*Morning
briefing
“Ari sini, ikut briefing”. Kata salah
seorang seniorku.
Kami membuka briefing dengan berdoa
terlebih dahulu. Kemudian kami, karyawan dept. service berkenalan dengan Ari.
Pengganti posisiku di perusahaan finance itu.
“Nanti Ari haruus banyak tanya sama
Adel ya. Manfaatkan waktu kamu, sepuasnya. Adel tolong keluarin dan tuangkan
semua ilmu kamu selama kerja disini".
Siap bu!! Sambil mengangguk dan tersenyum penuh semangat.
***
Aku mulai menjelaskan kepada Ari
mengenai jobdesk yang bisa terbilang lumayan banyak dan bercabang,
serta banyak tahapnya.
Dia mendengarkan dengan saksama. Meskipun
masih terlihat bingung.. Wajar saja. Namanya juga masih baru.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk
akrab dengan Ari. Ternyata dia adalah adik kelasku waktu SMA dan satu
ekstrakurikuler. Paskibra.
Dunia sempit sekali.
***
Ari anak yang baik, mudah diarahkan
serta tidak neko-neko. Sehingga aku bisa enjoy menuangkan ilmuku kepadanya. Meskipun belum semua tertuang, karena waktu yang kurang.
Kesempatan untuk mengajarkan ilmu itu
hanya berlangsung selama 4 hari. Dari tanggal 1-5 Maret.
Sungguh tidak ada rasa kesal
sedikit pun dalam mengajarkan junior yang baru saja terjun di dunia pekerjaan.
Dia terus bertanya? Tidak masalah. Namanya
juga proses tahap pembelajaran. Lagipula aku sadar, waktu 4 hari saja belum
cukup baginya untuk memahami seluruh pekerjaan itu.
Diriku beradaptasi dengan jobdesk
memakan waktu sekitar 3 bulan. Dan Alhamdulillah aku diberikan kesempatan untuk berbagi
ilmu walaupun hanya sebentar.
***
Dihari pertama aku sudah mengajarkan
Ari stock opname bpkb yang jumlahnya mencapai 8643 BPKB.
Menguras tenaga. Bahkan kami berdua
pulang malam. Pertama aku memberikan
contoh stock opname kepadanya. Kemudian dia melanjutkannya. Kami bergantian
mengerjakan jika waktu shalat tiba.
Esok harinya kami melanjutkan laporan
stock opname yang harus dikirim via email ke perusahaan finance pusat.
Alhamdulillah, sejauh ini kerjaan gak
ada masalah. Ari sedikit-sedikit mulai paham.
Selanjutnya aku mengajarkan Ari untuk
membuat laporan BPKB perbulan. Perlahan-lahan. Selesai sudah.
***
Hari berikutnya aku mengajak Ari
untuk mengambil beberapa BPKB yang ada di salah satu dealer sekaligus
memperkenalkan dia dengan rekan kerjaku disana Pak Fatur.
“Pak, ini Ari pengganti saya, untuk
seterusnya pengambilan BPKB sama Ari ya Pak”
“Ohh, iyaa bu. Sukses yaa Bu Adel di
tempat baru”
“Mohon bantuannya ya pak Fatur” Ari
melanjutkan.
Kami pun keluar dari ruang admin
dealer tersebut. Kemudian langsung melanjutkan perjalanan ke Biro Jasa untuk
memberikan berkas STNK.
“Bu saya mau kasih berkas, ooh iya
ini pengganti saya Bu. Ari.”
“oohh, ibu mau kemana emangnya?”
“Saya resign bu, tanggal 5 Maret
terakhir kerja”
Aku juga pamit kepada Pak Fandi,
yaitu orang yang biasa berhubungan denganku mengenai proses dan permasalahan
STNK.
Setelah itu aku balik lagi ke kantor,
kemudian mengajarkan Ari cara input BPKB yang baru diaambil dari dealer.
***
Hari demi hari kujalani dengan
perasaan syukur Alhamdulillah. Masih bisa bermanfaat untuk orang lain.
Aku juga sudah berpamitan dengan
semua rekan di berbagai dealer. Relasi kerjaku. Mereka amat baik sekali. Sampai
aku agak sedih harus meninggalkan orang-orang yang sudah biasa bertemu
denganku.
Pak Fatur (Toyota), Bu Marya (Isuzu),
Mbak Anti (Honda Kumala), Pak Adi (Astrido), Mbak Puput (Daihatsu).
Terima kasih semuanyaaa.
***
Akhirnya tiba hari dimana aku segera
berpisah dengan Ari.
“Makasih ka adel udah mau bantuin
Ari. Sukses jadi Ahli Gizi di Rumah Sakit ya, jangan jadi pasien” dia terkekeh.
“Kalau kamu ada apa-apa atau masih
kesulitan, bilang ya, Insyaallah aku bales, kalau lagi kosong”
***
Aku type orang yang sangat senang
bila bisa bermanfaat untuk orang lain. Senang bisa membantu. Jika dia belum bisa maka terus latih,
sabar memberi tahu yang benar itu seperti ini dll.
Dan aku bukan seorang pemarah. Jika
memang orang lain emosi kepadaku, aku membalasnya dengan santai tidak pake
emosi.
Api jangan dilawan dengan api. Dan
satu lagi aku sangat tidak suka marah-marah. Karena hanya akan membuang energy serta
tidak bermanfaat.
Orang salah, ya beri tahu saja. Jika
ngeyel, kasih konsekuensinya.
Menahan amarah baik untuk diri kira.
Coba aja kalau gak percaya.
Marahnya orang yang tidak pernah
marah bukan dengan kata-kata. Tapi diam. Sekian.