Tuesday 29 June 2021

Yang Dinanti

 

Satu bulan, belum. Dua bulan, belum beruntung. Tiga bulan.. ada apa ya?

Mungkin terlalu dini untuk memikirkan semua ini, namun aku bukanlah orang yang suka menyepelekan sesuatu termasuk hal kecil.

Sejenak kupersiapkan mental untuk mendatangi salah satu dr. spesialis Obgyn di rumah sakit tempatku bekerja.

***

Hai sobat readers, lama kita tak jumpa. Sudah empat bulan blogku kosong melompong kaya gigi ompong hahaha. Maklum now I’m a wife and super busy. Karena setelah menikah masih bekerja berangkat pagi naik kereta pulang hampir gelap. Rasanya? Biasa diluar. You should to try that, bagus loh untuk olahraga jantung :D

Menurut kamu pernikahan yang bahagia itu seperti apa? Mempunyai suami yang baik dan anak yang lucu. Isn’t ?

Aku baru menikah tujuh bulan dan tentu saja mengharapkan seorang atau beberapa anak yang lucu, kalau bisa sepasang. Aamiin.

Namun, something happened to me.

“Wahhh kayaknya kamu hamil del, tuh ada kantungnya”. “Masa dok? Yang bener? Aku gak percaya masa aku hamil padahal baru bersih haid, dan belum melakukan hubungan suami istri”.”Kamu mau gak sih hamil? Coba deh nanti test pack ya”. “Ya mau dok kan rezeki, baik dok”.

Sepulang kerja, aku membeli testpack yang lumayan mahal, besok pagi baru aku test urineku ternyata (-). Sedikit kecewa tapi lebih ke perasaan bingung dan timbulah pertanyaan. Kalau aku gak hamil? “Terus yang dibilang dokter ada kantung itu apa?”

***

“Kalau hasilnya (+) kamu minum folavit, kalau (-) tebus primolut ya”. Teringat instruksi dokter seperti itu maka aku langsung membeli primolut menggunakan resep dokter, takarannya 1 kali sehari, selama dua minggu obat itu harus dihabiskan.

Suatu hari, kelalaian telah kuperbuat, yaitu dimana saat aku lupa meminum primolut hingga terjadi perdarahan hebat diluar waktu haid. Badanku lemas, perutku sakit, dan kepala pusing. Suamiku memijat kakiku dan menyuruhku gak usah masuk kerja besok tapi aku tetap mau bekerja karena masih bisa istirahat dengan harapan besok lebih baik.

“Dok, saya perdarahan, harus bagaimana?”.”USG aja ya”, katanya.

Lalu, aku mendatangi dr obgyn lagi, dan ternyata..

“Adel, kamu minum obatnya terputus ya?”.”Iya dok saya lupa”.”Waduh jangan sampe lupa ya, gak boleh, itu yang menyebabkan perdarahan, apa mau dikuret aja biar cepat besih?”.”Hahhh, jangaaaan dok, kalau masih bisa obat jangan kuret dok”. “Saya kasih dosis baru ya, harus dari ulang jangan lupa lagi”.

***

Jadi sobat, aku didiagnosis PUA (Perdarahan Uterus Abnormal) yang disebabkan oleh penebalan dinding rahim setebal 0,89 cm karena ketidakseimbangan hormon esterogen dan progesteron. Penebalan itu arus dikikis sampai minimal 0,5 cm dengan obat primolut. Cukup rumit dan harus sabar.

Hormonku berantakan, itulah penyebab selama ini haidku gak teratur kadang-kadang perdarahan lama atau diluar waktu haid. Pantas saja, aku sampai saat ini belum merasakan kehamilan.

Hingga beberapa minggu aku kontrol lagi, Alhamdulillah sudah terkikis hingga 0,6 cm, sedikit lagi normal dan besar harapanku untuk punya dede yang lucu.

Untuk pengalaman aja sobat, setelah menikah gak ada salahnya cek kesehatan reproduksi kalian agar terdeteksi sejak dini. Tidak ada wanita yang tidak bisa mempunyai anak. Semua atas kuasa Allah SWT.

Jangan pernah putus asa dan terus berusaha, berdoa, bahagiakan orang tua dan saudara-saudara kita.

Pada pertemuan terakhir dengan dokter, saat pemeriksaan transvaginal, dinding rahimku sudah normal dan terdapat sel telur yang sudah bisa dibuahi.

Bismillah, semoga setelah ini kami bisa memperoleh keturunan yang soleh dan solehah Aamiin.

By :
Free Blog Templates