Friday 10 December 2021

Hi Dear

 Terdengar begitu mengerikan tetapi justru tindakan tersebut lebih efektif dan cepat dibandingkan dengan mengonsumsi obat. “Gimana del? Apa mau dikuret aja?”

“Jangan dok, saya lanjutkan obatnya saja”. “Tapi obatnya gak boleh putus lagi ya, karena kalau putus pasti efeknya perdarahan lagi dan harus diulang”.

Teringat keteledoran yang begitu membekas dalam ingatanku. Hanya lupa satu tablet saja, setelahnya perdarahan cukup banyak terjadi keesokan harinya.

Bagi tenaga kesehatan pasti sudah sangat paham dengan diagnosis PUA, yaitu sesuatu yang aku alami beberapa bulan lalu.

PUA yang ternyata sudah terjadi saat diriku masih gadis. Namun baru terdeteksi setelah menikah. Apa itu salahku? Tentu saja bukan. Melainkan ini takdir dari-Nya. Sebuah keistimewaan yang Dia berikan kepadaku agar aku menjadi manusia yang lebih sabar terutama menanti hadirnya keturunan. Apakah suamiku menuntut untuk mempunyai keturunan segera? Tidak.

Kesadaran sepenuh hatilah yang menuntunku untuk memeriksakan diri dan menjalani terapi dengan semestinya.

Sembilan bulan kami menikah. Delapan bulan pula aku menanti kestabilan kondisi kesehatanku dan akhirnya….

“Kamu ada bakat PCOS (Policystic Ovarium Syndrome) del, tapi rahimnya bersih dari kista gak ada tumor semacamnya, cuma ini aja penebalan dinding rahim diatas batas normal soalnya hormon kamu gak seimbang harus dikikis, karena itu yang menghalangi pembuahan”. “Apakah saya kemungkinan besar masih bisa hamil dok?”. Bisa kok, emang udah berapa bulan nikah?”.”Tujuh bulan dok”. “Oh, baru juga tujuh bulan, tenang aja”.

Perasaanku 50 : 50 saat itu. Rasa lega dan takut. Jadi ini penyebab haidku tidak teratur dari gadis. Aku pernah memeriksakan itu ke dokter handal di Rumah Sakit bonafid DKI Jakarta tapi hasilnya? Tidak ada apa-apa. Mereka mengatakan hanya hormonku saja yang tidak seimbang dan hanya diberikan obat-obatan.

Semenjak itu, aku tau penyebab kenapa waktu gadis hasil pemeriksaan menunjukkan aku baik-baik saja.

Hal itu disebabkan karena dulu aku tidak melakukan pemeriksaan transvaginal yaitu tindakan dimasukkannya sebuah alat ke bagian dalam vagina. Waktu itu hanya periksa USG saja. Aku masih perawan jadi tidak boleh dimasukkan apapun karena bisa merusak organ vitalku itu.

Sedangkan setelah menikah aku melakukan pemeriksaan secara menyeluruh, USG dan transvaginal. Maka dari itu langsung terdeteksi masalahnya ada dimana. Bersyukur belum terlambat. Mumpung masih lima bulan menikah, sebelum satu tahun atau sebelum aku menyesal apabila tidak segera periksa.

***

Beberapa bulan setelah menjalani terapi ………

July on 2021

“Mas, aku kok belum haid sih telatnya lama banget biasanya telat tuh maksimal 3 hari, perutnya ga enak”. “Ya tunggu aja, kamu kan emang maju mundur haidnya”.

Sepuluh hari telat haid…

“Kamu udah haid belum?”. “Belum mas”.”Coba periksa yang, takutnya kenapa-kenapa”.”Apa aku tespack aja mas?”.”Ya udah coba aja”.

Deg-degan sekali rasanya. Memang haidku tidak teratur tapi selama ini tidak pernah telat sampai 10 hari.

Akhirnya aku memberanikan diri membeli tespack seharga dua ribu rupiah di apotek. Besok paginya aku test.

Hasilnya….

Garis II. Tapi? Masih samar. Aku garuk-garuk kepala, emang kalo hamil itu garisnya samar atau nyata? Kata orang-orang sih kalau usia kehamilannya masih baru memang samar.

Tapi aku ragu karena gak muntah sama sekali, mual hanya sedikit.

Setelah tespack aku siap-siap mandi dan berangkat kerja lalu daftar ke dokter obgyn untuk mengecek apakah aku beneran hamil?

***

“Dok ini tespacknya”. Wow, ini mah udah hamil del, ayo kita cek”. “Wahhh benar ini, itu ada kantong warna hitam udah kebentuk, udah hamil, janinnya belum ada ya karena usianya  5 minggu, masih kecil banget belum bisa kedeteksi”.”Waduhhh yang benar dok saya hamil? Alhamdulillah”.”Akhirnya program hamilnya berhasil ya”. “Iya memang sudah rezeki juga dok”.”Nanti kontrol lagi sebulan kemudian ya”.

Masyaallah ….

Di rumah

“Bener kamu hamil?”. “Iyaa mas benerrr”. “Alhamdulillah…”. Suamiku semangat sekali memelukku, dia bahagia sekali.

Aku berteimakasih kepada Allah SWT, bersyukur sekali masih dikasih kesempatan untuk merasakan nikmatnya kehamilan, awal perjuangan seorang ibu. Setelah menanti delapan bulan dan  lima bulan aku rutin konsumsi obat. Alhamdulillah ya Allah …

Bulan depan

“Wahh, janinnya udah kelihatan nih, tuh liat gerak-gerak dia, lucu ya”.”Ya Allah udah bisa gerak gitu ya dok (geraknya seperti memantul), alhamdulillah detak jantung, dan organnya tumbuh normal”

***

0 comments:

Post a Comment

Hey! Somebody comment!

By :
Free Blog Templates