Aku berangkat ke Bandung
naik bus bersama teman-teman calon enumerator. Tidak perlu waktu lama untuk
beradaptasi dengan mereka. Alhamdulillah mereka baik-baik dan welcome.
Sesampai di Hotel Ibis
Trans Studio Bandung, aku dan teman-teman langsung menarik koper ke lobby hotel
dan naik keatas untuk registrasi.
Semangat kami begitu
menggebu-gebu, seolah ingin menyambut sesuatu yang sangat menyenangkan.
Bagaimana tidak senang. Kami menginap di hotel sudah dijamin semua biaya tanpa
pungutan sepeserpun. Hanya membawa uang saku saja untuk jajan diluar.
***
Kami sudah dibayar
mahal-mahal disini, otomatis harus mematuhi setiap peraturan dan belajar
sungguh-sungguh untuk persiapan turun lapangan.
Sungguh bermanfaat sekali
kegiatan disana itu. Aku sekamar dengan temanku namanya Rizky. Jangan salah
paham ya. Dia itu perempuan lhoo hehe. Ketika ada kesulitan dan masalah, selalu
berbagi dengannya, bercerita bahkan kami tidak segan-segan saling meledek hanya
untuk melepas kepenatan sejenak sepulang dari pelatihan.
***
Pada saat pelatihan, kami
(calon Enumerator Karawang) sekelas dengan calon Enum Kabupaten Bogor. Aku banyak
kenalan dengan orang Bogor, bahkan bisa ketemu dengan dosen dan teman satu angkatan
di kampus Uhamka.
Senang sekali bisa
menjalin silaturahmi dengan mereka.
***
Materi yang dipelajari
saat pelatihan adalah teknik wawancara, bagaimana cara bertanya yang baik dan
benar tanpa membuang-buang waktu.
Pertanyaannya meliputi
lingkungan kesehatan rumah tangga, status kesehatan individu: riwayat penyakit
menular (Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), radang paru-paru, tuberculosis, hepatitis,
diare, kaki gajah dan malaria) serta penyakit tidak menular (asma, kanker, kencing
manis dan jantung), seputar kesehatan jiwa, kebersihan gigi dan masih banyak
lagi.
Materinya cukup banyak dan
memang itulah yang harus ditanyakan ke masyarakat. Tapi harus bisa menghemat
waktu juga. Yang paling menantang adalah enum harus bisa menggali setiap
informasi yang diberikan masyarakat sampai menemukan jawaban yang tepat.
Selain itu, enum juga
belajar praktik pengukuran tinggi badan, berat badan, Lingkar Lengan Atas
(LILA), lingkar perut dan memeriksa tekanan darah (tensi darah) tentunya dengan
cara yang benar dan akurat.
Setelah mempelajari semua
teknik, kami turun ke desa yang dekat dengan hotel untuk mempraktikan semua
yang dipelajari dari wawancara sampai pengukuran. Alhamdulillah semua lancar….
Tapi yang bikin aku
deg-degan adalah ketika mewawancarai ibu rumah tangga yang kena penyakit tuberculosis.
Aku tidak menyadarinya. Baru sadar setelah diberitahu temanku yang sudah membaca
surat dokter ibu tersebut.
Pulang dari sana kami
langsung minum susu untuk daya tahan tubuh. Pppftt … ada-ada saja….
Seperti itulah kegiatanku
selama pelatihan di hotel.
***
Pertama kali menginjakkan
kaki di hotel Bandung menurutku adalah “paradise for a while”. Bisa makan enak,
banyak buah-buahan, berbagai macam minuman. Kalau kalian berpikir aku norak
tidak apa-apa. Toh, memang benar baru pertama kali aku menginap di hotel dan
dijamin semua biayanya. Sungguh pengalaman yang mengesankan. Semoga dilain
waktu bisa mendapatkan pengalaman berharga lagi.
2 comments:
fasilitas hotel, apalagi bintang 4 atau 5, memang luar biasa mbak..
mantap poll..
dari karawang mbak ya?
saya dulu sempat kerja disana dua tahun, dekat gor saya kos..
hehe..
Iyaa mas. Mantap bgt deh pkoknya. Saya aja jd pgn lg hahaaha.
Iya betul, gor panatayuda ya? Itu mah sktr 7 km dr rumah saya. Di telukjambe hehe
Post a Comment
Hey! Somebody comment!