Thursday 30 August 2018

Berdamai dengan Waktu Part II


Waktu itu dinikmati. Bukan diratapi. Hidup seperti roda yang akan terus selalu berputar sampai waktu terhenti. Kadang diatas, tidak jarang juga dibawah. Jangan ribut dengan pencapaian/kebahagiaan orang lain. Jangan sombong juga dengan apa yang sudah kita raih selama ini. Gelar, prestasi, ilmu, karir dan pencapaian lain.


Orang yang tahan banting, akan selalu menghadapi bukan menghindari. Tiada waktu tanpa masalah. Orang mati saja masih harus menyelesaikan masalah amalan ibadah di alam barzakh.

Terlihat periang dan berani bukan berarti gak pernah bersedih. Percaya atau gak? Wanita yang sering mengalami kejadian menyakitkan besok-besok tumbuh menjadi wanita yang jauh lebih kuat bahkan mengagumkan (Tere Liye). 
Dilupakan/dijatuhin teman sendiri, disakiti pujaan hati. Sudah umum terjadi. Dan masih banyak lagi.

Untuk yang saat ini hatinya sedang diuji dalam masalah apapun: cinta, karir, keluarga. Yang tentunya memenuhi pikiran dan membuat gejolak luar biasa dihati. Jalani saja alurnya, dan selalu berdoa memohon ketentraman hati beserta solusi kepada-Nya. Memang praktik tak semudah teori. Tapi percaya, akan lebih damai jika sudah berusaha sabar dan ikhlas. Ketika masalah kian berlalu, pasti akan mengerti hikmah dibalik kejadian yang dialami.


Saat terkena masalah/sakit hati, pastilah emosi, bahkan lebih parah yaitu merasa marah kepada Tuhan. Mengapa Allah gak adil? Mengapa aku baik tapi sering disakiti.
 
Aku gak munafik. Siapa yang tidak hancur saat disakiti? Rasanya ingin marah, ingin membalas, berdoa menyumpahi. Tapi untuk apa?
Jangan pernah membalas kejahatan seseorang. Dalam bentuk apapun.

Untukmu yang sadar pernah menyakiti seseorang. Minta maaflah dengan orang tersebut dan mohon ampun juga kepada-Nya. Jika setelahnya ada kejadian menyakitkan menimpa dirimu, anggaplah itu teguran. Dia menyayangimu. Ingin kau sadar bahwa disakiti itu perih. Lantas berubahlah setelahnya.

Pengalaman 1:
Temanku bertanya: Adel, gimana caranya lo bisa move on dan ikhlas waktu disakitin sama orang yang udah dekat lama?
Dia bertanya seperti itu karena sedang ingin melupakan seseorang.
“Kebetulan, ketika masalahnya sudah mencapai klimaks, aku sedang praktik di RS, jadi kesibukan membantu banget untuk melupakan seseorang”. Maksudnya disini move on ya. Apalagi dalam kondisi sakit hati yang gak ketulungan haha *lebay. Jadi, gak sempat mikirin orang itu lama-lama. Paling 3 hari sedih, sering curhat sama orang tua dan sahabat. Ditambah lagi, selesai praktik langsung nyusun skripsi.
Jadi kedepannya udah gak begitu mikirin ”Selebihnya ikhlas.

Gak musuhan. Gak dekat juga. Biasa aja. Maksudnya gak usah basa-basi lagi di media sosial mana pun. Kalau ketemu tegur aja kayak biasa.

Pengalaman 2:
Pernah dijatuhin sama teman sendiri. Di depan teman-teman organisasi. Sampai dibuat sedih sekali olehnya. Hahahaaa ..
Bukan buat ngungkit-ngungkit ya. Tapi hikmahnya aku jadi lebih kuat sekarang. Bodo amat orang mau bilang apa. Selagi perbuatanku gak merugikan/menyakiti orang lain.
Sampai sekarang kalau ketemu masih suka negur atau ngobrol biasa lah.

Ketika bertemu dengan seseorang dimasa lalu. Jangan benci. Setiap orang pernah melakukan kesalahan. Layaknya diri sendiri yang tentu pernah menyakiti orang lain secara sadar/tidak. Introspeksi dan perbaiki. Jangan mengulanginya.

Ikhlas justru mendamaikan. Karena kejadian dimasa lalu gak akan bisa dilupakan. Sekuat apapun usahamu. Percuma. Berdamailah dengan waktu. Butuh proses. Dengan pertolongan-Nya, tentu bisa. Karena Dia gak akan membiarkan hamba-Nya sendirian dalam kesedihan. 
Setiap kepergian/kehilangan pasti akan digantikan dengan yang lebih baik. Nikmatilah waktu, sambil memperbaiki diri, menjalani karir, hingga saat-saat indah itu datang serta bisa membawa kita menuju Jannah-Nya.
 
Banyak cacian dan gunjingan tentu gak menjadikan kita tumbang. Teruslah fokus dengan kegiatan, berbuat kebaikan dan berkarya. Hingga lama-lama, cacian tersebut bungkam dengan sendirinya.
Meskipun selama hidup, pasti tiada yang berhenti untuk tidak menyukai kita.
Namun inilah hidup dengan waktu yang terus berputar. Kalau bisa berdamai dengannya. Maka semua akan selalu baik-baik saja.
 
Enjoy your life. Don’t waste your time.

Sumber gambar : www.google.com

Berdamai dengan Waktu

Waktu bergulir sangat cepat. Dimana seluruh peristiwa atau kejadian, lambat laun berlalu dan sudah tertinggal jauh disana.

Banyak hal yang harus dipelajari dari masa lalu, kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat. Tentunya gak hanya satu atau dua kekhilafan, tapi sangat banyak. Mungkin gak terhitung. Kesalahan terhadap diri sendiri maupun orang lain.
 
Kekhilafan tersebut lantas gak boleh membuat kita menyalahkan diri sendiri. Melainkan wajib diperbaiki agar gak jatuh kedalam lubang yang sama.
Kenapa harus berdamai dengan waktu? For self reminder. Masa lalu bukan untuk disesali. Apa yang sudah terjadi, semua adalah pembelajaran.
Yang bisa kita lakukan hanyalah berdamai dengannya… dengan waktu…. dengan masa lalu. Bukan melupakan tapi ikhlas, karena segala peristiwa yang terjadi merupakan ketetapan-Nya yang tentu saja bukan tanpa alasan.
 
Masa lalu memang sering berakhir menyakitkan. Kalau menyenangkan, harap hati-hati!! Hahaa… Masa lalu yang indah justru membuat kita terkenang-kenang. Kemudian, sulit move on pun terjadi. Pppfftt kuharap kau bisa menghargai pasangan dimasa depanmu nanti. Kalau bisa berdamai dengannya. Artinya kita sudah berbesar hati. Meskipun prosesnya ada yang lama/sebentar.

***
Sekedar pengalaman aja. Kalau kau masih ingat dengan Firman dan Detri dalam ceritaku yang berjudul “Satu Rasa”. Mereka adalah laki-laki yang sempat berlabuh dihatiku saat SMA. Dari sekian laki-laki yang mendekati, hanya mereka berdua yang benar-benar menumbuhkan rasa. Firman saat kelas 10-12 awal, sedangkan Detri kelas 12 sampai aku masuk kuliah. Hahaaa cinta monyet banget kan. Sampai sekarang mereka masih berteman baik denganku.
 
Firman sudah mempunyai tunangan. Sedangkan Detri sedang berusaha mencari calon pendamping hidup melalui proses ta’aruf. Terkadang dia curhat juga mengenai seseorang yang sedang dekat dengannya. Luar biasa. Aku sama sekali sudah tidak ada perasaan apa-apa terhadap mereka. Murni hanya berteman.
 
Kalau kau berpikir mereka mantanku? Bukan. Heheee. Mereka hanya sudah mengisi hatiku saja kala itu. Kami gak pacaran. Hanya dekat namun saling suka. Teman tapi mesra? Gak juga. Secara fisik memang gak pernah. Tapi secara verbal pernah hehe, meskipun kebanyakan mereka yang menunjukkannya. Bukan aku. Maklum gengsi haha.
 
***
Kalau kalian berpikir, berteman dengan masa lalu bisa menumbuhkan rasa lagi. Bisa jadi. Tapi belum tentu. Tergantung individunya dan Allah Maha Membolak-balikkan hati manusia.
Apalagi dulu dekatnya gak berlebihan. Biasa aja. Jadi gak ada momen-momen spesial yang sampai membuatku terkenang-kenang.

Kemudian ada Hadi juga. Dia masa lalu ketika masuk kuliah sampai semester 8 awal. Ada suatu hal yang membuat hubungan dekat kami selesai. Hehehe tapi sungguh aku telah memaafkannya. Sekarang aku dan dia benar-benar biasa saja. Gak berhubungan/kontekan lagi. Bukan karena aku benci. Melainkan seperti ini jauh lebih baik. Disamping sudah tidak ada perasaan apa-apa sama sekali, aku juga sangat menghargai pasangannya yang sekarang.  
 
***
Terima kasih. Perasaan itu sudah hilang semenjak setahun yang lalu. Bersikeras aku teguh pendirian, bahwa aku akan terus berusaha memperbaiki diri. Agar kelak mendapatkan cinta yang selayaknya. Cinta yang benar-benar pantas kudapatkan dan kuberikan kepada dia yang masih menjadi misteri dalam duniaku tapi sudah tertulis didalam daftar-Nya. 
Mencintai tidak melulu harus seperti orang-orang pacaran kebanyakan, umbar sana-sini, update lagi dimana dll. Aku punya cara sendiri untuk mencintai.
 
                                           
Aku akan berdamai dengan kalian. Berdamai dengan waktu, yaitu masa lalu hingga sekarang. Terima kasih.

Tokoh dalam artikel ini menggunakan nama samaran demi menjaga privasi :D

Picture source: www.google.com

Saturday 18 August 2018

Say No to Body Shaming!

Dalam kamus gizi, berat badan berlebih disebut overweight sedangkan berat badan kurang adalah underweight (Pergizi Pangan Indonesia). Berat badan yang gak normal memang bisa memicu berbagai penyakit. Tapi kali ini aku gak mau bahas soal itu, karena kondisi itu tergantung tubuh orang itu sendiri. Banyak juga kan yang berat badannya bermasalah tapi sehat-sehat aja? Paling kendalanya hanya “kurang percaya diri karena merasa gak sedap dipandang”.

Now do you know about body shaming? Yaitu mengomentari/mencela fisik seseorang.



Komentar yang jelek-jelek deh, misalnya :
Buat yang kurus :
“Ehh lu makan mulu tapi gak gemuk-gemuk, cacingan ya?”
“Gue mah masih mending ada dagingnya, lah lu cuma tulang doang”
Yang gemuk :
“Perasaan lu diet gak kurus-kurus, cape deh”
“Keturunan lu gendut”gendut semua ya? Pantes aja susah kurus”
Dan masih banyak kata-kata yang menurut kalian “biasa” tapi ternyata bisa menyakiti mereka loh, dengan tameng “Ahh masa gitu aja cemberut/ngambek, baper banget” Stop saying like that guys!

Mengomentari/mengejek fisik orang lain bukan suatu kebanggaan.

Dalam Al-Qur’an juga jelas ada larangan mengejek sesama teman.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki mencela sekumpulan yang lain, boleh jadi yang dicela itu lebih baik dari mereka.Dan jangan pula sekumpulan perempuan mencela sekumpulan lainnya, boleh jadi yang dicela itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang dzalim”(QS. Al-Hujurat:11).


Lagian apa untungnya sih komentar kayak gitu? Kan udah jelas terlihat fisik mereka dari dulu memang sudah seperti itu. Untuk apa diomong-omongin ke orangnya? 
Mau bikin mereka down dan minder? What a fool idea guys!
Terus apa untungnya juga buat kita? Membuat kita lebih baik dari mereka? Kan ngga.


Justru mengejek/membicarakan kelemahan/kekurangan seseorang akan menunjukkan betapa jeleknya diri kita sendiri. 

Sebagai self reminder juga. Aku memang gak suka mengomentari fisik orang, mau gimana pun dia, sekalipun temen deket/sahabatku sendiri.  Tapi siapa tau aku pernah menggumam di dalam hati, dan sama aja itu dosa. Seperti membandingkan diriku dengan orang lain hingga terjadilah secara tidak sadar rasa sombong/ujub (merasa lebih baik dari orang lain.
Astaghfirullah …

Jadi ya, artikel ini dibuat untuk saling mengingatkan aja. Bahwa setiap manusia punya kekurangan. Gak sepantasnya kita mengomentari kekurangan fisik orang lain.

Untuk yang kurus/gemuk. Gak usah dengerin mulut-mulut yang berkicau itu ya. Karena bagaimanapun fisikmu, kamu tetaplah cantik/menawan! Terlebih jika hatimu baik dan tulus. 

Sumber gambar : www.google.com

Wednesday 8 August 2018

Fake Interview Invitation

Undangan wawancara kerja palsu. Kenapa orang jahat sekali ya? Menipu orang yang jelas-jelas butuh pekerjaan, butuh uang dan jumlahnya gak sedikit.

Mereka dengan niatnya menyusun rancangan sedemikian rupa untuk memalsukan alamat kantor/perusahaan, alamat email dan info-info palsu lainnya.

Nah aku pun berpengalaman mendapatkan undangan itu. Yaa sebelumnya siapa sih yang gak senang dapat panggilan kerja? Fresh Graduate gitu. Dihubungi via sms aja udah kepalang kayak menang lotre. Haha Lebayy. Tapi serius deh. Ternyata itu adalah sebuah penipuan.

Tapi, kita bisa tau kok ciri-ciri undangan interview hoax itu kayak gimana.

Pertama, bisa dikabari via sms/email dan jadwal test interviewnya bersifat mendadak. Misal disms hari rabu, hari kamisnya suruh datang atau bahkan bisa ditanggal merah.
Kabar interview itu terkesan memburu-burui calon korbannya, malah justru dia yang ngebet pengen kita datang karena dia yang getol menghubungi kita terus.

Kedua, nomor telepon dan alamat gak sesuai dengan kantor/perusahaan aslinya, atau bahkan perusahaan itu gak ada info lengkapnya di web.
Apalagi dia memberikan alamat untuk pelaksanaan testnya di ruko atau tempat-tempat gak resmi, wah udah jelas banget itu bohongnya.

Ketiga, lokasi perusahaan yang kita lamar berbeda dengan lokasi test.
Kayak gini nih, misalnya kita lamar di daerah Jakarta, ehh dipanggilnya di Bali. Dengan mengatasnamakan perusahaan dan profil yang sama persis/meyakinkan, serta diiming-imingi akan diganti uang akomodasi dan lain-lain.

Keempat, ini sebenarnya udah hampir masuk ke apes line sih, kalau udah kepalang tau mau ketipu saat udah di lokasi, karena dimintain uang dengan alasan untuk administrasi, mendingan cabut aja deh, pura-pura gak bawa uang. Jumlah yang diminta biasanya ratusan ribu – jutaan.

Nah seperti itulah ciri-ciri Fake Interview Invitation versi aku, karena aku udah beberapa kali dapat panggilan kerja dan pernah percaya tapi gak pernah sampai datang sih. Masih diingetin untuk ngecek lagi dan ternyata fix Fake/Hoax xD

Lebih baik melamar pekerjaan yang udah pasti-pasti aja websitenya, dan lebih yakin lagi kalau emailnya depannya ada recruitment hrd blabla.. Meskipun gak semua juga email gmail/yahoo menipu. Bisa jadi karena keterbatasan system. Contoh: Rumah Sakit kecil atau masih tipe C/D 


Selalu hati-hati aja ketika dapat panggilan kerja :D

Kalau kamu punya pengalaman yang sama atau versi yang berbeda, boleh lah share disini ;)

By :
Free Blog Templates