Sunday 30 June 2019

Menjaga

Memang setiap wanita, identik lemah terhadap perasaan. Perlu kita ketahui bahwa sesungguhnya yang berarti untuk kita adalah masa depan. Dengan seseorang yang benar-benar bisa membimbing serta menjaga hartanya dengan baik.
Apa hartanya? Yaitu kita. Wanita yang telah sah menjadi pasangan hidupnya.

Ketahuilah. Semua masa lalu yang pernah ada. Itu hanyalah "biasa" tidak ada arti spesial didalamnya. Yang berarti hanyalah pelajarannya saja.
Kenangan? Oh itu hanya tipuan belaka, sebuah godaan yang hanya akan lewat secara sepintas dalam pikiran kita.
Maafkan dia lalu, sudah. Selesai diantara kalian. 
Tidakkah kau tau? Orang yang tidak bisa move on adalah orang yang tidak mau maju.
Hanya berkutat dengan masa lalu. Tidak mau berubah menjadi orang yang lebih baik lagi dan tidak menghargai apa yang dia miliki sekarang.

Bayangkan, pasangan halalmu. Dengan tulusnya begitu mencintaimu. Tapi hatimu masih ada disana. Didalam tipuan belaka itu.

Itulah mengapa, setelah kau berakhir dengan masa lalumu. Maka kau harus mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik lagi darinya.
Terlebih, jika posisimu adalah posisi yang dikecewakan olehnya.
Tentunya lebih mudah untuk move on bukan?
Kalau aku sih "YES"

Singkat cerita. Dulu pernah dikecewakan namun, aku bertekad jika dia kembali dan meminta maaf. Aku sungguh akan memaafkannya. Tapi dia tidak berhak mendapatan kesempatan kedua.
Hati yang tulus sungguh sangat mahal harganya. Tentu ditujukan untuk orang yang benar sungguh-sungguh ingin menjaga.


Siapa orang yang sungguh-sungguh itu? Dialah, orang yang berniat serius menjadikanku teman hidup untuk selamanya.

Sebaik apapun masa lalu. Jika diriku pernah dikecewakan, maka gugur sudah semua rasa yang pernah ada. 
Sekalipun, dia sudah berubah menjadi lebih baik. Namun hati sudah tidak bisa dipaksakan lagi. Dulunya bersemi sekarang sudah layu dan mati.

Tumbuh lagi .. tapi bukan untuk dia yang dulu pernah singgah. Melainkan untuk dia yang akan menjagaku dengan baik seumur hidup.
Semoga hatinya juga bersih dari masa lalu seperti diriku yang selalu menjaga hati untuknya.

Untuk posisi yang pernah mengecewakan seseorang. Minta maaflah. Tapi cukup hanya itu. Tidak perlu menjalin hubungan dekat lagi.
Dimaafkan atau tidak itu terserah dia. Yang penting niatmu sudah baik.
Hargai pasangan masa depanmu. Pasangan halalmu.
***
Well, gimana tulisanku guys? Pasti agak bingung ya ngomonginnya kok cinta-cinta mulu. Padahal belum nikah.
Ok sini merapat. Tak jelasin ya.
Ini sekedar dapat pengalaman aja dari lingkungan sekitar. Orang yang sudah punya pasangan halal itu wajibnya membahagiakan pasangannya seumur hidup, betul?

Ehh tapi, ternyata banyak orang yang sudah berkeluarga masih aja berhubungan dekat dengan sang “mantan”. Jigile…. Gimana menurut kalian?
Etiskah?

Kalo aku sih jujur, cemburu berat kalau nanti suamiku masih kontek-kontek mantan. Mudah-mudahan ngga ya. Jangan dong ah. Aamiin.
Sekarang gini, ngapain ya? Sudah nikah kok masih haha hehe, ngobrol sama mantan? Chattingan misalnya.

Keliatannya sih biasa. Tapi kok menurutku gak pantes aja. Disini dia sudah beristri/bersuami, tapi masih ngobrol dengan masa lalunya.
Jangankan mantan, cuma sekedar temen lawan jenis aja kalau gak penting, mau ngapain ngobrol?
Disini ada pasanganmu lohh. Pasangan halal ini. Belum cukupkah?

Alasannya, oh silaturahmu itu harus, hubungan baik itu juga bagus.
Yaakk ampunnn… Kenapa itu selalu dijadikan pembenaran ya?
Padahal udah jelas-jelas itu pemicu kemudharatan.

Apa si istri/suami gak risih ngeliat pasangannya seperti itu?
Emang sih mungkin gak ada apa-apa. Tapi, mbok yaa jaga perasaan lah. Kalau gak penting ya gak usah. Emang kontekan sama mantan pentingnya apa ya?
Haduh mendingan gak usah deh beneran.
Kalau perlu hapus aja kontaknya sekalian. Fokus sama keluarga aja. Emang apa yang mau dicari dari dia?
***
Kalau aku sih, jangankan mantan. #btw emang gak punya mantan pacar. Ada juga mantan teman dekat haha. Dulu lumayan intens.
Tapi sumpah ya, gak ada tuh yang namanya kontekan lagi sekarang.
Dikontek sama dia aja, aku mentahin semua. Balas sekedarnya. Sampai akhirnya dia pergi sendiri #nah emang itu yang kumau.

Sorry, bukannya judes, sombong atau gimana. Tapi yang namanya udah gak sreg gara-gara kecewa juga, ya mending dijauhi sekalian. Lagipula gak baik juga kalau diterusin sama orang yang gak sreg plus ga direstui oleh ortu untuk deket lebih lanjut sama ybs.

Oke udah kayak gitu gambarannya. Intinya, nanti kalau udah nikah. Udah deh gausah hai hello sama mantan, ngobrol dsb.
Fokus bahagiakan pasangan dan anak aja. Kalau bosen ngapain kek, melakukan hal positif tanpa menyinggung perasaan pasangan.

Mudah-mudahan kita selalu bisa menjaga perasaan untuk pasangan halal dikemudian hari, dan si dia pun juga sama demikian. Aamiin

By :
Free Blog Templates