Monday 24 September 2018

Review Buku Los 33 (Jonathan Franklin)


Oke, kali ini aku akan mereview buku terjemahan mengenai kejadian yang sempat menghebohkan dunia, tahun 2010 silam. Yang luar biasanya, buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata lohh, so bukan fiksi ya. Nah penasaran kan, kenapa kejadian yang dituliskan di buku ini sempat membuat dunia terguncang,. Ciaelah. Tapi serius loh… Kalau kalian tau kisahnya, pasti akan merasa terenyuh juga, hihi. Yuk, kita langsung aja.

       Well, dari awal aku terkesan banget sama judulnya, Los 33 “Kisah Nyata Penyelamatan Dramatis Para Penambang Cile”. Covernya bernuansa hitam, misterius, ada sedikit penerangan dari para penambang untuk kesan gelap karena underground. Pas banget sama judulnya Los 33 yang sekilas berarti hilangnya para penambang Cile.


Nah tema buku ini mengenai proses penyelamatan terhadap para penambang yang terjebak karena terkubur hidup-hidup di bawah tanah (pertambangan emas dan tembaga) “San Jose” yang terletak di gurun Acatama, kota Copiapo, negara Cile (Amerika Selatan). Mereka kena trap karena memang pertambangan itu terkenal paling berbahaya disana guys… Rentan kecelakaan karena lokasinya dekat gunung yang sering meletus. Well. Sialnya, saat mereka sedang bekerja, ehh malah runtuh itu pertambangan. Udah banyak banget korban berjatuhan, dan bahkan selalu ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Kebayang kan gimana seramnya lokasi itu yaa..
***
Penulis buku ini (Jonathan Franklin) adalah seorang wartawan yang sungguh beruntung, bisa mendapatkan informasi dari korban-korban serta tim penyelamat lain sehingga rangkaian cerita bisa tertulis dengan sistematik dan rapi.
Novel ini terbit tahun 2016, tebal 376 halaman, harga aslinya aku search google sekitar 89.000. Tapi aku baru beli seminggu lalu di gramedia lantai bawah just 30.000, karena terbitan lama kali ya udah dua tahun lalu hehe..
***
Sinopsis novel ini benar-benar menarik guys. Jadi menceritakan bagaimana kehidupan para penambang itu selama terperangkap di bawah tanah, selama 69 hari. Dua bulan lebih Masyaallah…. Ajaibnya mereka semua bisa selamat 33nya. Disamping itu, pemerintah Cile juga mengadakan penyelamatan khusus untuk para korban, ada tim pengeboran batu besar (yang menyebabkan terhalangnya akses bawah tanah sehingga para penambang terjebak, gak ada jalan keluar), tim dokter, perawat dan psikolog. Tentunya dihadiri oleh presiden Cile (Sebastian Pinera), Menteri Pertambangan (Laurence Golborne) dan orang penting lainnya. Selain itu juga ada banyak keluarga dan kerabat korban yang setia menunggu proses penyelamatan korban di dekat lokasi kejadian. So, pasti penasaran kan bagaimana para penambang itu bisa bertahan hidup selama dua bulan lebih di bawah tanah?

            Karakter orang-orang dalam novel ini cukup unik. Ada yang terbisa memimpin doa dalam situasi yang mengerikan di bawah sana layaknya seorang pastur, ada yang suka nulis kejadian harian di atas kertas, ada juga penambang yang jarinya putus karena kecelakaan kerja tapi masih mau tetap kerja sebagai penambang karena dia merasa udah jadi profesinya, dan masih banyak lagi.

Konfliknya juga macam-macam ya. Kerenggangan solidaritas, was-was saat gunungnya mau meletus lagi (takut semakin teruruk), dan mereka sepakat untuk cari tempat perlindungan yang aman. Ada yang bibirnya sobek dan giginya patah kena reruntuhan batu waktu sedang mencoba menyelamatkan diri, sakit infeksi dan lain-lain.

            Kelebihan novel ini, alur ceritanya sistematik, terstruktur rapi. Mulai dari sebelum bencana datang, prosedur penyelamatan sampai kisah akhir. Bahasanya juga mudah dipahami. Penggambaran karakter tokoh pun jelas, sehingga bisa tau sifat-sifat sebagian besar para penambang, tim penyelamat, dan lain-lain.

            Kekurangannya, ada beberapa tulisan yang salah pengetikan/gak konsisten. Kalau bahasa gaulnya sih typo hehe. Udah sih menurutku itu aja.

Nah pendapat pribadi aku mengenai novel ini. Recommended banget ya. Bukunya bagus banget. Nulisnya juga berdasarkan data, yaitu langsung dari korbannya dan orang penting disana. Aku terkesan dengan gigihnya tim penyelamat yang 69 hari berusaha menyelamatkan para korban, berbagai cara gagal namun mereka luar biasa. Semua cara dicoba pakai plan A, plan B dan plan C.

Tentunya tim mereka semuanya adalah orang-orang terbaik yang direkrut oleh pemerintah, karena gak boleh sembarang orang yang terjun dalam kasus ini. Mulai dari usaha pengeboran, pemerintah pilih ahli-ahli tersebut untuk memutuskan akurasi yang baik. Biar gak salah ngebor (hasil bor melenceng). Kalau pun ada kesalahan, itu juga sangat kecil sehingga masih bisa diatasi pakai plan yang lain.

Mengenai para penambang, salut sama semangat hidup mereka yang tinggi, dan solidaritas yang hebat pastinyaa. Meskipun sempat dihadang percekcokkan, tapi mereka bisa mengatasinya dengan baik. Sampai bisa selamat bareng-bareng.

Terharunya, sang keluarga berharap banget penyelamatan gak sia-sia karena saking khawatirnya, mereka gak mau pulang dan ngungsi terus di gurun itu, sampai benar-benar melihat salah satu keluarga mereka selamat keluar dari sana.
***
Nah,, kesimpulannya setelah selamat, para penambang pun segera memulihkan luka fisik dan batin akibat dari kejadian itu. Banyak banget hal yang dapat dipelajari dari buku ini. :D

Rating untuk buku ini adalah 9/10 dari aku ;)

Salam hangat dari Adel. Maaf kalau reviewnya belum bagus hehe. Silahkan ketik kritik dan saranmu di kolom komentar J


Sumber gambar: BukuKita.com

Sunday 23 September 2018

Merasakan-Berpikir-Cerita


Seandainya cerita dalam buku menjadi nyata, dan para pemainnya adalah orang terdekat kita, serta masih banyakk lagii!!
Dear the readers or book lovers pasti sering dong berimajinasi saat/setelah membaca buku yang membangkitkan emosi kalian, perasaan marah, sedih dan kagum. Aku pun juga demikian.
Begitulah metamorfosa penggemar buku. Awalnya merasakan, kemudian berpikir atau bahkan multitasking, merasakan sambil berpikir. Ehh terus jadi cerita deh menurut versi sendiri. Pengalaman pribadi, fiksi berdasarkan inspirasi dari berbagai buku, atau cerita yang lain.



Naluri itu udah alamiah tumbuh dari diri sendiri. Banyak orang yang gemar membaca tapi belum berani menuangkan ekspresinya kedalam bentuk narasi. Well, bukan karena mereka gak bisa. Tapi, orang berbeda-beda. Ada yang mau membagikan pemikiran dan pengalamannya. Ada yang hanya gemar membaca, padahal sebenarnya mereka “ingin” tapi belum siap atau karena alasan tertentu.
***
Aku menyesal….. karena baru hobby baca saat kuliah semester 7, awal 2017. Kenapa gak dari kecil ya? Pasti akan terasa lebih besar manfaatnya. Tapi yasudahlah….
Buku yang kali pertama kubaca adalah Tentang Kamu karya Tere Liye. Ehh dan ternyata semakin sering membaca, malah justru semakin tinggi rasa penasaran untuk eksplore menjelajahi buku yang lain.

Tapi kenapa, semakin bertambah buku bacaan dan informasi malah semakin merasa kurang pengetahuan? Itulah seni ilmu. Gak akan pernah habis sampai kapanpun. Padi semakin berisi semakin merunduk.
***
Nah, buat yang suka membaca pertahankan rutinitasnya ya!! Karena selain menambah wawasan, membaca juga bisa membuat kita lebih berempati dengan keadaan orang lain dan berpandangan luas terhadap suatu kejadian. Gak main asal ngejudges orang lain, berpikir panjang sebelum mengambil keputusan dan masih banyak lagi. Itu yang aku rasain selama ini. Menurut penelitian dari Alzheimer Asossociation International Conference, “Membaca bisa mencegah penurunan daya ingat/Alzheimer” Masyaallah…. Bukan main.. mantap kan ya!!

Setahun lebih, aku berusaha produktif untuk membaca, jangan sampai kebiasaan baik itu sirna. Meskipun aku belum bisa seperti seorang kutu buku yang banyak membaca buku dalam beberapa hari/waktu singkat.

Aku membeli buku secara random di toko buku Gramedia. Disana banyak buku murah yang terjejer rapi di lantai satu. Harga bukunya tergolong pas di kantong yaitu sekitar 10.000 untuk buku yang tipis, 15.000 buku yang tidak terlalu tebal. 25.000-30.000 untuk buku yang lumayan tebal sekitar 300an halaman. Nah biasanya aku beli novel, dan kenapa para buku itu murah? Yang aku liat, buku itu terbitnya udah lama tahun 2014, 2016 gitu. Apa mungkin cuci gudang? Wallahualam ya, yang jelas seneng bisa beli beberapa buku murah, dengan budget 100.000 bisa dapat 3-4 buku.

Gak mesti yang covernya bagus atau dari penulis terkenal. Tapi aku beli buku berdasarkan ketertarikan. Kalau sinopsisnya bagus, aku sreg ya langsung beli. Meskipun covernya jadul atau aneh.
Kalau lagi ada rezeki lebih, ya keatas liat-liat buku yang kinclong-kinclong (harganya). Haha!!
Yang pasti habis beli buku, langsung kubaca hari itu atau besoknya. Kalau lagi santai, mood bagus, bisa 3-7 hari tamat, tergantung ketebalan buku. Tapi kalau lagi sibuk, bisa 2 minggu-sebulan. Durasi membaca bisa 1-4 jam dalam sehari, tapi gak berturut-turut sih, kalau lagi ada kerjaan bisa diputus-putus. Nanti sambung lagi. Gitu aja. Kalau lagi sibuk  bisa sebentar aja 15-30 menit. Kalau gak sempet banget baca dalam beberapa hari, biasanya aku balas dendam baca yang lama diwaktu yang benar-benar luang dan santai.
***
Oh iya, ku punya tips nih. Kalau kalian ingin hobby membaca, bisa dimulai dari bacaan yang ringan dulu. Buku pertama kali yg dibaca harus menarik. Karena apa? Buku yang menarik membuat kita terus ingin membaca lagi cerita yang lebih seru/bagus lainnya.
Gimana caranya tau buku itu menarik/gak?
Ya dari sinopsisnya, atau cari amannya, bisa baca karya penulis terkenal. Seperti Tere Liye atau Boy Chandra. Kalau belum tau juga. Bisa tanya ke teman kalian yang hobby membaca. Pasti mereka tau buku mana aja yang bahasanya ringan dan ceritanya menarik.
Kalau kalian mau tanya aku juga boleh kok hehehe….

Membaca itu seru kok, keinginan membaca bisa dibentuk pelan-pelan. Gak usah takut terlambat (udah tua baru suka baca), yang penting niat yang kuat. Kalau udah seneng baca pasti nanti jadi kebiasaan. Lagi santai, gak pengen kemana-mana, maunya anteng baca aja di rumah. Siapkan stok buku menarik aja karena baru pemula kan.
Nanti kalau udah banyak baca pasti tumbuh rasa ingin tau yang tinggi, malah jadi tertarik baca buku yang lebih menantang. Coba aja kalau gak percaya hehehee :D
***
Aku punya pengalaman sulit mencerna buku. Kata-katanya susah dipahami dan diluar nalar. Kalau gak kuat ya jadinya gak paham. Seperti novel filsafat Dunia Sophie, karya Jostein Garder. Buku itu kado wisuda dari teman dan tebalnya 785 halaman. Baru baca 680 halaman udah wasalam gak aku selesaikan. Lebih rumit dari kasusnya Sherlock Holmes. Buku detektif favoriteku. Hahaaa apaasihhh..
Yaa itu salah satunya novel yang bikin pusing, yang lain sebenarnya masih ada heheee.. Ehh jadinya baca buku yang lain aja.

Tapi makasih banyak loh, berkat kado dari temanku, aku jadi tau buku itu benar-benar memusingkan karena banyak cerita diluar nalar, gak masuk akal.
Jadi garis besarnya adalah seperti itu. Untuk yang mau bisa menulis. Maka harus banyak membaca. Karena referensi dari menulis adalah dari membaca.
Kalau udah banyak baca, jangan ragu untuk menuangkan segala pemikiran atau pengalaman. Bisa di buku memo, blog atau dimana pun. Jangan takut untuk memulai. Menulis aja dulu, keluarin semuanya kedalam bentuk narasi. Masalah intonasi, atau penulisan bisa dibaca berulang-ulang dan diperbaiki.

Sama seperti aku yang udah setahun lebih punya blog, tapi masih harus terus belajar. Terutama penggunaan kata yang harus sesuai dengan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kalau mau nulis pakai bahasa yang lebih baku. Tulisanku masih banyak kekurangan pastinya dan aku harus banyak membaca lagi berbagai buku/karya yang lain.

Sumber gambar: smartbisnis on google.

By :
Free Blog Templates