Saturday 24 February 2018

Tidak Sesuai Harapan

Pada tahun 2015, aku menempuh ujian semester tiga dan kali ini nilai IP-ku turun yaitu menjadi 3,00, mungkin karena kurang giat belajar, padahal aku sudah tahu semester ini pasti lebih berat lagi. Seperti itulah kenyataan yang harus kuterima, jadi aku harus semangat untuk memperbaiki IP-ku yang turun. Seperti biasa setelah ujian, aku menikmati liburan di kota tinggalku di Karawang. Walaupun liburnya hanya sebulan, tidak seperti libur saat pergantian semester genap ke ganjil yang mencapai tiga bulan, aku sangat menikmatinya. Terlebih teman-temanku disana sudah menunggu kepulanganku.
***
Liburan tidak terasa telah usai, saatnya aku kembali kedalam rutinitasku yaitu kuliah dan siap menghadapi mata kuliah yang lebih sulit lagi serta banyak praktiknya yaitu semester empat. Pada semester ini, aku sering mengalami masalah yang menurutku lumayan membuatku stress dan naik darah. Masalah kuliah, teman dan lain-lain. Aku belum cukup dewasa menghadapi permasalahan sehingga sering melampiaskan kemarahanku terhadap orang lain. Hidupku jauh dari keluarga, aku bingung harus bercerita dengan siapa di rumah saudaraku yang terletak di Jakarta Barat. Perasaan canggung, tidak enak, serba salah, takut ini itu selalu menyelimutiku setiap saat. Aku ingin sekali cepat lulus kuliah agar bisa kembali ke rumahku yang sesungguhnya dan mencari pekerjaan disana.
***
Aku bekerja sama dalam suatu kelompok, ternyata menyatukan banyak pemikiran menjadi satu persepsi itu bukan suatu perkara yang mudah. Aku mengalami tekanan batin yang luar biasa karena dalam satu tim, ada teman yang kerjanya tidak maksimal atau kurang memuaskan, jadi terpaksa harus kuperhatikan lagi tugasnya karena semua anggota wajib mengoreksi ulang demi nilai yang memuaskan.
Sekian lama menjalani semester ini, ujian pun siap untuk ditempuh. Aku belajar giat, berusaha untuk memperbaiki IP-ku yang sempat turun, tetapi ternyata harapanku tidak sesuai dengan kenyataan. Ada dua mata kuliah yang nilainya C dan itu membuatku sangat terpukul karena menjatuhkan IP-ku dari 3,00 menjadi 2,96. Hatiku hancur saat itu, aku merasa sudah belajar tapi hasilnya tidak sesuai, dan tentunya butuh waktu lama untuk berlapang dada. Namun, IP dibawah 3,00 tidak menurunkan semangat belajarku, aku berpikir Allah tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan umatnya. Itu artinya aku bisa melewati ini semua. Dibalik IP-ku yang turun, pasti ada rencana Allah yang lebih indah.
***
Lanjutan = "Menerima, Introspeksi, Memperbaiki"

0 comments:

Post a Comment

Hey! Somebody comment!

By :
Free Blog Templates