Friday 12 January 2018

Seperti Inilah Akhirnya

Aku pikir ketika naik bangku kelas 12 sudah tidak ada lagi yang menyukaiku seperti kelas 10 dan 11. Ternyata masih ada .. walaupun sudah berkurang. Positifnya, aku jadi tidak pusing karena harus meladeni pesan sms yang banyak sekali itu. Maklum, dulu masih jadi abg yang penasaran dengan sifat – sifat teman lawan jenis.  

***

Berawal dari classmeeting lagi kenaikan kelas 12. Yaa memang setiap tahun, sekolah kami selalu mengadakan acara itu. Langsung saja. Tiba – tiba seseorang bertubuh kurus, tinggi nya sekitar 173 cm, hitam manis dan bermata sipit datang menghampiriku dan meminta nomor handphoneku. Sebetulnya aku tahu dia anak 12 Ipa 6, namun aku tidak pernah berinteraksi dengannya. Aku bertanya untuk apa dia meminta nomorku. Dia bilang untuk temannya, sambil menunjuk kearah temannya disampingnya. Tidak bisa dipungkiri, temannya itu memang tampan sekali, badannya berisi, putih bersih dan orangnya pendiam. Aku tidak percaya kalo dia yang meminta nomorku, tapi dari tingkah lakunya dia salah tingkah sambil melirikku sedikit – sedikit. Jujur, aku gak ada perasaan apa – apa sama dia, sebut saja Dirga. Dia memang tampan, rajin ke masjid, dan sepertinya anak baik – baik. Gak ada salahnya aku kenal sama dia, untuk memperbanyak teman. Dirga siswa 12 Ipa 3, ya kelasnya dekat dengan kelasku 12 Ipa 4 namun terhalang oleh toilet. Kami akhirnya berinteraksi via sms, ehh bener gak lama Dirga menyatakan rasa Sukanya kepadaku dan pake Bahasa Inggris ngomongnya haha. Sungguh agak canggung. Tapi ya tetap sama aku menolaknya baik – baik dan dia mengerti. Di sekolah Dirga tetap menyapaku walau dia itu anak yang cukup pendiam rasanya agak aneh lihat dia menyapa perempuan.

***

Saat itu, aku masih menaruh hati pada Firman. Ya kami masih berinteraksi namun tidak sesering kelas 11.
Tidak banyak yang dekat denganku saat kelas 12. Pernah ada laki – laki yang mendekatiku, dia kelas 12 Ips 4 namanya Wawan. Hanya sebatas smsan saja, tidak terlalu sering. Namun aku kaget ternyata dia sudah mempunyai pacar, dan pacarnya adalah adik kelas, aku gak tahu sebelumnya. Pacarnya marah – marah di facebook sambil menyebut namaku, aku tahu itu dari temanku. Sungguh aku kapok harus hati – hati banget deket sama orang, pastikan dia emang gak punya pacar biar nanti gak jadi masalah. Semenjak kejadian itu, Wawan gak deket – deket aku lagi, alhamdulillah.

***

Kembali lagi ke Firman. Awalnya aku mengira dia orang yang benar – benar hanya suka kepadaku saat itu namun… aku shock sekali ketika mengetahui dia dekat dengan seorang perempuan kelas 12 Ipa 6 dan aku mengenalnya…. Cemburu.. benar sekali. Bagaimana tidak … ku lihat dengan mata kepalaku sendiri, Firman berduaan ngobrol dengan perempuan itu sebut saja Acha. Tatapan mereka tidak bisa dipungkiri lagi bahwa mereka memang ada hati satu sama lain. Tidak hanya satu hari saja, tetapi sering sekali aku melihat mereka bercanda di mushola, di depan lab. Hatiku hancur sekali saat itu… namun siapakah aku? Hanya teman saja kan? Menurutku, mungkin Firman juga berpikir, banyak yang mendekatiku, makanya dia merasa berhak juga untuk mendekati yang lain daripada terus - menerus menahan rasa cemburu, karena dia lama - lama tahu banyak yang menyukaiku dan sudah sering Firman bersikap ketus.  Yaa lagipula aku juga yang memutuskan untuk tidak berpacaran karena jujur saja aku takut, pacaran jaman sekarang parah.. aku takut terpengaruh dan lepas kendali makanya lebih baik berteman saja.


Yang membuatku lebih sakit lagi, ketika sikap Firman berubah. Aku pernah menegurnya ketika dia sedang berduaan di mushola dengan Acha. Tapi, dia buang muka, pura – pura gak dengar. Aku sedih sekali… dan temanku bilang aku harus melupakan Firman. Dia udah berbuat seperti itu… melukai perasaanku… maka perlahan aku coba untuk melupakannya walaupun berat, karena aku menaruh hati padanya sudah cukup lama.. tapi aku yakin pasti bisa……


Disaat sudah bisa melupakan Firman, aku dekat dengan Detri. Dia siswa SMK swasta di Karawang. Aku mengenalnya lewat sebuah pertemuan konyol,, ya kami janjian tapi bertemunya langsung dirumahku … Aku kenal Detri sebenarnya dari tahun 2011 hanya saja belum intens, dekatnya pas kelas 12 dan prasaanku lambat laun tumbuh ke Detri saat aku sudah bisa melupakan Firman. Aku bukannya menjadikan Detri pelampiasan … tapi memang hubungan dekatku dengan Detri bertahan tapi hanya sampai tahun 2013.


Masalah yang kami hadapi yaitu “ego” yang sudah tidak bisa dikendalikan lagi. Aku sudah mulai fokus kuliah, sibuk tapi Detri merasa sudah tidak diperhatikan lagi. Akhirnya aku putuskan untuk berteman biasa saja dengannya.. awalnya dia berat melepasku… lama – lama bisa… dan kami sepakat untuk berteman jangan ada permusuhan… dan alhamdulillah hubungan pertemananku dengan Detri sampai sekarang baik – baik saja. Udah gak peduli dengan masa lalu lagi.


Ini adalah kisah penutup masa – masa SMAku. Masa dimana aku banyak mengenal berbagai macam karakter teman lawan jenis. Tapi, aku bersyukur tidak mempunyai mantan hehehe…. Jadi semuanya berteman baik. Terimakasih kalian 😉

0 comments:

Post a Comment

Hey! Somebody comment!

By :
Free Blog Templates