Wednesday 20 June 2018

Petaka Culas

Culas adalah suatu perbuatan tercela yang bisa merugikan orang lain maupun diri sendiri.

Culas yang dapat merugikan orang lain pasti kalian udah tau sendiri kan. Mulai dari mengambil keuntungan yang berlebihan dalam berjualan, menipu, dan perbuatan licik lainnya.

Sedangkan, culas terhadap diri sendiri yaitu menyontek. Jangan kalian pikir aku orang suci yang gak pernah nyontek. Sungguh sangat-sangat pernah. Mulai dari SD sampai kuliah semester 3 kalau gak salah.


Disini, aku akan banyak berbagi tentang MENYONTEK sebagai perbuatan culas terhadap diri sendiri. Cheating of Myself/Yourself


Tidak percaya diri? Iya. Itu adalah salah satu penyebab hasrat ingin menyontek atau bahasa gaulnya kalau orang sunda mah niron.
Padahal udah belajar, tapi tetap aja gak percaya sama diri sendiri.
Segala sesuatu yang dosa itu enak. Niron enak kan? Berasa gak ujian tapi kayak diskusi. Malahan gak usah belajar bisa dapet nilai bagus.

Nipu orang? Enak juga bisa dapat keuntungan yang besar. Tanpa harus kerja keras.Ehh tapi bukan berarti aku pernah nipu ya. Namun realitanya memang tujuan mereka seperti itu.
Dulu waktu aku masih kuliah awal semester, masih bodo amat mau nyontek juga, cuek aja. Teman-temanku rata-rata juga sama.Demi nilai yang lumayan. 
Tapi entah aku dapat ilham atau perasaan bersalah. Hal itu terus menerus menghantui. Seperti ada bisikan.. mau sampai kapan?

Kamu begini terus. Kemampuan akademik gak akan maju kalau terus berbuat culas. Nyontek adalah hal sepele tapi dampaknya gak dirasa bisa merugikan diri sendiri. Yaa.. Aku selalu terngiang dengan bisikan itu...

Masih mending kalau dosennya gak tau kita nyontek, tapi kalo tau? Terus negor kita? Malu. Kalau gak ditegor, tiba-tiba disuruh keluar? Atau dicatat dilembar soal. Nilai tau-tau dikurangin.

***

Akhirnya, aku mencoba percaya dengan diri sendiri. Caranya : belajar sungguh-sungguh. Tekadkan niat untuk mengerjakan sendiri. Jangan tergoda lirik-lirik teman sebelah atau buka-buka handphone/kertas. Walaupun udah jadi kebiasaan. Tapi itu semua bisa dirubah. Sebelum terlambat.


Tau gak? Pertama kali aku jujur mengerjakan ujian dengan mengandalkan otak, percaya diri dan doa. Nilaiku masih jeblok aja tapi gak semua mata kuliah sih. Mungkin kurang maksimal belajarnya atau gak konsentrasi? Entahlah, pernah aku mengerjakan dengan keadaan sakit. Kepalaku terasa panas, dan demam luar biasa (gejala typus). Aku mengerjakan ujian dengan keadaan seperti itu.

Namun, aku tidak menyerah. OK, aku coba lagi belajar dengan giat, dan lagi-lagi aku mencoba jujur. Gak nyontek sama sekali. Kali itu aku berhasil, walaupun nilai gak bagus-bagus amat, tapi cukup untuk mengukur kemampuan akademikku. Jadi, ohh kalau aku belajar segitu hasilnya segini. Iya iya. Terus dan terus.. rajin belajar, banyak latihan, merangkum, dan memahami materi berulang-ulang.

***

Akhirnya, Alhamdulillah nilai memuaskan berhasil kudapatkan dengan kerja keras sendiri.
Saranku, buang kebiasaan buruk itu segera, jangan sampai mendarah daging seumur hidup. Karena apa? Nyontek sama aja perbuatan tercela yang membuatmu terus-menerus mengandalkan kemampuan orang lain dan akan terbawa gak cuma saat ujian, tapi saat mengerjakan tugas apapun. Bagaimanapun hasilnya, mau jelek juga, terima aja. Kamu lebih menghargai hasil kamu sendiri daripada culas dengan mengcopy hasil orang lain.

Jadi, kemampuan akademik bisa terukur kalau mengerjakan dengan jujur. Beda rasanya kalau nyontek, meskipun nilai bagus, tapi gak ada ketenangan hati dan rasa puas, karena? Kamu mendapatkan sesuatu itu dengan cara instan, gak ada upaya kerja keras sebelumnya.

Jangan takut dibilang pelit. Masalah kejujuran dalam ujian itu penting. Dosenku aja sampai nulis hadist dibagian lembar terakhir soal. Intinya, jangan berbuat culas, Allah Maha Melihat.
Tuh, sampai diingetin sama dosen.

Kalau temanmu bilang kamu pelit, gak usah didengar. Memang mereka ikut belajar bersamamu? Memang mereka siapa? Ada hak untuk mengcopy hasil kerja kerasmu?
Mereka bukan siapa-siapa.
Tolong-menolong dalam kebaikan aja.

Kecuali, sebelum ujian mereka ada usaha diskusi atau bertanya. Itu berbagi ilmu namanya.

 ***
 Culas membawa petaka untuk dirimu sendiri.
 1. Dosa
 2. Membuat malas diri sendiri. 
Itu akan terbawa sampai nanti kerja.Kalau bisa lulus karena nyontek dari awal sampai akhir, nanti akan malu sendiri kalau udah kerja. Apalagi kalaun sampe skripsinya dibikinin orang lain. Seperti kerja tim, yang dibutuhkan adalah kerjasama yang baik, kalau kebiasaan mengandalkan orang lain bagaimana bisa bekerja secara tim? Sedangkan jobdesk pada saat kerja tim bisa berbeda bisa fleksible.
 3.Otak gak berkembang

Pecaya deh, nyontek gak akan membuatmu jadi pinter.

Sama seperti halnya diriku, yang dulu sempat sering menyontek, Tapi itu masa lalu yang sudah lama kutinggalkan. Demi masa depan, demi menjauhi kebiasaan burukku bahkan harus dihilangkan.

Culas kepada orang lain. Sama. Pasti membawa petaka juga buat diri sendiri. Dosa, gak dipercaya orang, dan pasti kena akibatnya. Sesuai dengan yang Allah bilang. Sekecil apapun perbuatan pasti akan ada balasannya.

0 comments:

Post a Comment

Hey! Somebody comment!

By :
Free Blog Templates