, cowo/cewe nya .. sedangkan aku serba panjang dan pakai jilbab langsungan … aku langsung duduk saja dengan seorang cewek yang wajahnya judes banget (mimpi apa semalem, aku duduk ama org begini, Cuma dia doang sih yang sendiri duduknya, daripada gak dapet temen). Setelah duduk, kita kenalan … ehhh tapi lagi – lagi salah,, dia baik orangnya, emang pakaiannya gitu sih kurang rapih tapi yaudahlah kan yang penting dia baik.
    
    Hari udah siang, saatnya kita keluar, dipanggil kaka kelas suruh upacara (upacara harusnya pagi ya lah ini siang ahaa). Lupa waktu itu disuruh ngapain … yang jelas aku baris saja sambil ngobrol … oh iya, kalian ingat dian? Teman sebangku ku waktu SMP? Tidak kusangka, aku juga satu kelas dengannya yaitu di kelas X-3. Dia juga sekolah disini karena dekat dengan rumahnya, tidak mau jauh – jauh lagi dikota. Ketika sedang asyik ngobrol di barisan ternyata, aku merasa ada yang diam – diam mencuri – curi pandangannya terhadap diriku …. Laki-laki kelas sebelah. Tapi… aku gamau geer lagi, nanti kepleset persepsi sendiri lagi kan repottt huh, baper lagi -_-. Akhirnya aku tidak menanggapi, cuek karena aku tidak mengenalnya.
    
    Nah, upacara sudah selesai nih, kita kembali ke kelas lagi. Dian menyampaikan bahwa ada yang nitip salam untukku. Aku tidak menyangka ada yang ngasih salam, aku masih gak percaya, tapi karena Dian yang ngmong gak mungkin dia bohong, dia bilang temennya kelas sebelah nitip salam. Aku langsung ingat, jangan2 laki2 yang tadi …. Ehhh ternyata kali ini bener gak salah lagi hehe. Laki – laki itu teman SD ny Dian … dan dia minta no handphone ku ,, kau tahu? Aku langsung kasih gak basa basi lagi, saking belum pernah ada yang naksir/nitip salam selama itu dan ingin tahu gimana rasanya punya temen laki-laki yang awalnya nitip salam kayak gitu. Kita pasti nyangkanya kalo ada yang nitip salam tandanya suka kan ya atau ada rasa tertarik? Secara masih abg gitu, itu salah satu cara buat deketin lawan jenis.

    Akhirnya kita smsan tuhh … baru dua hari, dia langsung nembak whew.. baru kali ini ada orang bilang suka padaku rasanya gimanaa gitu, walaupun aku belom suka sama dia… tapi ….. aku menolaknya … karena aku gak boleh pacaran dulu sama org tua (kolot) dan memang aku jga belum mau pacaran… aku masih ingin punya banyak teman laki – laki… dan selain itu.. aku gamau belajarku jadi terganggu … orang gak pacaran aja udah males gimana pacaran? Tamatlah aku …

    Dia mengerti dengan keputusanku, tapi dia mau menunggu sampai aku dibolehin pacaran, aku menolak ditungguin karena takut mengecewakan dia suatu hari, dan dia mengerti lagi,, kita tetep berteman, tetep saling tegur disekolah.

Tunggu kisah selanjutnya ya "Aku si Gula".. emang gak ada habisnya history itu kalo dikenang :D

Monday 11 December 2017

Kepleset Persepsi Sendiri

      Ini sekuel nya Si Sableng Puber hehe jadi kalau mau tau ceritanya gimana gue bisa kepleset persepsi gue sendiri, silahkan baca awalnya dulu.... haha apasih pnting banget emang ?
yuk baca dulu hahaa

       Padahal mah emang rese aja tuh si Aji bikin gue geer, seengganya kalo beneran suka, fahrul nyapa gue kalo ketemu,, realitanyaa… besoknya si dea yang disapa fahrul di tukang fotokopi, beuhhh langsung envy tuh gue, kok bisa sih lu de?, dia cerita dengan bangganyaaa, tapi kita bertiga gak pernah musuhan atau rebutan gitu, nikmati aja gitu gebetan buat konsumsi bersama *eeww kayak apa aja hahahaa mksdnya kita gak pernah brantem grgr fahrul nyapa salah satu dari kita, malah seruu bisa jadi bahan candaan.
Nah sekian lama kita suka ama Fahrul akhirnya Tya nekat bikin surat cinta pake tulisan arab wahhahaaa gokil banget, didalem surat juga tertulis nama gue dan dea, kalo kita bertiga suka sama Fahrul. Beneerr aja sehh, udah bener – bener otak nekat kita. Kita samperin temennya Fahrul Namanya Ari, ngasih surat … ehh kayaknyaa suratnya dibuang deh seinget gue sama Ari, hmmm parah udah cape2 bikinnya. Hahaa kasiaaan bgt kita. 

       Pernah juga kita nyari alamatnya fahrul dan kita nekat bgt nyari rumah dia jalan kaki di perumahan tempat tinggalnya, tapi ke perumahannya mah naik angkot sekali, daaaan hasilnya nihil hahahaaaa… gue juga pernah cari no tlpn rumahnya di buku tlp jaman dulu itu lohh yang tebel, yang ada nama bapak dan alamat, pertama harus tau dulu bapaknya dia namanya siapa, gue dapet info dari aji kayaknya deh. Hari minggu gue inget bgt tuh, gue iseng tlpn ke rmhnya, yang ngangkat bokapnya “Halo Assalamualaikum” // Waalaikumsalam // Maaf bisa bicara dengan Fahrul // ooh iya sebentar ya dipanggilin dulu, tadi lagi mandi *langsung manggil tuh soalnya diem tlpnnya //oh iya pak *gue deg2an dan langsung tutup hahaaaa… jaman dulu handphone tuh masih jarang buat chatting,, mau ngbrol juga malu bgt.
       
       Ada lagi nih, tapi bukan soal Fahrul. Masih kelas 7 sih. Gue habis dari kantin sama tya dan dea, ehh ketemu sama cowo anak kelas 7 g, namanya hafid, ganteng dan manis sih, ehh dia dan temen- temennya ngeliatin gue muluuu, tapi yang lebih tajem sih si hafid,, gue geer banget apa kenapa gitu ditambah tya dan dea cie2in,, “del ada yg liatin tuh ganteng, suka kali del cieeee”, gue langsung malu, itu siapa? Kok liatin mulu. Nah beneerr aja, dia nyamperin ke kelas gue, anjasss deg2an, mau ngapain nih orang, kan sebelumnya dia gak prnh ke kelas gue. Dia liatin sambil senyum – senyum gitu … weeeh dia masuk ke kelas gue.. makin grogol aja gue mana di ciein mulu sama tuh anak dua. Terus gue duduk di kursi paling belakang karena gatau harus berbuat apa. Di kursi depan gue ada temen gue si Lia lagi duduk. Hafid nyamperin ke arah gue duduk ,, nah lohhh gemeterr .. udah senyum2 malu, ehhh ternyataaaa… dia malah nyamperin Lia…. *Laaaaaah???? Gue bertanya – tanya.. apaan sih ni.. akhirnya hafid nembak Lia didepan gue, pake permen kiss tau kan? Diterima lagi. Parahhh muka gue mau ditaro dimana udah geerrr beginii hahahahaa,, udah mesem aja muka gue, parahh bgt kok gue geerran bgt jd orang, tp emang bener si hafid tebar pesona dah orangnya ngeliatin kayak gitu…. Gue sih yang rada – rada juga hahaaa,, galau gue semaleman… ehh besoknya Lia masuk kelas dengan bahagianya udah jadian ama si hafid,, gue gak marah sih, geli sendiri gue jd ny udah kegeeran hahahaaa, sakitt dibikin sendiri gue mah... kepleset persepsi gue sendiri adel.. adel...… Akhirnyaa stlh itu gue lupa sama hafid dan denger kabar, Lia dan hafid jadian cuma 2 minggu doang.. hehee biasa lah namanya juga cinta tenyom… 

      Naik ke kelas 8, kita bener – bener jarang main lagi karena beda kelas. Ketemu lagi kelas 9, sekelas lagi kita, temen sekelasnya sama kayak kelas 7, daaan kita udah gak gebet fahrul lagi denger2 sih dia lagi deket sama senior *ppffttt. Yaudah sampe akhirnya kita kecantol lg sama anak SMP swasta yang isinya orang2 chinese kebanyakan, karena waktu itu mereka sempet mampir ke sekolah kita ikut classmeeting namanya Johan (non muslim). Seperti biasa dia jadi konsumsi bersama. Yaampun segitu agresif kita… tapi gak banget kok. Dulu wkt masih suka sama Fahrul aja kita gak sampe teriak2, atau nekat ngajak ngobrol. Hahaha itulah kekonyolan kita waktu masih puberrr…
      Kita cuma suka aja kok gak sampe sayang apalagi cinta. Karena kita masih remaja, belum ngerti apa itu sayang dan cinta. Ooh iya selama itu juga kita gak pernah pacaran lohh, kebayang kan, masih kecil gitu takut kalo pacaran ganggu belajar karena pasti maen mulu :D selain itu gak ada yang naksir juga sama gue hahaa faktor lain tuh, daaaan kalo sayang atau cinta pasti gak akan rela berbagi gitu hehehe… Suka dalam tahap wajar gak berlebihan. 

      Tapi yang gue ngaqaq tuh setiap cowo yang liatin gue atau ada yang nyampein ada seseorang yang suka sama gue (dari ucapan doang) langsung percaya aja gue, saking gue gak ada yang naksir kala itu bahaha... pasti gue ngira orang itu suka... padahal? ya itu kejadian tadi cukup menjelaskan bahwa gue fix"kegeeran tingkat ratu" yaa gue nyangka fahrul suka lah,, terus si hafid halaaah ....tapi dulu lohh yaa duluu... sekarang? yakaaai gue belum berubah juga dari sikap geeran gue itu...


Btw, tokoh yang ada didalam kisah ini pakai nama samaran, demi menjaga privasi mereka. Thanks for reading ðŸ˜‰

Thursday 7 December 2017

Si Sableng Puber

      Sekali lagi yaa ini cerita untuk hiburan aja kok bukan untuk macam – macam apalagi nyindir orang ppftt… seperti biasa, yang punya blog nih, si Adelina yang sekarang sedang jadi “pengangguran” hehee sambil usaha juga sih cari kerja, karena baru jadi Sarjana Gizi pada tanggal 29 Agustus 2017, memanfaatkan waktu yaaa mengisi waktu luang, selain bantuin ortu dirumah juga ingin berbagi pengalaman. Sekitar 10 tahun yang lalu. Tahun berapa tuh? 2007 lah, yaa dimana saat itu gue masih imut (item mutlak) hahaha ky skrg putih aja luhh, polos, gak mudah bergaul, teman gak banyak, kuper (kurang pergaulan), culun. Hmmm ini bukan minder kok, tapi kenyataan dulu gue emang begitu.

      Gue sekolah di SMP Negeri favorite di Karawang yang lokasinya di kota, siswa yang sekolah disini rata – rata pada pinter, ya pastilah, tapi gue merasa gimana ya minder juga sih sekolah disini, anak – anaknya pada cakep, putih – putih gitu keliatan anak orang tajirnya, sedangkan gue, biasa aja penampilannya, otak juga gak pinter – pinter amat, yaaa bisa ngikutin ajaa udah alhamdulillah, gue masuk sini juga karena ortu kepengen bgt anaknya sekolah disini, terus ya udah masuk aja gitu dengan nilai gue yang biasa aja (hoki),  kuota sisa kali ya hahahaa (parah) gaklah, rezeki itu. Emang bener lohhh di sana itu disiplin, ketat, dan pelajarannya hmm sehdeh dari kls 1 tugasnya banyak. Tapi dinikmati aja.
Nah disekolah ini, semenjak kelas 7, gue suka main bareng temen berempat tuh, Tya, Dea dan Dian. Kita duduknya deketan… sebelumnya cerita dulu karakter mereka seperti apa. Tya itu orangnya kalo belom kenal banget judes, cuek, tapi dia pinter banget, juara 1 terus dikelas, makanya kalo gak ngerti gue suka nanya ke dia. Nah kalo Dea, orangnya supel, agak nyablak, kalo ketawa heboh juga hahaa, dia paling berani deh anaknya, sedangkan Dian, anaknya pendiem, tapi dia baik, dan pinter matematika, dia ini temen sebangku gue.

      Kenapa gue bisa deket sama mereka? Ini konyol banget terutama sama Tya dan Dea. Awalnya kelas 7 itu gue duduk sama Omi, dia temen Sd, rumahnya kebetulan satu komplek juga nahh tapi akhirnya semester 2 pindah jadi sama Dian, semacam tukeran bangku gitu deh… teruuuss bisa kenal sama Tya dan Dea karena gebetan kita samaaaa !!! :D Awalnya ada gossip kan dikelas gue. Nah gue denger ada anak baru pindahan kelas 7 i namanya Christ dia nonmuslim, katanya ganteng dan putih. Nah si Tya sama Dea ngebet pengen kenalan sama Christ pengen tau dulu orangnya yang mana ,, terus gue juga udah ngeh kayaknya emang ada anak baru putih, ganteng, sempet ngobrol tuh ama mereka kan, wah jangan2 itu lagi orangnya. Ehhh ternyata mereka ajak – ajak gue jadinya. Dia suka jajan dikantin depan kelas gue, kls 7 a. 

       Akhirnya kita bertiga nekad pengen tau. Bener aja, orang yang mereka maksud ada didepan mata lagi beli mie goreng, beneer ganteng banget, kalem juga. Terus si Tya dan Dea bisik – bisik ke gue dengan yakin “itu del si Christ”. Nahh pada saat itu, gue belom yakin bahwa dia itu Christ, jadi gue agak ribut kecil tuh di kantin "bukan itu deh kayaknya" mereka ngotot, "ihh iya del itu tau, ganteng kan? hahaa" batin gue: masa sih orang ini nonmuslim? Perasaan sering liat dia nongkrong di musholla. Aku bilang lagi ke mereka “coba deh liat label namanya, kayaknya ini bukan Christ, orang sering liat dia abis shlt di mushola”. Benerr aja, kita liat labelnya diem – diem, curi – curi ehhh salah deh hahahahaaa,,, ternyata orang yang selama ini mereka anggap Christ namanya bukan Christ. Ternyata orang yang mereka suka namanya “Fahrul” dan dia bukan anak baru. Waah malu banget mereka tuh. Salah orang hahaa.. nah si Christ yang anak baru ini orangnya juga putih, badannya tegap tapi kurusan dan gantengan Fahrul sih, is the best dah dia waktu itu wkwk jamannya SMP mah. Gak lama setelah itu, gue jadi ikutan suka sama Fahrul *jah hahaha emang anaknya favorite sih di sukain sama cewe – cewe. Tapi orangnya gak sok ganteng, biasa aja gitu walau banyak fans.

      Kita bertiga jadi suka ngikutin Fahrul *parah banget, dia jajan kita ngikutin dari jauh sambil gossip hahaa.. dia kan serombongan gitu kalo jajan, kalo hampir ketawan ya kita pura – pura ngobrol aja gitu, nah disini Dian jarang ikut karena dia lebih memilih didalem kelas, dan gak tertarik sama Fahrul. Okee kita apa banget sih waktu itu yaampun, ngejar – ngejar cowo,, gue geli sendiri kadang – kadang tapi lucuuu hahaha.. konyol emang nya juga. Bener – bener kita ngikutin dia tuhh sampe temen – temennya risih kita ngikutin, pasang muka gak enak. Iyalah mereka risih wong temennya diikuti sama cewe – cewe yg fanatik ama si Fahrul haha. Tapi kita mah bodo amat, lanjut terus,, sampe gue inget banget salah satu temen sekelasnya Fahrul kan temen SD gue namanya Aji, dia nyampein katanya Fahrul suka sama gue, pake ngeyakinin segala lagi kalo itu bener, gue senyum2 aja kan. Besoknya gue cerita ama tya dan dea, ehh mereka ketawa2 tuh katanya enak banget lu del disukain sama Fahrul.

Sekian dulu cerita si sableng puber hahaa yaa kita bertiga emang sableng :p.. lanjut move ke sekuelnya aja, yaitu "Kepleset Persepsi Sendiri". Cusss!!

     

By :
Free Blog Templates