Tuesday 19 January 2021

Munafik tapi dicinta

Nilailah dari hati nurani yang paling dalam, bahwa dicintai tidak selamanya membawa kebaikan dan ketenangan, jika :

 

Merugikan Diri Sendiri

Mudah menerima ajakan orang lain agar tidak dianggap sombong atau yang jelek-jelek.

“Hey, karokean yuk”. Ayo aja (padahal lagi bokek)

“Ehh beli dehh dagangan gue, ini terbaru lohh, Boleh” (Padahal di rumah udah banyak)

“Nanti anterin gue yuk kesini, Oh iya (padahal lagi sibuk ngerjain tugas atau lagi capek)

Haduh, capek deh. Iya Iya aja demi menyenangkan hati orang lain, padahal di dalam hati?? 100% No. But you wan’t to speak up.

Yang rugi siapa? Kamu.

Ikhlas ngga? Ngga

Mungkin kita akan disukai atau dicintai oleh teman – teman kita karena mereka mengganggap kita sebagai superhero yang selalu menolong.

Padahal tidak sesuai dengan keadaan….


Demi Disukai Orang secara Pribadi

Menerima negosiasi hanya demi 1 orang tanpa memikirkan orang lain.

Hal ini banyak terjadi diberbagai macam jenis lapangan pekerjaan dimana mereka bekerja secara team, dan pasti ada saja anggota yang berusaha untuk mendekati atasannya demi keuntungan pribadi semata plus memberatkan anggota lain. Peraturannya gimana, yang dijalankannya seperti apa..

Jadi permintaan si anggota itu selalu saja diturutin karena adanya kedekatan emosional khusus antara atasan dan anggota.

Otomatis dengan sifat tidak bijaknya, si atasan mudah sekali mengiyakan sebuah permintaan, hanya karena tidak ingin dipandang yang tidak-tidak dengan 1 orang tersebut (mentang-mentang deket). Padahal seharusnya dia bisa menjadi contoh yaitu adil terhadap semua anggotanya.

Perbuatan seperti itu sangat amat menimbulkan kecemburuan sosial yang tidak tanggung-tanggung memaksa anggota lain berbicara “sudah cukup tahu saja” menggerutu,, namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa, karena terhalang posisi dan rasa takut.

Yuk mulai sekarang mari kita merubah pola pikir kita bahwa “tidak perlu merasa tidak enakan sama orang”, selama kita menolak secara halus, kita tahu itu gak perlu, kita yakin saat ini sedang banyak pekerjaan, dan lain-lain.

Semoga yang masih seperti itu segera bisa memperbaiki begitu juga dengan penulis bisa mempertahankan sikap “gak takut bilang tidak”.

Jadi, dicintai dengan cara seperti itu (maaf) gak jauh dari munafik, sama aja seperti gak jujur sama diri sendiri dan capek. Apalagi nurutin kemauan seseorang hanya karena mentang-mentang dekat.

Padahal sudah jelas itu memberatkan orang lain pula ~

0 comments:

Post a Comment

Hey! Somebody comment!

By :
Free Blog Templates