Thursday 15 July 2021

WFH (WORK FROM HEART)


Isolasi mandiri kini sudah bukan hal asing bagi kami. Kasus positif dimana-mana, tenaga kesehatan tak sedikit tumbang. Bahkan saya pun pernah merasakannya sehingga kami tahu diri… bahwa harus tetap menerapkan protokol kesehatan demi menjaga satu sama lain.

Saya bekerja di rumah sakit, yakni tempat dimana banyak pasien dengan beragam penyakit yang bisa saja saya tidak tahu apakah pasien tersebut sudah terpapar atau belum, bisa dicek dari hasil swab antigen atau PCR. Namun apakah selalu terlihat dari awal? Belum tentu. Karena menolong orang sakit terutama di unit gawat darurat, adalah kewajiban nakes yang tidak mungkin dilakukan tes antigen beserta berkasnya menjadi persyaratan seseorang akan lanjut tindakan atau tidak. Contoh pasien kecelakaan. Gak mungkin langsung dioperin ke Rumah Sakit lain karena tiba-tiba kalo kecelakaannya terjadi dekat RS ini, pastilah tindakan dulu. Karena takut keburu nyawa melayang kita ga akan pernah tahu.

***

Kerja dari hati atau work from heart. Dengan sepenuh hati kita gak akan pernah berhenti untuk melayani masyarakat, meskipun banyak dari teman-teman yang akhirnya terpapar namun semangat tak menyurutkan kita untuk terus tetap lanjut bekerja menolong sesama. Sembuh dari ini, setelahnya lanjut lagi.

Di masa depan nanti aku punya rencana dan insyaallah mantap untuk sekolah lagi dan memilih jadi dosen saja jika rezekiku memungkinkan. Tapi untuk saat ini, aku ikhlas menjalankan tugasku sebagai ahli gizi. Menerapkan ilmu sambil mengais rezeki untuk bekal nanti ku melanjutkan impian serta masa depan yang lebih baik.

Karena selama ini aku suka diskusi, membaca, dan menulis, itulah bekal yang mendukungku untuk menjadi seorang pengajar (kelak) meskipun entah kapan. Tidak pernah bosan untuk berbagi ilmu bagi siapapun yang membutuhkan saran, masukan. Aku bisa sabar dalam berbagi, dan tidak marah jika mereka belum paham atau lama penangkapannya. Karena itulah tantangan menjadi pengajar, salah satunya harus sabar, dan paham karakter teman diskusi kita.

Disamping itu, jika aku menjadi dosen maka aku bisa mengajak anakku ke kampus. Well, itu better daripada kutitipkan kepada pengasuh atau orang tua. Tantangan juga untukku dalam membagi waktu, untuk mengajar, mengurus anak dan projek akademik, penelitian dll.

Semoga bisa terealisasi suatu hari nanti. Aamiin.

Dimana ada kemauan disanalah ada jalan.

Kerja dari hati~~~

0 comments:

Post a Comment

Hey! Somebody comment!

By :
Free Blog Templates