Culas adalah suatu perbuatan tercela
yang bisa merugikan orang lain maupun diri sendiri.
Culas yang dapat merugikan orang lain
pasti kalian udah tau sendiri kan. Mulai dari mengambil keuntungan yang
berlebihan dalam berjualan, menipu, dan perbuatan licik lainnya.
Sedangkan, culas terhadap diri sendiri
yaitu menyontek. Jangan kalian pikir aku orang suci yang gak pernah nyontek. Sungguh
sangat-sangat pernah. Mulai dari SD sampai kuliah semester 3 kalau gak salah.
Disini, aku akan banyak berbagi tentang MENYONTEK sebagai perbuatan culas terhadap diri sendiri. Cheating of Myself/Yourself
Tidak percaya diri? Iya. Itu adalah
salah satu penyebab hasrat ingin menyontek atau bahasa gaulnya kalau orang
sunda mah niron.
Padahal udah belajar, tapi tetap aja gak
percaya sama diri sendiri.
Segala sesuatu yang dosa itu enak. Niron
enak kan? Berasa gak ujian tapi kayak diskusi. Malahan gak usah belajar bisa
dapet nilai bagus.
Nipu orang? Enak juga bisa dapat
keuntungan yang besar. Tanpa harus kerja keras.Ehh tapi bukan berarti aku
pernah nipu ya. Namun realitanya memang tujuan mereka seperti itu.
Dulu waktu aku masih kuliah awal semester,
masih bodo amat mau nyontek juga, cuek aja. Teman-temanku rata-rata juga sama.Demi nilai yang lumayan.
Tapi entah aku dapat ilham atau perasaan bersalah. Hal itu terus menerus menghantui. Seperti ada bisikan.. mau sampai kapan?
Tapi entah aku dapat ilham atau perasaan bersalah. Hal itu terus menerus menghantui. Seperti ada bisikan.. mau sampai kapan?
Kamu begini terus. Kemampuan akademik gak akan maju kalau terus berbuat culas. Nyontek adalah hal sepele tapi
dampaknya gak dirasa bisa merugikan diri sendiri. Yaa.. Aku selalu terngiang
dengan bisikan itu...
Masih mending kalau dosennya gak tau
kita nyontek, tapi kalo tau? Terus negor kita? Malu. Kalau gak ditegor,
tiba-tiba disuruh keluar? Atau dicatat dilembar soal. Nilai tau-tau dikurangin.
***
Akhirnya, aku mencoba percaya dengan
diri sendiri. Caranya : belajar sungguh-sungguh. Tekadkan niat untuk mengerjakan
sendiri. Jangan tergoda lirik-lirik teman sebelah atau buka-buka
handphone/kertas. Walaupun udah jadi kebiasaan. Tapi itu semua bisa dirubah.
Sebelum terlambat.
Tau gak? Pertama kali aku jujur
mengerjakan ujian dengan mengandalkan otak, percaya diri dan doa. Nilaiku masih
jeblok aja tapi gak semua mata kuliah sih. Mungkin kurang maksimal belajarnya
atau gak konsentrasi? Entahlah, pernah aku mengerjakan dengan keadaan sakit. Kepalaku
terasa panas, dan demam luar biasa (gejala typus). Aku mengerjakan ujian dengan
keadaan seperti itu.
Namun, aku tidak menyerah. OK, aku coba
lagi belajar dengan giat, dan lagi-lagi aku mencoba jujur. Gak nyontek sama sekali.
Kali itu aku berhasil, walaupun nilai gak bagus-bagus amat, tapi cukup untuk
mengukur kemampuan akademikku. Jadi, ohh kalau aku belajar segitu hasilnya
segini. Iya iya. Terus dan terus.. rajin belajar, banyak latihan, merangkum, dan memahami
materi berulang-ulang.
***
Akhirnya, Alhamdulillah nilai memuaskan
berhasil kudapatkan dengan kerja keras sendiri.
Saranku, buang kebiasaan buruk itu
segera, jangan sampai mendarah daging seumur hidup. Karena apa? Nyontek sama
aja perbuatan tercela yang membuatmu terus-menerus mengandalkan kemampuan orang
lain dan akan terbawa gak cuma saat ujian, tapi saat mengerjakan tugas apapun. Bagaimanapun
hasilnya, mau jelek juga, terima aja. Kamu lebih menghargai hasil kamu sendiri
daripada culas dengan mengcopy hasil orang lain.
Jadi, kemampuan akademik bisa terukur kalau mengerjakan
dengan jujur. Beda rasanya kalau nyontek, meskipun nilai bagus, tapi gak ada
ketenangan hati dan rasa puas, karena? Kamu mendapatkan sesuatu itu dengan cara
instan, gak ada upaya kerja keras sebelumnya.
Jangan
takut dibilang pelit. Masalah kejujuran dalam ujian itu penting. Dosenku aja
sampai nulis hadist dibagian lembar terakhir soal. Intinya, jangan berbuat
culas, Allah Maha Melihat.
Tuh, sampai diingetin sama dosen.
Kalau temanmu bilang kamu pelit, gak
usah didengar. Memang mereka ikut belajar bersamamu? Memang mereka siapa? Ada
hak untuk mengcopy hasil kerja kerasmu?
Mereka bukan siapa-siapa.
Tolong-menolong dalam kebaikan aja.
Kecuali, sebelum ujian mereka ada usaha
diskusi atau bertanya. Itu berbagi ilmu namanya.
1. Dosa
2. Membuat malas diri sendiri.
Itu
akan terbawa sampai nanti kerja.Kalau bisa lulus karena nyontek dari awal
sampai akhir, nanti akan malu sendiri kalau udah kerja. Apalagi kalaun sampe
skripsinya dibikinin orang lain. Seperti kerja tim, yang dibutuhkan adalah
kerjasama yang baik, kalau kebiasaan mengandalkan orang lain bagaimana bisa
bekerja secara tim? Sedangkan jobdesk pada saat kerja tim bisa berbeda bisa
fleksible.
3.Otak gak berkembang
Pecaya deh, nyontek gak akan membuatmu
jadi pinter.
Sama seperti halnya diriku, yang dulu
sempat sering menyontek, Tapi itu masa lalu yang sudah lama kutinggalkan. Demi masa
depan, demi menjauhi kebiasaan burukku bahkan harus dihilangkan.
Culas kepada orang lain. Sama. Pasti
membawa petaka juga buat diri sendiri. Dosa, gak dipercaya orang, dan pasti
kena akibatnya. Sesuai dengan yang Allah bilang. Sekecil apapun perbuatan pasti
akan ada balasannya.
0 comments:
Post a Comment
Hey! Somebody comment!