Memang setiap wanita, identik lemah terhadap perasaan. Perlu kita
ketahui bahwa sesungguhnya yang berarti untuk kita adalah masa depan. Dengan
seseorang yang benar-benar bisa membimbing serta menjaga hartanya dengan baik.
Apa
hartanya? Yaitu kita. Wanita yang telah sah menjadi pasangan hidupnya.
Ketahuilah.
Semua masa lalu yang pernah ada. Itu hanyalah "biasa" tidak ada arti
spesial didalamnya. Yang berarti hanyalah pelajarannya saja.
Kenangan?
Oh itu hanya tipuan belaka, sebuah godaan yang hanya akan lewat secara sepintas
dalam pikiran kita.
Maafkan dia lalu, sudah. Selesai diantara kalian.
Tidakkah
kau tau? Orang yang tidak bisa move on adalah orang yang tidak mau maju.
Hanya
berkutat dengan masa lalu. Tidak mau berubah menjadi orang yang lebih baik lagi dan tidak
menghargai apa yang dia miliki sekarang.
Bayangkan,
pasangan halalmu. Dengan tulusnya begitu mencintaimu. Tapi hatimu masih ada
disana. Didalam tipuan belaka itu.
Itulah
mengapa, setelah kau berakhir dengan masa lalumu. Maka kau harus mendapatkan
seseorang yang jauh lebih baik lagi darinya.
Terlebih,
jika posisimu adalah posisi yang dikecewakan olehnya.
Tentunya
lebih mudah untuk move on bukan?
Kalau
aku sih "YES"
Singkat
cerita. Dulu pernah dikecewakan namun, aku bertekad jika dia kembali dan
meminta maaf. Aku sungguh akan memaafkannya. Tapi dia tidak berhak mendapatan
kesempatan kedua.
Hati
yang tulus sungguh sangat mahal harganya. Tentu ditujukan untuk orang yang
benar sungguh-sungguh ingin menjaga.
Siapa
orang yang sungguh-sungguh itu? Dialah, orang yang berniat serius menjadikanku teman hidup untuk selamanya.
Sebaik
apapun masa lalu. Jika diriku pernah dikecewakan, maka gugur sudah semua rasa
yang pernah ada.
Sekalipun,
dia sudah berubah menjadi lebih baik. Namun hati sudah tidak bisa dipaksakan lagi.
Dulunya bersemi sekarang sudah layu dan mati.
Tumbuh
lagi .. tapi bukan untuk dia yang dulu pernah singgah. Melainkan untuk dia yang
akan menjagaku dengan baik seumur hidup.
Semoga
hatinya juga bersih dari masa lalu seperti diriku yang selalu menjaga hati
untuknya.
Untuk posisi yang
pernah mengecewakan seseorang. Minta maaflah. Tapi cukup hanya itu. Tidak perlu
menjalin hubungan dekat lagi.
Dimaafkan atau tidak
itu terserah dia. Yang penting niatmu sudah baik.
Hargai pasangan masa
depanmu. Pasangan halalmu.
***
Well,
gimana tulisanku guys? Pasti agak bingung ya ngomonginnya kok cinta-cinta mulu.
Padahal belum nikah.
Ok
sini merapat. Tak jelasin ya.
Ini
sekedar dapat pengalaman aja dari lingkungan sekitar. Orang yang sudah punya
pasangan halal itu wajibnya membahagiakan pasangannya seumur hidup, betul?
Ehh
tapi, ternyata banyak orang yang sudah berkeluarga masih aja berhubungan
dekat dengan sang “mantan”. Jigile…. Gimana menurut kalian?
Etiskah?
Kalo
aku sih jujur, cemburu berat kalau nanti suamiku masih kontek-kontek mantan.
Mudah-mudahan ngga ya. Jangan dong ah. Aamiin.
Sekarang
gini, ngapain ya? Sudah nikah kok masih haha hehe, ngobrol sama mantan?
Chattingan misalnya.
Keliatannya
sih biasa. Tapi kok menurutku gak pantes aja. Disini dia sudah
beristri/bersuami, tapi masih ngobrol dengan masa lalunya.
Jangankan
mantan, cuma sekedar temen lawan jenis aja kalau gak penting, mau ngapain ngobrol?
Disini
ada pasanganmu lohh. Pasangan halal ini. Belum cukupkah?
Alasannya,
oh silaturahmu itu harus, hubungan baik itu juga bagus.
Yaakk
ampunnn… Kenapa itu selalu dijadikan pembenaran ya?
Padahal
udah jelas-jelas itu pemicu kemudharatan.
Apa
si istri/suami gak risih ngeliat pasangannya seperti itu?
Emang
sih mungkin gak ada apa-apa. Tapi, mbok yaa jaga perasaan lah. Kalau gak
penting ya gak usah. Emang kontekan sama mantan pentingnya apa ya?
Haduh
mendingan gak usah deh beneran.
Kalau
perlu hapus aja kontaknya sekalian. Fokus sama keluarga aja. Emang apa yang mau
dicari dari dia?
***
Kalau
aku sih, jangankan mantan. #btw emang gak punya mantan pacar. Ada juga mantan
teman dekat haha. Dulu lumayan intens.
Tapi
sumpah ya, gak ada tuh yang namanya kontekan lagi sekarang.
Dikontek
sama dia aja, aku mentahin semua. Balas sekedarnya. Sampai akhirnya dia pergi
sendiri #nah emang itu yang kumau.
Sorry,
bukannya judes, sombong atau gimana. Tapi yang namanya udah gak sreg gara-gara
kecewa juga, ya mending dijauhi sekalian. Lagipula gak baik juga kalau
diterusin sama orang yang gak sreg plus ga direstui oleh ortu untuk deket lebih lanjut
sama ybs.
Oke
udah kayak gitu gambarannya. Intinya, nanti kalau udah nikah. Udah deh gausah
hai hello sama mantan, ngobrol dsb.
Fokus
bahagiakan pasangan dan anak aja. Kalau bosen ngapain kek, melakukan hal positif tanpa menyinggung perasaan pasangan.
Mudah-mudahan
kita selalu bisa menjaga perasaan untuk pasangan halal dikemudian hari, dan si
dia pun juga sama demikian. Aamiin