Thursday 7 March 2019

Selamat Tinggal

        Mungkin ini yang dinamakan memutuskan sesuatu itu tidak mudah. Berpisah dengan hal-hal yang sudah menjadi keseharianku.
Begitu juga dengan lingkungan yang tentunya aku sudah khatam sekali dengan atmosfernya.
        Maaf, aku tidak mau spam di media sosial manapun, status-status yang begitu panjang/menuliskan secara langsung di wall.
Sedari dulu, aku hanya menulis disini.
Disitus andalanku. Perjalanan literasi Adelina.
***
Pagi itu, aku mengetuk pintu ruang manager dengan senyum yang kemudian diselingi nada suara yang berat.
“Permisi Pak, bisa bicara sebentar? Mohon maaf sifatnya agak pribadi”
Beliau mempersilakanku untuk masuk, kemudian kututup pintu sehingga aku bisa leluasa berbicara dengannya.
Setelah pembicaraanku dengannya selesai. Aku kembali bekerja seperti biasa.
5 hari kemudian. Bos supervisor memanggilku untuk berbicara secara 4 mata.
Baik. Kala itu, pukul 17.30. Beliau menanyakan soal pembicaraanku dengan manager.
Kujelaskan baik-baik mengenai pembicaraan itu, yaitu tentang niat yang murni tulus dari dalam hati tanpa paksaan dari siapapun.
Dia marah. Karena aku dianggap sudah melangkahinya yaitu langsung bicara dengan manager tanpa bilang dulu sebelumnya kepadanya. Tentang niat baikku. Resign dari perusahaan leasing/pembiayaan mobil terbesar di Indonesia.


Sadar dan merasa bersalah. Akhirnya, aku meminta maaf. Karena seharusnya aku bilang dulu ke SPV baru setelah itu ke manager. Dia merasa dilangkahi, dan tersinggung.
Kedepannya, aku tidak akan bertindak seperti itu lagi di instansi yang selanjutnya. Dimana pun tempat ku bekerja.
Banyak pembicaraan antara aku dengannya, yang cukup diri sendiri saja yang tahu.
Tidak mungkin aku bicarakan disini. Karena tutuplah aib saudaramu, maka Allah akan menutupi aibmu.
Itulah mengapa aku jarang berbicara ketika tidak perlu. Bukannya sombong atau karena pilih-pilih orang untuk diajak ngobrol.
Terlebih aku sadar. Banyak sekali dosa didalam diri ini. Rasanya membicarakan kejelekan orang, mencari-cari kesalahan orang lain atau bergosip hanya akan merugikan diriku sendiri.
Masih banyak hal positif lain yang harus dikerjakan.
***
Akhirnya permohonan resign dikabulkan. Dengan catatan one month notice.
Jadi, aku harus menunggu sampai sebulan baru bisa resmi resign.
Surat resign turun tanggal 7 Februari. Artinya aku resmi resign tanggal 7 maret. Terakhir bekerja di PT tersebut  tanggal 5 Maret. Karena tanggal 6 sudah disuruh masuk kerja di tempat lain.
Aku sangat menikmati sisa hari kerja itu. Lambat laun teman-teman kantor tahu soal pengunduran diriku.
***
Tugasku hanyalah bekerja seperti biasa, membantu perusahaan cabang yaitu memberikan sumbangsi/mencapai target. Salah satunya target BPKB. Posisi kerjaku.
Alhamdulillah. Seiring berjalannya waktu. Sudah berusaha, akhirnya hasil pun kutuai juga.
Bulan februari, dimasa sisa hari kerjaku, aku berhasil mencapai target. 100 sekian persen.
Yang tentunya akan menjadi kenangan terbaik untuk perusahaan.
Sebelumnya, aku tidak pernah masuk target, selalu meleset.
Tapi, dengan usaha, doa dan campur tangan Allah. Akhirnya berhasil.
Thanks to Allah always.
Terima kasih semuanya. Selamat tinggal perusahaan yang telah mendidikku menjadi pribadi yang lebih kuat, dan lebih baik lagi.
Selamat tinggal teman-teman semua: Kepala Cabang, manager dan semua supervisor, teman-teman yang lain juga
Semua hal yang terjadi di perusahaan itu adalah pelajaran hidup yang gak akan pernah kulupain seumur hidup.
Kini, aku telah resmi diterima sebagai Ahli Gizi di salah satu Rumah Sakit di Kabupaten Bekasi.
Disanalah, tempatku bebas berekspresi. Mengembangkan ilmu dan karir. Semoga berkah semuanya.

Aamiin. ~~

Sumber gambar : gambaranimasi.org

0 comments:

Post a Comment

Hey! Somebody comment!

By :
Free Blog Templates