Mungkin kalian bertanya-tanya dengan judul yang
sudah kufinalkan di atas. Atau malah ada yang sudah bisa menerka-nerka, apa
maksud dari ≥20?
Selektif sama dengan atau di atas 20. Artinya
harus bisa memilih sesuatu/seseorang/apapun pada kisaran umur 20 tahun demi kebaikan diri sendiri.
Terburu-buru dalam mengambil keputusan tentu
bukanlah suatu hal yang baik dan tepat. Dampaknya dalam jangka panjang. Banyak
kasus dimana orang-orang sangat menyesal karena telah mengambil keputusan yang
salah.
Namun, suatu hal yang terlanjur bukan berarti akhir
dari segalanya. Solusinya adalah memecahkan masalah tersebut dan cari jalan
keluarnya bersama-sama.
Seperti halnya selektif memilih pasangan.
Umur kisaran 20 tahun menurutku udah gak pantes
untuk main-main lagi. Buat kalian yang masih single diumur segitu. Don’t worry
guys! Kalian sama sekali tidak menyedihkan! Melainkan masih punya banyak waktu
untuk mencari yang terbaik sambil memperbaiki diri.
Gak usah takut gak dapat jodoh. Wong jelas-jelas
manusia diciptakan berpasang-pasangan. Pastilah kalian yang lagi cari tulang
rusuk atau imam nanti dipertemukan disaat waktu yang tepat. Berdoa aja semoga
panjang umur! Aamiin.
Jangan iri sama yang udah pacaran
bertahun-tahun, bahkan belum menikah juga sampai sekarang. Bukannya aku menjelek-jelekkan.
Aku doakan semoga mereka berjodoh. Karena kalau tidak, aku yakin 1000% status
hubungan pacaran yang sempat indah itu benar-benar meninggalkan luka yang
sangat dalam dan menyakitkan.
Nah untuk yang single.. Pasti kalian gak mau
salah pilih pasangan hidup kan? Maka dari itu ada 2 jalan yang kalian pilih. Mau
pacaran atau ta’aruf.
Aku gak menjudges orang yang pacaran pasti dosa
atau dilaknat Allah Swt. Karena aku gak akan bahas konteks agama disini. So sensitive
guys..
Kita pasti pengen punya pasangan yang akhlaknya
baik, bertanggung jawab, pekerja keras dan bisa membahagiakan haha. Tampang
nomor sekian. Tapi kalau OK itu hanyalah bonus.
***
Mengenal pribadi masing-masing itu perlu
readers.. Mulai dari temenan, dekat, lama-lama intens. Biasanya cocok atau
gaknya akan kerasa pas udah intens.
Disitu bisa dilihat, gak cocoknya dimana? Jangan
lupa. Kalau emang merasa udah gak cocok, jangan menghindar/menghilang secara
spontan. Diomongin baik-baik aja. Meskipun belum jadian, gak ada salahnya untuk
jujur. Karena kalau menjauh secara spontan, gak jelas alasannya apa. Tiba-tiba
pergi gitu aja jadi kayak PHP (Pemberi Harapan Palsu).
Mungkin yang meninggalkan merasa berhak, tapi akan menyakitkan untuk orang yang ditinggalkan. Apalagi kalau cuma salah
satu aja yang merasa gak cocok.
Positifnya untuk yang kena PHP, jadi mereka tahu
bahwa seorang PHP itu gak perlu diperjuangkan, karena dia sudah seenaknya
mempermainkan perasaan orang. Biarkan dia pergi, lepas saja. Nanti akan ada seseorang
yang bisa lebih menghargai perasaanmu.
Move on more better guys! Dijamin. Apalagi sambil
melakukan hal positif seperti hobby.
Pelajaran nih ya, supaya gak kena PHP lagi,
kalau ada yang mendekati kita. Gak usah terlalu semangat meladeni guys hehehe. Meskipun kita juga meredam rasa dengan si dia. Santai dulu, gak usah berlebihan. Karena, selagi gak ada bukti bahwa orang itu beneran serius sama kita, itu
belum paten loh!
Apalagi cuma sekedar omongan suka dan cinta.
Tapi belum berani datang ke rumah, dan ngobrol sama orang tua. Duuhh.. Jangan
baper dulu deh percaya!
Yang udah berani ke rumah aja gak jamin dia
setia/serius, apalagi yang belum sama sekali.
Bukti itu perlu ya.
Jadi, kalau ada yang deketin. Fix. Biasa aja
ladeninnya. Anggap mereka semua sama (hanya teman biasa). Selagi belum ada
bukti.
Nanti ketawan. Siapa yang benar-benar berusaha
serius, menarik perhatian kita beserta orang tua. Oke?
Nah itu yang dinamakan selektif. Gak asal nerima
aja gitu, orang yang deket, apalagi diladenin semua. Nanti kasihan, mereka yang
kita PHP’in hahaa.. Jangan lah.
Kalau kita gak mau dicubit jangan nyubit. Kalau
kita gak mau sakit hati jangan menyakiti orang lain.
Tapi kalau kita disakiti jangan sekali-sekali
balas menyakiti. Balaslah dengan kualitas diri kita. Yang semakin hari semakin
baik, dalam hal apapun.
Jangan lupa berdoa kepada Sang Maha Kuasa,
supaya kita diberikan pasangan yang baik, sayang dsb dan kita juga sayang.
Aamiin.
Cerita ini aku tulis berdasarkan keadaan
sekitar, teman-temanku maupun kombinasi dari orang lain. Semoga memotivasi!
0 comments:
Post a Comment
Hey! Somebody comment!