Satu bulan, belum. Dua bulan, belum beruntung. Tiga
bulan.. ada apa ya?
Mungkin terlalu dini untuk memikirkan semua ini, namun
aku bukanlah orang yang suka menyepelekan sesuatu termasuk hal kecil.
Sejenak kupersiapkan mental untuk mendatangi salah
satu dr. spesialis Obgyn di rumah sakit tempatku bekerja.
***
Hai sobat readers, lama kita tak jumpa. Sudah empat
bulan blogku kosong melompong kaya gigi ompong hahaha. Maklum now I’m a wife
and super busy. Karena setelah menikah masih bekerja berangkat pagi naik kereta
pulang hampir gelap. Rasanya? Biasa diluar. You should to try that, bagus loh
untuk olahraga jantung :D
Menurut kamu pernikahan yang bahagia itu seperti apa?
Mempunyai suami yang baik dan anak yang lucu. Isn’t ?
Aku baru menikah tujuh bulan dan tentu saja mengharapkan
seorang atau beberapa anak yang lucu, kalau bisa sepasang. Aamiin.
Namun, something happened to me.
“Wahhh kayaknya kamu hamil del, tuh ada kantungnya”.
“Masa dok? Yang bener? Aku gak percaya masa aku hamil padahal baru bersih haid, dan belum melakukan hubungan suami istri”.”Kamu mau gak sih hamil? Coba deh nanti
test pack ya”. “Ya mau dok kan rezeki, baik dok”.
Sepulang kerja, aku membeli testpack yang lumayan
mahal, besok pagi baru aku test urineku ternyata (-). Sedikit kecewa tapi lebih
ke perasaan bingung dan timbulah pertanyaan. Kalau aku gak hamil? “Terus yang
dibilang dokter ada kantung itu apa?”
***
“Kalau hasilnya (+) kamu minum folavit, kalau (-)
tebus primolut ya”. Teringat instruksi dokter seperti itu maka aku langsung
membeli primolut menggunakan resep dokter, takarannya 1 kali sehari, selama dua
minggu obat itu harus dihabiskan.
Suatu hari, kelalaian telah kuperbuat, yaitu dimana
saat aku lupa meminum primolut hingga terjadi perdarahan hebat diluar waktu
haid. Badanku lemas, perutku sakit, dan kepala pusing. Suamiku memijat kakiku
dan menyuruhku gak usah masuk kerja besok tapi aku tetap mau bekerja karena
masih bisa istirahat dengan harapan besok lebih baik.
“Dok, saya perdarahan, harus bagaimana?”.”USG aja ya”,
katanya.
Lalu, aku mendatangi dr obgyn lagi, dan ternyata..
“Adel, kamu minum obatnya terputus ya?”.”Iya dok saya
lupa”.”Waduh jangan sampe lupa ya, gak boleh, itu yang menyebabkan perdarahan,
apa mau dikuret aja biar cepat besih?”.”Hahhh, jangaaaan dok, kalau masih bisa
obat jangan kuret dok”. “Saya kasih dosis baru ya, harus dari ulang jangan lupa
lagi”.
***
Jadi sobat, aku didiagnosis PUA (Perdarahan Uterus
Abnormal) yang disebabkan oleh penebalan dinding rahim setebal 0,89 cm karena
ketidakseimbangan hormon esterogen dan progesteron. Penebalan itu arus dikikis
sampai minimal 0,5 cm dengan obat primolut. Cukup rumit dan harus sabar.
Hormonku berantakan, itulah penyebab selama ini haidku
gak teratur kadang-kadang perdarahan lama atau diluar waktu haid. Pantas saja,
aku sampai saat ini belum merasakan kehamilan.
Hingga beberapa minggu aku kontrol lagi, Alhamdulillah
sudah terkikis hingga 0,6 cm, sedikit lagi normal dan besar harapanku untuk
punya dede yang lucu.
Untuk pengalaman aja sobat, setelah menikah gak ada
salahnya cek kesehatan reproduksi kalian agar terdeteksi sejak dini. Tidak ada
wanita yang tidak bisa mempunyai anak. Semua atas kuasa Allah SWT.
Jangan pernah putus asa dan terus berusaha, berdoa,
bahagiakan orang tua dan saudara-saudara kita.
Pada pertemuan terakhir dengan dokter, saat
pemeriksaan transvaginal, dinding rahimku sudah normal dan terdapat sel telur
yang sudah bisa dibuahi.
Bismillah, semoga setelah ini kami bisa memperoleh
keturunan yang soleh dan solehah Aamiin.