Isolasi mandiri kini sudah bukan hal asing bagi kami. Kasus positif dimana-mana, tenaga kesehatan tak sedikit tumbang. Bahkan saya pun pernah merasakannya sehingga kami tahu diri… bahwa harus tetap menerapkan protokol kesehatan demi menjaga satu sama lain.
Saya bekerja di rumah sakit, yakni tempat dimana banyak pasien dengan beragam penyakit yang bisa saja saya tidak tahu apakah pasien tersebut sudah terpapar atau belum, bisa dicek dari hasil swab antigen atau PCR. Namun apakah selalu terlihat dari awal? Belum tentu. Karena menolong orang sakit terutama di unit gawat darurat, adalah kewajiban nakes yang tidak mungkin dilakukan tes antigen beserta berkasnya menjadi persyaratan seseorang akan lanjut tindakan atau tidak. Contoh pasien kecelakaan. Gak mungkin langsung dioperin ke Rumah Sakit lain karena tiba-tiba kalo kecelakaannya terjadi dekat RS ini, pastilah tindakan dulu. Karena takut keburu nyawa melayang kita ga akan pernah tahu.
***
Kerja
dari hati atau work from heart. Dengan sepenuh hati kita gak akan pernah
berhenti untuk melayani masyarakat, meskipun banyak dari teman-teman yang
akhirnya terpapar namun semangat tak menyurutkan kita untuk terus tetap lanjut
bekerja menolong sesama. Sembuh dari ini, setelahnya lanjut lagi.
Di
masa depan nanti aku punya rencana dan insyaallah mantap untuk sekolah lagi dan
memilih jadi dosen saja jika rezekiku memungkinkan. Tapi untuk saat ini, aku ikhlas menjalankan
tugasku sebagai ahli gizi. Menerapkan ilmu sambil mengais rezeki untuk bekal
nanti ku melanjutkan impian serta masa depan yang lebih baik.
Karena
selama ini aku suka diskusi, membaca, dan menulis, itulah bekal yang
mendukungku untuk menjadi seorang pengajar (kelak) meskipun entah kapan. Tidak pernah bosan untuk berbagi
ilmu bagi siapapun yang membutuhkan saran, masukan. Aku bisa sabar dalam
berbagi, dan tidak marah jika mereka belum paham atau lama penangkapannya.
Karena itulah tantangan menjadi pengajar, salah satunya harus sabar, dan paham
karakter teman diskusi kita.
Disamping
itu, jika aku menjadi dosen maka aku bisa mengajak anakku ke kampus. Well, itu better
daripada kutitipkan kepada pengasuh atau orang tua. Tantangan juga untukku
dalam membagi waktu, untuk mengajar, mengurus anak dan projek akademik,
penelitian dll.
Semoga
bisa terealisasi suatu hari nanti. Aamiin.
Dimana
ada kemauan disanalah ada jalan.
Kerja
dari hati~~~
0 comments:
Post a Comment
Hey! Somebody comment!