Saturday 14 July 2018

Selektif ≥ 20

Mungkin kalian bertanya-tanya dengan judul yang sudah kufinalkan di atas. Atau malah ada yang sudah bisa menerka-nerka, apa maksud dari ≥20?


Selektif sama dengan atau di atas 20. Artinya harus bisa memilih sesuatu/seseorang/apapun pada kisaran umur 20 tahun demi kebaikan diri sendiri.

Terburu-buru dalam mengambil keputusan tentu bukanlah suatu hal yang baik dan tepat. Dampaknya dalam jangka panjang. Banyak kasus dimana orang-orang sangat menyesal karena telah mengambil keputusan yang salah.
Namun, suatu hal yang terlanjur bukan berarti akhir dari segalanya. Solusinya adalah memecahkan masalah tersebut dan cari jalan keluarnya bersama-sama.
Seperti halnya selektif memilih pasangan.

Umur kisaran 20 tahun menurutku udah gak pantes untuk main-main lagi. Buat kalian yang masih single diumur segitu. Don’t worry guys! Kalian sama sekali tidak menyedihkan! Melainkan masih punya banyak waktu untuk mencari yang terbaik sambil memperbaiki diri.
Gak usah takut gak dapat jodoh. Wong jelas-jelas manusia diciptakan berpasang-pasangan. Pastilah kalian yang lagi cari tulang rusuk atau imam nanti dipertemukan disaat waktu yang tepat. Berdoa aja semoga panjang umur! Aamiin.

Jangan iri sama yang udah pacaran bertahun-tahun, bahkan belum menikah juga sampai sekarang. Bukannya aku menjelek-jelekkan. Aku doakan semoga mereka berjodoh. Karena kalau tidak, aku yakin 1000% status hubungan pacaran yang sempat indah itu benar-benar meninggalkan luka yang sangat dalam dan menyakitkan.

Nah untuk yang single.. Pasti kalian gak mau salah pilih pasangan hidup kan? Maka dari itu ada 2 jalan yang kalian pilih. Mau pacaran atau ta’aruf.
Aku gak menjudges orang yang pacaran pasti dosa atau dilaknat Allah Swt. Karena aku gak akan bahas konteks agama disini. So sensitive guys..
Kita pasti pengen punya pasangan yang akhlaknya baik, bertanggung jawab, pekerja keras dan bisa membahagiakan haha. Tampang nomor sekian. Tapi kalau OK itu hanyalah bonus.
 ***
Mengenal pribadi masing-masing itu perlu readers.. Mulai dari temenan, dekat, lama-lama intens. Biasanya cocok atau gaknya akan kerasa pas udah intens.
Disitu bisa dilihat, gak cocoknya dimana? Jangan lupa. Kalau emang merasa udah gak cocok, jangan menghindar/menghilang secara spontan. Diomongin baik-baik aja. Meskipun belum jadian, gak ada salahnya untuk jujur. Karena kalau menjauh secara spontan, gak jelas alasannya apa. Tiba-tiba pergi gitu aja jadi kayak PHP (Pemberi Harapan Palsu).
Mungkin yang meninggalkan merasa berhak, tapi akan menyakitkan untuk orang yang ditinggalkan. Apalagi kalau cuma salah satu aja yang merasa gak cocok.

Positifnya untuk yang kena PHP, jadi mereka tahu bahwa seorang PHP itu gak perlu diperjuangkan, karena dia sudah seenaknya mempermainkan perasaan orang. Biarkan dia pergi, lepas saja. Nanti akan ada seseorang yang bisa lebih menghargai perasaanmu.
Move on more better guys! Dijamin. Apalagi sambil melakukan hal positif seperti hobby.

Pelajaran nih ya, supaya gak kena PHP lagi, kalau ada yang mendekati kita. Gak usah terlalu semangat meladeni guys hehehe. Meskipun kita juga meredam rasa dengan si dia. Santai dulu, gak usah berlebihan. Karena, selagi gak ada bukti bahwa orang itu beneran serius sama kita, itu belum paten loh! 

Apalagi cuma sekedar omongan suka dan cinta. Tapi belum berani datang ke rumah, dan ngobrol sama orang tua. Duuhh.. Jangan baper dulu deh percaya!
Yang udah berani ke rumah aja gak jamin dia setia/serius, apalagi yang belum sama sekali.
Bukti itu perlu ya.

Jadi, kalau ada yang deketin. Fix. Biasa aja ladeninnya. Anggap mereka semua sama (hanya teman biasa). Selagi belum ada bukti.
Nanti ketawan. Siapa yang benar-benar berusaha serius, menarik perhatian kita beserta orang tua. Oke?
Nah itu yang dinamakan selektif. Gak asal nerima aja gitu, orang yang deket, apalagi diladenin semua. Nanti kasihan, mereka yang kita PHP’in hahaa.. Jangan lah.

Kalau kita gak mau dicubit jangan nyubit. Kalau kita gak mau sakit hati jangan menyakiti orang lain.
Tapi kalau kita disakiti jangan sekali-sekali balas menyakiti. Balaslah dengan kualitas diri kita. Yang semakin hari semakin baik, dalam hal apapun.
Jangan lupa berdoa kepada Sang Maha Kuasa, supaya kita diberikan pasangan yang baik, sayang dsb dan kita juga sayang. Aamiin.


Cerita ini aku tulis berdasarkan keadaan sekitar, teman-temanku maupun kombinasi dari orang lain. Semoga memotivasi!

0 comments:

Post a Comment

Hey! Somebody comment!

By :
Free Blog Templates