Thursday 30 August 2018

Berdamai dengan Waktu

Waktu bergulir sangat cepat. Dimana seluruh peristiwa atau kejadian, lambat laun berlalu dan sudah tertinggal jauh disana.

Banyak hal yang harus dipelajari dari masa lalu, kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat. Tentunya gak hanya satu atau dua kekhilafan, tapi sangat banyak. Mungkin gak terhitung. Kesalahan terhadap diri sendiri maupun orang lain.
 
Kekhilafan tersebut lantas gak boleh membuat kita menyalahkan diri sendiri. Melainkan wajib diperbaiki agar gak jatuh kedalam lubang yang sama.
Kenapa harus berdamai dengan waktu? For self reminder. Masa lalu bukan untuk disesali. Apa yang sudah terjadi, semua adalah pembelajaran.
Yang bisa kita lakukan hanyalah berdamai dengannya… dengan waktu…. dengan masa lalu. Bukan melupakan tapi ikhlas, karena segala peristiwa yang terjadi merupakan ketetapan-Nya yang tentu saja bukan tanpa alasan.
 
Masa lalu memang sering berakhir menyakitkan. Kalau menyenangkan, harap hati-hati!! Hahaa… Masa lalu yang indah justru membuat kita terkenang-kenang. Kemudian, sulit move on pun terjadi. Pppfftt kuharap kau bisa menghargai pasangan dimasa depanmu nanti. Kalau bisa berdamai dengannya. Artinya kita sudah berbesar hati. Meskipun prosesnya ada yang lama/sebentar.

***
Sekedar pengalaman aja. Kalau kau masih ingat dengan Firman dan Detri dalam ceritaku yang berjudul “Satu Rasa”. Mereka adalah laki-laki yang sempat berlabuh dihatiku saat SMA. Dari sekian laki-laki yang mendekati, hanya mereka berdua yang benar-benar menumbuhkan rasa. Firman saat kelas 10-12 awal, sedangkan Detri kelas 12 sampai aku masuk kuliah. Hahaaa cinta monyet banget kan. Sampai sekarang mereka masih berteman baik denganku.
 
Firman sudah mempunyai tunangan. Sedangkan Detri sedang berusaha mencari calon pendamping hidup melalui proses ta’aruf. Terkadang dia curhat juga mengenai seseorang yang sedang dekat dengannya. Luar biasa. Aku sama sekali sudah tidak ada perasaan apa-apa terhadap mereka. Murni hanya berteman.
 
Kalau kau berpikir mereka mantanku? Bukan. Heheee. Mereka hanya sudah mengisi hatiku saja kala itu. Kami gak pacaran. Hanya dekat namun saling suka. Teman tapi mesra? Gak juga. Secara fisik memang gak pernah. Tapi secara verbal pernah hehe, meskipun kebanyakan mereka yang menunjukkannya. Bukan aku. Maklum gengsi haha.
 
***
Kalau kalian berpikir, berteman dengan masa lalu bisa menumbuhkan rasa lagi. Bisa jadi. Tapi belum tentu. Tergantung individunya dan Allah Maha Membolak-balikkan hati manusia.
Apalagi dulu dekatnya gak berlebihan. Biasa aja. Jadi gak ada momen-momen spesial yang sampai membuatku terkenang-kenang.

Kemudian ada Hadi juga. Dia masa lalu ketika masuk kuliah sampai semester 8 awal. Ada suatu hal yang membuat hubungan dekat kami selesai. Hehehe tapi sungguh aku telah memaafkannya. Sekarang aku dan dia benar-benar biasa saja. Gak berhubungan/kontekan lagi. Bukan karena aku benci. Melainkan seperti ini jauh lebih baik. Disamping sudah tidak ada perasaan apa-apa sama sekali, aku juga sangat menghargai pasangannya yang sekarang.  
 
***
Terima kasih. Perasaan itu sudah hilang semenjak setahun yang lalu. Bersikeras aku teguh pendirian, bahwa aku akan terus berusaha memperbaiki diri. Agar kelak mendapatkan cinta yang selayaknya. Cinta yang benar-benar pantas kudapatkan dan kuberikan kepada dia yang masih menjadi misteri dalam duniaku tapi sudah tertulis didalam daftar-Nya. 
Mencintai tidak melulu harus seperti orang-orang pacaran kebanyakan, umbar sana-sini, update lagi dimana dll. Aku punya cara sendiri untuk mencintai.
 
                                           
Aku akan berdamai dengan kalian. Berdamai dengan waktu, yaitu masa lalu hingga sekarang. Terima kasih.

Tokoh dalam artikel ini menggunakan nama samaran demi menjaga privasi :D

Picture source: www.google.com

4 comments:

de eka sas said...

setuju..
masa lalu ya masa lalu.. tidak usah terlalu dipikirkan. Jika masih bisa berteman dengan mantan, mengapa tidak. lagian rasanya hanya sekedar teman saja, tidak ada yang spesial.
saya juga begitu, dengan mantan biasa saja, tidak ada perasaan lagi, hanya sekedar teman..
hehehe..

My Literation Journey said...

Iya yaa mas... Kalo musuhan kan ga enak. Udh sama" dewasa juga hehe.
Brteman biasa. Asalkan gk ush kontekan kl gk pntg, ktemu negur biasa. Udah deh. Prasaan pasangan trjaga. Dn insyaallag trhindar dr fitnah.

Unknown said...

Bagus kakak 😀

Unknown said...

Bagus kakak 😀

Post a Comment

Hey! Somebody comment!

By :
Free Blog Templates