Saturday 24 February 2018

Sangat Tergores

Padahal, aku selalu berusaha mengerjakan tugas dengan baik, tetapi mereka tetap berlaku sinis kepadaku. Bahkan, salah satu dari mereka ada yang bilang aku lambat memotong sayuran. Saat itu tanganku sedang terluka karena teriris pisau sebelum berangkat ke lokasi, jadi aku sangat berhati-hati. Mereka semua bisa memasak nasi tidak menggunakan magic jar, sedangkan aku belum bisa. Saat itu aku ingin membantu memasak, tetapi mereka selalu menyuruhku untuk mengerjakan pekerjaan yang lain saja. Akhirnya aku memutuskan untuk menyuci piring.
Malam telah tiba, tubuhku terasa sakit, meriang, dan sudah tidak bisa maksimal lagi untuk bekerja. Jadi, aku izin kepada salah satu teman satu divisi untuk beristirahat di ruang sebelah dapur. Senior yang duduk disampingku menanyakan keadaanku “Kamu sakit? Kenapa kerjanya tidak bergantian saja supaya bisa kebagian istirahat? Istirahat di kamar saja dik” Aku hanya diam, tubuhku sudah lemas sekali. Akhirnya aku masuk kedalam kamar dan tidur. Keesokan harinya, Kia datang ke kamar dan menyuruhku untuk membantu teman-teman di dapur dengan nada sinis. Dia mengungkapkan rasa kecewa dengan nada sinis karena aku tidak membantu teman yang lain di dapur, kemudian akan membicarakan soal ini untuk evaluasi nanti. Aku tahu seharusnya dari awal aku izin ke Kia mengenai kondisiku, tetapi pada saat itu Kia sedang tidak ada didapur, jadi aku hanya memberi tahu teman yang lain, tubuhku juga sudah sakit sekali.
Selesai sudah kegiatan itu, sepulang dari sana aku menangis, hatiku tergores karena perbuatan Kia, kenapa dia seperti itu? Tidak membicarakan ini secara baik-baik. Dua hari berikutnya, para pengurus HIMA Gizi serta panitia lainnya dipertemukan untuk evaluasi di kampus. Tidak semua datang, tapi aku bertekad untuk datang. Semua kekurangan dan kesalahan pada saat acara yang telah berlangsung akan dibicarakan, agar kedepannya bisa lebih baik lagi. Lalu, aku terkejut Kia membuka suara soal itu, dia berkata sambil melirik kearahku, “Ada salah satu anggotaku yang kerjanya cuma tidur saja tidak membantu yang lain”. Tanpa rasa takut aku tunjuk tangan untuk mengklarifikasi itu semua. Teman-teman yang lain langsung menegurnya “Kia, kamu tidak seharusnya membicarakan kesalahan anggotamu didepan kita semua, kalau dia punya salah, sebaiknya didiskusikan dengan teman-teman satu divisi”. Mereka membelaku karena walaupun aku tidak masuk kedalam organisasi kepengurusan, tapi aku masih mau berpartisipasi untuk membantu acara HIMA Gizi. Kia hanya tertawa kecil, lalu meminta maaf. Aku tidak menyangka dia akan menjatuhkanku didepan banyak orang.

***
Jika pembaca berkenan untuk membaca cerita selanjutnya, boleh banget, silahkan :) "Tidak Sesuai Harapan"

0 comments:

Post a Comment

Hey! Somebody comment!

By :
Free Blog Templates