Setiap orang mempunyai
kesukaan yang berbeda-beda. Kita tidak bisa memaksakan atau menyuruh orang lain
berperilaku/berbicara seperti apa yang kita inginkan. Belajar menghargai dan
memahami memang sulit, tapi bukan berarti tidak bisa. Seringkali kita merasa
bahwa pendapat kita adalah yang terbaik. Mungkin saja benar, tapi ada kalanya
kita harus mendengarkan, bukan hanya ingin didengar. Sebab Tuhan menciptakan
dua telinga dan satu mulut yang berarti bahwa kita harus lebih banyak mendengar
daripada berbicara.
Aku memang suka
menulis, walaupun bukan penulis. Hanya mencoba untuk berbagi pengalaman. Menurutku,
menulis apapun bukan suatu masalah selama masih ingat norma dan tidak melanggar
hukum. Contoh: pencemaran nama baik dan SARA.
Referensi menulis yaitu
dari membaca, seringkali kita merasa ingin menulis sesuatu tapi bingung harus
mulai darimana. Bagaimana menggunakan kata-kata yang tepat untuk dirangkai
sehingga terbentuk sebuah narasi yang mudah dipahami semua orang. Dengan banyak
membaca, maka semakin banyak kosakata yang kita dapat serta menambah ilmu dan wawasan.
Untuk dirimu yang tidak
menyukai tulisanku, terima kasih. Beribu terima kasih lagi jika kau mau memberikan
kritik dan saran, bagian mana yang tidak kau suka. Tapi jika tidak berkenan,
kau juga bisa mengabaikan tulisanku dan tidak usah mengklik situs blogku lagi.
Hehe. This life so simple right? Jangan dibikin ribet okay, apalagi sampai
dibuat nyinyir atau gossip.
Bagi yang menyukai tulisanku,
alhamduillah, terima kasih. Yaa aku berharap, pembaca juga bisa memberikan
kritik dan sarannya atau mengungkapkan apapun setelah membaca tulisan-tulisanku
ini.
***
Ini
menyangkut perubahanku. Tadinya tidak suka membaca, lama-lama jadi ketagihan
dan betah membaca berjam-jam. Semua berawal dari …. kusebut saja tidak apa-apa
ya. Buku Tere Liye yang berjudul Tentang Kamu. Aku membelinya pada bulan
Februari 2017. Buku dengan ketebalan yang phew… tebal sekali sekitar 500’an
lembar. Buku itu membuatku excited, bawaannya pengen terus baca, padahal aku
belum suka membaca, maksudnya belum banyak baca buku. Tapi aku nekat membeli buku
setebal itu, entah ada bisikan apa yang menuntun tanganku untuk bergerak
memilih buku itu. Ternyata tidak sedikit pun menyesal, karya Bang Tere tuh
jempol!! Thanks Bang! Awal kegemaranku adalah bukumu :D
Aku
membacanya dikala waktu luang, dan saat itu aku masih kuliah dalam tahap
proposal skripsi, semester 7. Sembari memanfaatkan waktu saat menunggu dosen di
kampus atau hanya sekedar membacanya di dalam bus atau dimanapun ketika lagi
kosong, aku selalu membacanya. Hingga buku tersebut berhasil kutamatkan selama
5 hari. Menarik ceritanya, bahasanya pun mudah dipahami.
Dilain
waktu, aku ketagihan untuk membaca buku lagi, namun aku penasaran dengan buku
yang lebih menantang. Yaitu tentang misteri semacam detektif atau berbau
kriminal.
Sehingga kuputuskan untuk pergi ke toko
buku nan terkenal di seluruh Indonesia itu, hanya untuk melihat berbagai macam
buku misteri. Pandanganku tak lepas dari buku karya Sir Arthur Conan Doyle.
Beliau menulis banyak buku detektif dan aku langsung membeli 2 novel detektif
yang terkenal di Eropa. Sherlock Holmes. Aku juga menyukai asisten Sherlock
Holmes “Dr. Watson” yang karakternya sungguh sangat aku dambakan: seorang
dokter, cerdas dan cekatan.
***
Kesukaan membacaku itu
berlanjut sampai sekarang. Terus saja aku membeli buku-buku lain, mungkin bisa
dibilang aku ini seorang kolektor buku novel karena jumlahnya cukup banyak. Sampai
bingung harus menyimpan dimana lagi karena sudah penuh sesak dengan barang-barang
yang lain. Tidak hanya buku misteri, buku pelajaran hidup, kisah cinta dan
artikel-artikel apapun yang ada di internet juga kubaca. Aku lebih senang
membaca buku daripada internet, karena mataku sakit kalau harus terus-menerus
melihat ke layar dalam waktu yang lama.
Perasaanku saat membaca
seringkali terbawa suasana. Penulis buku memang hebat yaa, bisa membuat pembaca
jadi merasa masuk ke dunia dalam buku itu. Contohnya saja Dilan 1990, Dilan 1991, dan Milea. Aku
sudah membacanya bulan Juni 2017, jauh sebelum filmnya tayang dan menurutku
Dilan itu bagus sekali. Apresiasi untuk Ayah Pidi Baiq yeaay!! Temanku bersedia
meminjamkanku ketiga seri buku Dilan, dan aku membacanya dengan sangat
antusias, selesai dalam 3-5 hari untuk 1 buku.
***
Mungkin banyak orang
yang merasa membaca itu membosankan. Tapi bagiku menyenangkan. Aku suka membaca
bukan berarti aku tahu segala hal. Justru semakin sering membaca, aku semakin
merasa kurang pengetahuan. Kelemahanku, aku tidak begitu tertarik dengan topik
berbau sains atau ilmu pengetahuan. Walaupun kalau ada bukunya aku masih mau
membaca sedikit. Tapi tetap saja aku lebih tertarik untuk membaca buku yang
dirangkai dengan kata-kata yang mudah dipahami.
Mungkin salah satu
penyebab tidak begitu tertarik dengan buku pengetahuan karena bahasanya yang
tidak bisa langsung dipahami oleh banyak orang. Karena dalam buku tersebut
banyak kata-kata asing, atau bahkan kita harus mencari tahu dulu kata-kata itu
melalui internet dan itu juga belum tentu langsung paham. Harus benar-benar
konsentrasi dan telaten.
***
Pantas saja ya orang
yang kuliahnya sampai kejenjang tinggi: S2 atau S3 itu sangat banyak hafalan
teori dan mungkin tidak diragukan lagi dari segi intelektualnya. Lah wong
mereka aja belajarnya buanyaaak banget. Bukunya juga segudang. Apa lagi
penelitiannya belum ujiannya, tesis dan disertasi (S3). Semakin tinggi jenjang
maka semakin harus banyak belajar bahkan harus terus lebih keras. Aku saja yang
S1, pusing banget skripsi. Bisa lulus tepat waktu dengan nilai yang baik juga
sudah sangat bersyukur.
Yaaa sesuai dengan
judul, duniaku adalah kamu kegemaranku: membaca dan menulis. Judulnya agak menipu sedikit
ya hehehe kamunya itu ternyata hobbyku sendiri :D Walaupun bukan orang yang
pintar dan bukan penulis juga, namun aku punya hobby yang bisa membuatku
senang, serta bisa mengisi waktu luangku. Plus murah dan tidak ribet hehehe,
karena kalau lagi tidak memiliki rezeki lebih, aku masih bisa membaca artikel
atau buku digital dari internet dan kalau tidak malas bisa juga sambil main ke
kampus terdekat dari rumah hanya sekedar
numpang membaca hahaaa walaupun aku sendiri belum pernah main ke perpustakaan
sana.
0 comments:
Post a Comment
Hey! Somebody comment!